MEGONO作为文化认同的存在:全球食品变异动力学中的烹饪人类学研究

M. A. Sofyan
{"title":"MEGONO作为文化认同的存在:全球食品变异动力学中的烹饪人类学研究","authors":"M. A. Sofyan","doi":"10.14421/JSR.V15I1.1751","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Megono is one of the typical foods for the Batang and Pekalongan people, which is made from young jackfruit. Every tourist from outside the area, usually looking for a megono as a sign of having visited and take it as a gift. This study is the result of deepening data about the megono and its existence as a cultural identity for the Batang people in the midst of globalization. This research was conducted using a qualitative method with an open interview approach. Traders and consumers are the main informants for this study. This research employs Baudrillard concept of habitus. The results showed that every morning, the people of Batang seemed obliged to consume sego megono sambel. According to the results of data analysis, megono Batang has different characteristics compare to megono from other places, namely its distinctive aroma. As a traditional food, megono can still exist and become a cultural symbol in the midst of the many variations of modern food. For consumers, this food can deconstruct the social class created by capitalism. Megono does not belong to any classes. This means that megono can be a symbol of equality for society.Megono adalah salah satu makanan khas bagi masyarakat Batang dan Pekalongan yang terbuat dari bahan baku nangka muda. Setiap pengunjung dari luar daerah, biasanya mencari megono sebagai tanda telah berkunjung dan barang bawaaan. Kajian ini merupakan hasil dari pendalaman data tentang megono dan eksistensinya sebagai identitas kultural masyarakat Batang di tengah globalisasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualtitatif dengan pendekatan wawancara terbuka. Pedagang dan konsumen menjadi informan utama dalam menjelaskan kajian ini. Menurut Baudrillard, arena konsumsi pada globalisme adalah kehiduapan sehari-hari yang merupakan sistem interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan setiap pagi, masyarakat Batang seolah wajib untuk mengkonsumsi sego megono sambel. Menurut hasil analisa data, megono Batang memiliki karakteristik daripada megono dari tempat lain yaitu aromanya yang khas. Sebagai makanan tradisional, megono tetap dapat hadir dan menjadi simbol kultural di tengah banyaknya variasi makanan modern. Bagi konsumen, makanan ini dapat mendekonstruksi kelas sosial yang diciptakan kapitalisme. Megono tidak mengenal kelas. Artinya megono adalah simbol kesetaraan bagi masyarakat.  ","PeriodicalId":55676,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Reflektif","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":"{\"title\":\"EKSISTENSI MEGONO SEBAGAI IDENTITAS KULTURAL: Sebuah Kajian Antropologi Kuliner dalam Dinamika Variasi Makanan Global\",\"authors\":\"M. A. Sofyan\",\"doi\":\"10.14421/JSR.V15I1.1751\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Megono is one of the typical foods for the Batang and Pekalongan people, which is made from young jackfruit. Every tourist from outside the area, usually looking for a megono as a sign of having visited and take it as a gift. This study is the result of deepening data about the megono and its existence as a cultural identity for the Batang people in the midst of globalization. This research was conducted using a qualitative method with an open interview approach. Traders and consumers are the main informants for this study. This research employs Baudrillard concept of habitus. The results showed that every morning, the people of Batang seemed obliged to consume sego megono sambel. According to the results of data analysis, megono Batang has different characteristics compare to megono from other places, namely its distinctive aroma. As a traditional food, megono can still exist and become a cultural symbol in the midst of the many variations of modern food. For consumers, this food can deconstruct the social class created by capitalism. Megono does not belong to any classes. This means that megono can be a symbol of equality for society.Megono adalah salah satu makanan khas bagi masyarakat Batang dan Pekalongan yang terbuat dari bahan baku nangka muda. Setiap pengunjung dari luar daerah, biasanya mencari megono sebagai tanda telah berkunjung dan barang bawaaan. Kajian ini merupakan hasil dari pendalaman data tentang megono dan eksistensinya sebagai identitas kultural masyarakat Batang di tengah globalisasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualtitatif dengan pendekatan wawancara terbuka. Pedagang dan konsumen menjadi informan utama dalam menjelaskan kajian ini. Menurut Baudrillard, arena konsumsi pada globalisme adalah kehiduapan sehari-hari yang merupakan sistem interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan setiap pagi, masyarakat Batang seolah wajib untuk mengkonsumsi sego megono sambel. Menurut hasil analisa data, megono Batang memiliki karakteristik daripada megono dari tempat lain yaitu aromanya yang khas. Sebagai makanan tradisional, megono tetap dapat hadir dan menjadi simbol kultural di tengah banyaknya variasi makanan modern. Bagi konsumen, makanan ini dapat mendekonstruksi kelas sosial yang diciptakan kapitalisme. Megono tidak mengenal kelas. Artinya megono adalah simbol kesetaraan bagi masyarakat.  \",\"PeriodicalId\":55676,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sosiologi Reflektif\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-11-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"5\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sosiologi Reflektif\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14421/JSR.V15I1.1751\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Reflektif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/JSR.V15I1.1751","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5

摘要

Megono是巴塘和贝加隆岸人的典型食物之一,它是由小菠萝蜜制成的。每个外地的游客,通常都想要一只巨鳄作为参观的标志,并把它作为礼物。本研究是对全球化背景下巴塘人的文化身份及其存在的深入研究的结果。本研究采用开放式访谈的定性方法进行。贸易商和消费者是本研究的主要信息提供者。本研究采用鲍德里亚的习性概念。结果表明,每天早上,巴塘人似乎都要吃香槟酒。根据数据分析的结果,与其他地方的猕猴桃相比,猕猴桃八塘具有不同的特点,即其独特的香气。作为一种传统的食品,在现代食品的众多变化中,它仍然可以存在并成为一种文化符号。对于消费者来说,这种食物可以解构资本主义创造的社会阶级。麦戈诺不属于任何阶级。这意味着megono可以成为社会平等的象征。Megono adalah salah satu makanan khas bagi masyarakat Batang dan Pekalongan yang terbuat dari bahan baku nangka muda。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Kajian ini merupakan hasil dari pendalaman data tentang megono daneksistensinya sebagai identitas cultural masyarakat Batang di tengah globalisasi。Penelitian ini dilakukan dengan mede qualtitatif dengan pendekatan wawanancara terbuka。教师,但konsumen menjadi信息,utama dalam menjelaskan kajian ini。鲍德里亚,《世界经济与全球化》,《世界经济与全球化》,《世界经济与全球化》,《世界经济与全球化》,《世界经济与全球化》。Hasil penelitian menunjukkan设置pagi, masyarakat Batang seolah wajib unjib untuk mengkonsumsi sego megono sambel。Menurut有分析数据,megono Batang memoriliki karakteristik darpada megono dari tempat lain yitu aromanya yang khas。Sebagai makanan传统,megono tetap dapat hadir dan menjadi象征文化di tengah banyaknya varasi makanan现代。在资本主义社会中,社会主义是社会主义。Megono tidak mengenal kelas。Artinya megono adalah象征kesetaraan bagi masyarakat。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
EKSISTENSI MEGONO SEBAGAI IDENTITAS KULTURAL: Sebuah Kajian Antropologi Kuliner dalam Dinamika Variasi Makanan Global
Megono is one of the typical foods for the Batang and Pekalongan people, which is made from young jackfruit. Every tourist from outside the area, usually looking for a megono as a sign of having visited and take it as a gift. This study is the result of deepening data about the megono and its existence as a cultural identity for the Batang people in the midst of globalization. This research was conducted using a qualitative method with an open interview approach. Traders and consumers are the main informants for this study. This research employs Baudrillard concept of habitus. The results showed that every morning, the people of Batang seemed obliged to consume sego megono sambel. According to the results of data analysis, megono Batang has different characteristics compare to megono from other places, namely its distinctive aroma. As a traditional food, megono can still exist and become a cultural symbol in the midst of the many variations of modern food. For consumers, this food can deconstruct the social class created by capitalism. Megono does not belong to any classes. This means that megono can be a symbol of equality for society.Megono adalah salah satu makanan khas bagi masyarakat Batang dan Pekalongan yang terbuat dari bahan baku nangka muda. Setiap pengunjung dari luar daerah, biasanya mencari megono sebagai tanda telah berkunjung dan barang bawaaan. Kajian ini merupakan hasil dari pendalaman data tentang megono dan eksistensinya sebagai identitas kultural masyarakat Batang di tengah globalisasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualtitatif dengan pendekatan wawancara terbuka. Pedagang dan konsumen menjadi informan utama dalam menjelaskan kajian ini. Menurut Baudrillard, arena konsumsi pada globalisme adalah kehiduapan sehari-hari yang merupakan sistem interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan setiap pagi, masyarakat Batang seolah wajib untuk mengkonsumsi sego megono sambel. Menurut hasil analisa data, megono Batang memiliki karakteristik daripada megono dari tempat lain yaitu aromanya yang khas. Sebagai makanan tradisional, megono tetap dapat hadir dan menjadi simbol kultural di tengah banyaknya variasi makanan modern. Bagi konsumen, makanan ini dapat mendekonstruksi kelas sosial yang diciptakan kapitalisme. Megono tidak mengenal kelas. Artinya megono adalah simbol kesetaraan bagi masyarakat.  
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
18 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信