{"title":"基于频率变化释放率的有监督低频继电器重量释放方案","authors":"Adrianti Adrianti, M. Nasir, A. R. Salvayer","doi":"10.24843/MITE.2020.V19I02.P18","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Relai Rate of Change of Frequency (ROCOF) bekerja berdasarkan kecepatan perubahan frekuensi (df/dt) yang merupakan indikasi langsung dari ketidakseimbangan beban dengan pembangkit pada sistem. Dengan karakteristik ini pemanfaatan relai ROCOF sebagai relai pelepasan beban sangat menjanjikan. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kemampuan skema relai ROCOF untuk pemanfaatan sebagai relai pelepasan beban frekuensi rendah. Skema relai ROCOF yang diusulkan terdiri dari lima tahap pelepasan dan disupervisi oleh relai frekuensi untuk mencegah maloperasi pelepasan beban saat kejadian hubung singkat. Skema relai ROCOF diuji melalui simulasi pelepasan pembangkit dengan kontingensi N-1, N-2 dan N-2-1. Simulasi dilakukan menggunakan Digsilent Powerfactory dan dibandingkan dengan skema UFR. Untuk kontingensi N-1 dan N-2, hasil simulasi menunjukkan skema relai ROCOF dapat mengembalikan frekuensi ke nilai yang lebih baik dan dalam waktu yang lebih cepat dari pada skema UFR. Namun terdapat permasalahan dalam pengaturan sensitifitas relai ROCOF melalui setting delay waktu. Untuk kondisi kekurangan pembangkitan ringan dan sedang dibutuhkan setting delay yang cukup besar untuk memperoleh nilai df/dt yang sebenarnya dari nilai df/dt yang cenderung berosilasi. Namun untuk kekurangan pembangkitan yang parah, setting delay yang besar menyebabkan relai menjadi kurang sensitif sehingga sebagian kecil relai tidak bekerja pada semua tahap yang diharapkan.","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Skema Pelepasan Beban Menggunakan Relai Rate of Change of Frequency dengan Supervisi Under Frequency Relay\",\"authors\":\"Adrianti Adrianti, M. Nasir, A. R. Salvayer\",\"doi\":\"10.24843/MITE.2020.V19I02.P18\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Relai Rate of Change of Frequency (ROCOF) bekerja berdasarkan kecepatan perubahan frekuensi (df/dt) yang merupakan indikasi langsung dari ketidakseimbangan beban dengan pembangkit pada sistem. Dengan karakteristik ini pemanfaatan relai ROCOF sebagai relai pelepasan beban sangat menjanjikan. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kemampuan skema relai ROCOF untuk pemanfaatan sebagai relai pelepasan beban frekuensi rendah. Skema relai ROCOF yang diusulkan terdiri dari lima tahap pelepasan dan disupervisi oleh relai frekuensi untuk mencegah maloperasi pelepasan beban saat kejadian hubung singkat. Skema relai ROCOF diuji melalui simulasi pelepasan pembangkit dengan kontingensi N-1, N-2 dan N-2-1. Simulasi dilakukan menggunakan Digsilent Powerfactory dan dibandingkan dengan skema UFR. Untuk kontingensi N-1 dan N-2, hasil simulasi menunjukkan skema relai ROCOF dapat mengembalikan frekuensi ke nilai yang lebih baik dan dalam waktu yang lebih cepat dari pada skema UFR. Namun terdapat permasalahan dalam pengaturan sensitifitas relai ROCOF melalui setting delay waktu. Untuk kondisi kekurangan pembangkitan ringan dan sedang dibutuhkan setting delay yang cukup besar untuk memperoleh nilai df/dt yang sebenarnya dari nilai df/dt yang cenderung berosilasi. Namun untuk kekurangan pembangkitan yang parah, setting delay yang besar menyebabkan relai menjadi kurang sensitif sehingga sebagian kecil relai tidak bekerja pada semua tahap yang diharapkan.\",\"PeriodicalId\":53323,\"journal\":{\"name\":\"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24843/MITE.2020.V19I02.P18\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/MITE.2020.V19I02.P18","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Skema Pelepasan Beban Menggunakan Relai Rate of Change of Frequency dengan Supervisi Under Frequency Relay
Relai Rate of Change of Frequency (ROCOF) bekerja berdasarkan kecepatan perubahan frekuensi (df/dt) yang merupakan indikasi langsung dari ketidakseimbangan beban dengan pembangkit pada sistem. Dengan karakteristik ini pemanfaatan relai ROCOF sebagai relai pelepasan beban sangat menjanjikan. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kemampuan skema relai ROCOF untuk pemanfaatan sebagai relai pelepasan beban frekuensi rendah. Skema relai ROCOF yang diusulkan terdiri dari lima tahap pelepasan dan disupervisi oleh relai frekuensi untuk mencegah maloperasi pelepasan beban saat kejadian hubung singkat. Skema relai ROCOF diuji melalui simulasi pelepasan pembangkit dengan kontingensi N-1, N-2 dan N-2-1. Simulasi dilakukan menggunakan Digsilent Powerfactory dan dibandingkan dengan skema UFR. Untuk kontingensi N-1 dan N-2, hasil simulasi menunjukkan skema relai ROCOF dapat mengembalikan frekuensi ke nilai yang lebih baik dan dalam waktu yang lebih cepat dari pada skema UFR. Namun terdapat permasalahan dalam pengaturan sensitifitas relai ROCOF melalui setting delay waktu. Untuk kondisi kekurangan pembangkitan ringan dan sedang dibutuhkan setting delay yang cukup besar untuk memperoleh nilai df/dt yang sebenarnya dari nilai df/dt yang cenderung berosilasi. Namun untuk kekurangan pembangkitan yang parah, setting delay yang besar menyebabkan relai menjadi kurang sensitif sehingga sebagian kecil relai tidak bekerja pada semua tahap yang diharapkan.