{"title":"中学生对二次函数图形材料的混淆","authors":"Sherina Ayu Salsabilah, Endah Budi Rahaju","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p924-937","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Miskonsepsi pada siswa dapat terjadi apabila siswa tidak memahami secara baik dan benar mengenai konsep matematika beserta keterkaitan antar konsep. Pengetahuan awal siswa yang tidak dipertimbangkan dan dipersiapkan dengan baik menyebabkan miskonsepsi semakin kompleks, khususnya pada materi grafik fungsi kuadrat. Dalam mengukur sebuah miskonsepsi dapat digunakan metode CRI (Certainty of Response Index), yakni tingkat kepastian atau keyakinan yang dapat diukur melalui soal-soal yang diberikan kepada responden. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami siswa kelas IX di salah satu SMPN di daerah taman dalam menyelesaikan soal grafik fungsi kuadrat dan mengetahui faktor penyebab miskonsepsi yang dialami siswa kelas IX dalam menyelesaikan soal grafik fungsi kuadrat menggunakan tes CRI dan wawancara terhadap subjek miskonsepsi. Pendekatan penelitian digunakan dengan metode kualitatif. Populasi penelitian yaitu siswa kelas IX-F SMPN 3 Taman berjumlah 30 siswa dengan diberikan tes CRI tentang materi grafik fungsi kuadrat. Dari hasil tes CRI, ditemukan 3 siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi grafik fungsi kuadrat. Hasil penelitiannya adalah miskonsepsi dalam menentukan konsep prasyarat atau konsep awal persamaan fungsi kuadrat, miskonsepsi terjadi pada penulisan symbol dan atribut yang digunakan dalam rumus persamaan fungsi kuadrat, dan miskonsepsi dalam menerapkan rumus persamaan fungsi kuadrat. Sedangkan faktor penyebab miskonsepsi adalah ketidaksiapan siswa sebelum pembelajaran berlangsung yang berkaitan dengan konsep awal bentuk persamaan fungsi kuadrat. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan evaluasi bagi pengajar matematika untuk memperhatikan kembali dengan baik kondisi pemahaman siswa, khususnya dalam pemahaman materi grafik fungsi kuadrat agar tidak terjadi miskonsepsi. \nKata kunci: Miskonsepsi, Grafik Fungsi Kuadrat, CRI","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Miskonsepsi Siswa SMP Pada Materi Grafik Fungsi Kuadrat\",\"authors\":\"Sherina Ayu Salsabilah, Endah Budi Rahaju\",\"doi\":\"10.26740/mathedunesa.v11n3.p924-937\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Miskonsepsi pada siswa dapat terjadi apabila siswa tidak memahami secara baik dan benar mengenai konsep matematika beserta keterkaitan antar konsep. Pengetahuan awal siswa yang tidak dipertimbangkan dan dipersiapkan dengan baik menyebabkan miskonsepsi semakin kompleks, khususnya pada materi grafik fungsi kuadrat. Dalam mengukur sebuah miskonsepsi dapat digunakan metode CRI (Certainty of Response Index), yakni tingkat kepastian atau keyakinan yang dapat diukur melalui soal-soal yang diberikan kepada responden. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami siswa kelas IX di salah satu SMPN di daerah taman dalam menyelesaikan soal grafik fungsi kuadrat dan mengetahui faktor penyebab miskonsepsi yang dialami siswa kelas IX dalam menyelesaikan soal grafik fungsi kuadrat menggunakan tes CRI dan wawancara terhadap subjek miskonsepsi. Pendekatan penelitian digunakan dengan metode kualitatif. Populasi penelitian yaitu siswa kelas IX-F SMPN 3 Taman berjumlah 30 siswa dengan diberikan tes CRI tentang materi grafik fungsi kuadrat. Dari hasil tes CRI, ditemukan 3 siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi grafik fungsi kuadrat. Hasil penelitiannya adalah miskonsepsi dalam menentukan konsep prasyarat atau konsep awal persamaan fungsi kuadrat, miskonsepsi terjadi pada penulisan symbol dan atribut yang digunakan dalam rumus persamaan fungsi kuadrat, dan miskonsepsi dalam menerapkan rumus persamaan fungsi kuadrat. Sedangkan faktor penyebab miskonsepsi adalah ketidaksiapan siswa sebelum pembelajaran berlangsung yang berkaitan dengan konsep awal bentuk persamaan fungsi kuadrat. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan evaluasi bagi pengajar matematika untuk memperhatikan kembali dengan baik kondisi pemahaman siswa, khususnya dalam pemahaman materi grafik fungsi kuadrat agar tidak terjadi miskonsepsi. \\nKata kunci: Miskonsepsi, Grafik Fungsi Kuadrat, CRI\",\"PeriodicalId\":31516,\"journal\":{\"name\":\"MATHEdunesa\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"MATHEdunesa\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p924-937\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MATHEdunesa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p924-937","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
当学生对数学概念以及概念之间的相关性没有正确理解时,就会出现学生的误解。学生的初步知识没有经过考虑和充分准备,会导致误解变得更加复杂,尤其是在二次函数的图形问题上。在衡量误解时,可以使用肯定性反应指数(CRI)方法,即可以通过向受访者提出的问题来衡量的确定性或置信度。本研究的目的是找出九班学生在花园区的一个SMPN中解决二次函数图时所经历的误解,并通过对误解对象的CRI测试和访谈,找出造成九班学生解决二次曲线图时所体验的误解的因素。研究方法采用定性方法。研究人群是一个IX-F SMPN 3级学生公园,有30名学生接受了二次函数图形的CRI测试。根据CRI测试的结果,发现三名学生对二次函数的图形有误解。研究结果表明,在确定二次函数方程的前提概念或初始概念时存在误解,在书写二次函数复方程中使用的符号和属性时出现误解,在应用二次函数复方程时存在误解。而造成误解的原因是学生在继续学习之前对二次函数方程的初始概念的准备。这项研究希望成为数学家重新考虑学生所了解的条件的一个评估领域,特别是在理解二次函数的图形问题时,这样就不会有误解。关键词:误解,Grafik Fungsi Kuadrat,CRI
Miskonsepsi Siswa SMP Pada Materi Grafik Fungsi Kuadrat
Miskonsepsi pada siswa dapat terjadi apabila siswa tidak memahami secara baik dan benar mengenai konsep matematika beserta keterkaitan antar konsep. Pengetahuan awal siswa yang tidak dipertimbangkan dan dipersiapkan dengan baik menyebabkan miskonsepsi semakin kompleks, khususnya pada materi grafik fungsi kuadrat. Dalam mengukur sebuah miskonsepsi dapat digunakan metode CRI (Certainty of Response Index), yakni tingkat kepastian atau keyakinan yang dapat diukur melalui soal-soal yang diberikan kepada responden. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami siswa kelas IX di salah satu SMPN di daerah taman dalam menyelesaikan soal grafik fungsi kuadrat dan mengetahui faktor penyebab miskonsepsi yang dialami siswa kelas IX dalam menyelesaikan soal grafik fungsi kuadrat menggunakan tes CRI dan wawancara terhadap subjek miskonsepsi. Pendekatan penelitian digunakan dengan metode kualitatif. Populasi penelitian yaitu siswa kelas IX-F SMPN 3 Taman berjumlah 30 siswa dengan diberikan tes CRI tentang materi grafik fungsi kuadrat. Dari hasil tes CRI, ditemukan 3 siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi grafik fungsi kuadrat. Hasil penelitiannya adalah miskonsepsi dalam menentukan konsep prasyarat atau konsep awal persamaan fungsi kuadrat, miskonsepsi terjadi pada penulisan symbol dan atribut yang digunakan dalam rumus persamaan fungsi kuadrat, dan miskonsepsi dalam menerapkan rumus persamaan fungsi kuadrat. Sedangkan faktor penyebab miskonsepsi adalah ketidaksiapan siswa sebelum pembelajaran berlangsung yang berkaitan dengan konsep awal bentuk persamaan fungsi kuadrat. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan evaluasi bagi pengajar matematika untuk memperhatikan kembali dengan baik kondisi pemahaman siswa, khususnya dalam pemahaman materi grafik fungsi kuadrat agar tidak terjadi miskonsepsi.
Kata kunci: Miskonsepsi, Grafik Fungsi Kuadrat, CRI