小梁切除术对抗眼压控制的疗效

Muhammad Syauqie, Fitratul Ilahi
{"title":"小梁切除术对抗眼压控制的疗效","authors":"Muhammad Syauqie, Fitratul Ilahi","doi":"10.25077/MKA.V41.I3.P101-111.2018","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan: Membandingkan outcome pada tindakan trabekulektomi, trabekulektomi dengan MMC dan trabekulektomi dengan ekstraksi katarak. Metode:  Penelitian retrospektif dari rekam medis pasien poliklinik Mata RSUP Dr. M. Djamil Padang. Hasil: Terdapat 64 kasus dari 46 pasien pada penelitian ini, dengan rasio laki-laki dan perempuan yaitu 1:1. Usia pasien berkisar antara 19 tahun hingga 90 tahun. Dari keseluruhan pasien didapatkan diagnosa POAG pada 67,2% kasus, PACG pada 18,8% kasus, glaukoma juvenile pada 6,2% kasus, dan glaukoma sekunder pada 7,8% kasus. Prosedur yang paling banyak dilakukan adalah trabekulektomi (28 mata) diikuti oleh trabekulektomi dikombinasikan dengan ekstraksi katarak (21 mata) dan trabekulektomi dengan MMC (15 mata). Trabekulektomi atau trabekulektomi dengan MMC menghasilkan efek pengendalian TIO yang lebih baik, yaitu 16,35±7,30 mmHg dan 13,23±6,46 mmHg, dibandingkan dengan trabekulektomi yang dikombinasikan dengan ekstraksi katarak (17,70±5,66 mmHg). Namun demikian, 42,85% kasus setelah trabekulektomi dan 50% kasus setelah trabekulektomi dikombinasikan dengan ekstraksi katarak masih memerlukan setidaknya satu obat untuk mencapai rentang TIO normal dibandingkan dengan hanya 7,14% kasus setelah trabekulektomi dengan MMC. Simpulan: Trabekulektomi dengan MMC lebih unggul daripada trabekulektomi atau trabekulektomi dikombinasikan dengan ekstraksi katarak dalam menurunkan tekanan intraokular (TIO) dan bermanfaat bagi kontrol TIO dalam jangka panjang.","PeriodicalId":31071,"journal":{"name":"Majalah Kedokteran Andalas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Outcome trabekulektomi terhadap kontrol tekanan intraokular\",\"authors\":\"Muhammad Syauqie, Fitratul Ilahi\",\"doi\":\"10.25077/MKA.V41.I3.P101-111.2018\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan: Membandingkan outcome pada tindakan trabekulektomi, trabekulektomi dengan MMC dan trabekulektomi dengan ekstraksi katarak. Metode:  Penelitian retrospektif dari rekam medis pasien poliklinik Mata RSUP Dr. M. Djamil Padang. Hasil: Terdapat 64 kasus dari 46 pasien pada penelitian ini, dengan rasio laki-laki dan perempuan yaitu 1:1. Usia pasien berkisar antara 19 tahun hingga 90 tahun. Dari keseluruhan pasien didapatkan diagnosa POAG pada 67,2% kasus, PACG pada 18,8% kasus, glaukoma juvenile pada 6,2% kasus, dan glaukoma sekunder pada 7,8% kasus. Prosedur yang paling banyak dilakukan adalah trabekulektomi (28 mata) diikuti oleh trabekulektomi dikombinasikan dengan ekstraksi katarak (21 mata) dan trabekulektomi dengan MMC (15 mata). Trabekulektomi atau trabekulektomi dengan MMC menghasilkan efek pengendalian TIO yang lebih baik, yaitu 16,35±7,30 mmHg dan 13,23±6,46 mmHg, dibandingkan dengan trabekulektomi yang dikombinasikan dengan ekstraksi katarak (17,70±5,66 mmHg). Namun demikian, 42,85% kasus setelah trabekulektomi dan 50% kasus setelah trabekulektomi dikombinasikan dengan ekstraksi katarak masih memerlukan setidaknya satu obat untuk mencapai rentang TIO normal dibandingkan dengan hanya 7,14% kasus setelah trabekulektomi dengan MMC. Simpulan: Trabekulektomi dengan MMC lebih unggul daripada trabekulektomi atau trabekulektomi dikombinasikan dengan ekstraksi katarak dalam menurunkan tekanan intraokular (TIO) dan bermanfaat bagi kontrol TIO dalam jangka panjang.\",\"PeriodicalId\":31071,\"journal\":{\"name\":\"Majalah Kedokteran Andalas\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-10-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Majalah Kedokteran Andalas\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.25077/MKA.V41.I3.P101-111.2018\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Majalah Kedokteran Andalas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25077/MKA.V41.I3.P101-111.2018","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

目的:比较结果与肌监护切除术、肌监护切除术和肌监护切除术与白内障切除进行比较。方法:贾米尔·巴东医生的复方临床眼科记录研究。结果:在这项研究中,46名患者中有64例是男性和女性的比例为1:1。病人的年龄从19岁到90岁不等。在所有患者中,有67.2%的病例是POAG诊断,18.8%的PACG是,62%的病例是PACG, 6.2%的青光眼是青光眼,7.8%的病例是继发性青光眼。最常见的手术是小梁切除术(28只眼睛),然后是小梁切除术,以及白内障摘除(21只眼睛)和MMC(15只眼睛)。Trabekulektomi或与MMC Trabekulektomi TIO更好的控制效果,即16.35±7 mmHg和13,23±6,46 mmHg,提取的Trabekulektomi相比,加上白内障(17,70±5.66 mmHg)。然而,42.85%的病例发生在小梁切除术后,50%的坏疽病例与白内障提取物结合,而在MMC小梁切除术后,至少需要一种治疗方法才能达到正常的极致。结论:MMC的小额结膜炎优于MMC结膜炎或小额结膜炎,与白内障提取结合在一起,降低间距压力(形成),并在长期内有利于控制。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Outcome trabekulektomi terhadap kontrol tekanan intraokular
Tujuan: Membandingkan outcome pada tindakan trabekulektomi, trabekulektomi dengan MMC dan trabekulektomi dengan ekstraksi katarak. Metode:  Penelitian retrospektif dari rekam medis pasien poliklinik Mata RSUP Dr. M. Djamil Padang. Hasil: Terdapat 64 kasus dari 46 pasien pada penelitian ini, dengan rasio laki-laki dan perempuan yaitu 1:1. Usia pasien berkisar antara 19 tahun hingga 90 tahun. Dari keseluruhan pasien didapatkan diagnosa POAG pada 67,2% kasus, PACG pada 18,8% kasus, glaukoma juvenile pada 6,2% kasus, dan glaukoma sekunder pada 7,8% kasus. Prosedur yang paling banyak dilakukan adalah trabekulektomi (28 mata) diikuti oleh trabekulektomi dikombinasikan dengan ekstraksi katarak (21 mata) dan trabekulektomi dengan MMC (15 mata). Trabekulektomi atau trabekulektomi dengan MMC menghasilkan efek pengendalian TIO yang lebih baik, yaitu 16,35±7,30 mmHg dan 13,23±6,46 mmHg, dibandingkan dengan trabekulektomi yang dikombinasikan dengan ekstraksi katarak (17,70±5,66 mmHg). Namun demikian, 42,85% kasus setelah trabekulektomi dan 50% kasus setelah trabekulektomi dikombinasikan dengan ekstraksi katarak masih memerlukan setidaknya satu obat untuk mencapai rentang TIO normal dibandingkan dengan hanya 7,14% kasus setelah trabekulektomi dengan MMC. Simpulan: Trabekulektomi dengan MMC lebih unggul daripada trabekulektomi atau trabekulektomi dikombinasikan dengan ekstraksi katarak dalam menurunkan tekanan intraokular (TIO) dan bermanfaat bagi kontrol TIO dalam jangka panjang.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
15 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信