日惹预防童婚

Giyartika Giyartika, Nurhadi Nurhadi, Yuhastina Yuhastina
{"title":"日惹预防童婚","authors":"Giyartika Giyartika, Nurhadi Nurhadi, Yuhastina Yuhastina","doi":"10.17977/um021v6i1p39-54","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to understand and explain efforts to prevent child marriage in Surakarta city in the study of population sociology. The areas sampled were five “Kampong KB” (Family Planning Villages) spread over five subdistricts in the city of Surakarta. Data were collected through in-depth interviews with 16 informants and structured interviews with 48 informants, consisting of Family Planning Instructors (PKB), Regional Family Planning Assistants (PPKBD), parents, teenagers and government officials. Data analysis was carried out in three stages, namely data reduction or the selection process, simplification, abstraction and transformation of raw data, then data presentation. Conclusions and verification are carried out continuously during the study. The results showed that in the effort to prevent the practice of child marriage in Surakarta city, there were several strategies implemented by various parties, namely Family Planning Instructors (PKB), Regional Family Planning Assistants (PPKBD) and government officials, so as to form a patterns of social interaction and evolutionary processes, also known as symbolic interactionism. The strategies that are carried out include taking a cultural approach, synergy of Activity Groups, enthusiasm for achievement, building interventions, commitment and consistency in running programs, maximizing the use of social media and orderly administration. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menjelaskan upaya pencegahan pernikahan usia anak di Kota Surakarta dalam kajian ilmu sosiologi kependudukan. Wilayah yang dijadikan sampel adalah lima Kampung KB (Kampung Keluarga Berencana) yang tersebar di lima Kecamatan di Kota Surakarta. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 16 informan dan wawancara terstruktur dengan 48 informan, yang terdiri dari Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), Pembantu Pembina Keluarga Berencana Daerah (PPKBD), orangtua, remaja dan aparatur pemerintah. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yakni reduksi data atau proses pemilihan, penyederhanaan, abstraksi dan transformasi data mentah, kemudian penyajian data. Penarikan kesimpulan serta verifikasi data dilakukan terus menerus selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upaya pencegahan pernikahan usia anak di Kota Surakarta terdapat beberapa strategi yang dilakukan oleh berbagai pihak, yakni Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), Pembantu Pembina Keluarga Berencana Daerah (PPKBD) dan aparatur pemerintah, sehingga terbentuk suatu pola interaksi sosial dan proses evolusioner atau yang dikenal dengan interaksionisme simbolik. Adapun strategi yang dilakukan diantaranya, melakukan pendekatan budaya, sinergisitas Kelompok Kegiatan (PokTan), semangat berprestasi, membangun intervensi, komitmen dan konsistensi menjalankan program, memaksimalkan penggunaan media sosial dan tertib administrasi.","PeriodicalId":33153,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Menelisik Pencegahan Pernikahan Usia Anak di kota Surakarta\",\"authors\":\"Giyartika Giyartika, Nurhadi Nurhadi, Yuhastina Yuhastina\",\"doi\":\"10.17977/um021v6i1p39-54\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study aims to understand and explain efforts to prevent child marriage in Surakarta city in the study of population sociology. The areas sampled were five “Kampong KB” (Family Planning Villages) spread over five subdistricts in the city of Surakarta. Data were collected through in-depth interviews with 16 informants and structured interviews with 48 informants, consisting of Family Planning Instructors (PKB), Regional Family Planning Assistants (PPKBD), parents, teenagers and government officials. Data analysis was carried out in three stages, namely data reduction or the selection process, simplification, abstraction and transformation of raw data, then data presentation. Conclusions and verification are carried out continuously during the study. The results showed that in the effort to prevent the practice of child marriage in Surakarta city, there were several strategies implemented by various parties, namely Family Planning Instructors (PKB), Regional Family Planning Assistants (PPKBD) and government officials, so as to form a patterns of social interaction and evolutionary processes, also known as symbolic interactionism. The strategies that are carried out include taking a cultural approach, synergy of Activity Groups, enthusiasm for achievement, building interventions, commitment and consistency in running programs, maximizing the use of social media and orderly administration. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menjelaskan upaya pencegahan pernikahan usia anak di Kota Surakarta dalam kajian ilmu sosiologi kependudukan. Wilayah yang dijadikan sampel adalah lima Kampung KB (Kampung Keluarga Berencana) yang tersebar di lima Kecamatan di Kota Surakarta. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 16 informan dan wawancara terstruktur dengan 48 informan, yang terdiri dari Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), Pembantu Pembina Keluarga Berencana Daerah (PPKBD), orangtua, remaja dan aparatur pemerintah. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yakni reduksi data atau proses pemilihan, penyederhanaan, abstraksi dan transformasi data mentah, kemudian penyajian data. Penarikan kesimpulan serta verifikasi data dilakukan terus menerus selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upaya pencegahan pernikahan usia anak di Kota Surakarta terdapat beberapa strategi yang dilakukan oleh berbagai pihak, yakni Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), Pembantu Pembina Keluarga Berencana Daerah (PPKBD) dan aparatur pemerintah, sehingga terbentuk suatu pola interaksi sosial dan proses evolusioner atau yang dikenal dengan interaksionisme simbolik. Adapun strategi yang dilakukan diantaranya, melakukan pendekatan budaya, sinergisitas Kelompok Kegiatan (PokTan), semangat berprestasi, membangun intervensi, komitmen dan konsistensi menjalankan program, memaksimalkan penggunaan media sosial dan tertib administrasi.\",\"PeriodicalId\":33153,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.17977/um021v6i1p39-54\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um021v6i1p39-54","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

本研究旨在了解和解释苏拉卡塔市在人口社会学研究中为防止童婚所做的努力。抽样地区是苏拉卡塔市五个分区的五个“Kampong KB”(计划生育村)。数据是通过对16名举报人的深入访谈和对48名举报者的结构化访谈收集的,这些举报人包括计划生育指导员(PKB)、地区计划生育助理(PPKBD)、父母、青少年和政府官员。数据分析分三个阶段进行,即数据缩减或选择过程、原始数据的简化、抽象和转换,然后是数据呈现。研究过程中不断进行结论和验证。结果表明,在苏拉卡塔市防止童婚的努力中,计划生育指导员(PKB)、地区计划生育助理(PPKBD)和政府官员采取了多种策略,以形成一种社会互动和进化过程模式,也称为符号互动主义。所实施的战略包括采取文化方法、活动小组的协同作用、对成就的热情、建立干预措施、项目运行的承诺和一致性、最大限度地利用社交媒体和有序管理。本研究旨在了解和解释苏拉卡塔市在残疾社会学研究中为防止童婚所做的努力。抽样区域为苏拉卡塔市分布在五个限制区的五个KB村(计划家庭村)。数据是通过对16名举报人的深入访谈和对48名举报者的结构化访谈收集的,其中包括计划生育(PKB)、地区计划生育建设者(PPKBD)、父母、青少年和政府机构。数据分析分为三个阶段,即数据缩减或选择过程、简化、抽象和原始数据转换,然后是数据处理。在正在进行的研究中不断进行结论和数据验证。研究表明,在苏拉卡塔防止童婚年龄的努力中,各方采取了多种策略,即计划生育组织、地区计划生育建设者和政府机构,从而形成了一种社会互动和进化过程模式,即所谓的象征性互动。关于他们之间所追求的战略,文化方法、活动小组(PokTan)之间的协同作用、声望精神、建筑干预、承诺和一致性,以及最大限度地利用社交媒体和行政秩序。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Menelisik Pencegahan Pernikahan Usia Anak di kota Surakarta
This study aims to understand and explain efforts to prevent child marriage in Surakarta city in the study of population sociology. The areas sampled were five “Kampong KB” (Family Planning Villages) spread over five subdistricts in the city of Surakarta. Data were collected through in-depth interviews with 16 informants and structured interviews with 48 informants, consisting of Family Planning Instructors (PKB), Regional Family Planning Assistants (PPKBD), parents, teenagers and government officials. Data analysis was carried out in three stages, namely data reduction or the selection process, simplification, abstraction and transformation of raw data, then data presentation. Conclusions and verification are carried out continuously during the study. The results showed that in the effort to prevent the practice of child marriage in Surakarta city, there were several strategies implemented by various parties, namely Family Planning Instructors (PKB), Regional Family Planning Assistants (PPKBD) and government officials, so as to form a patterns of social interaction and evolutionary processes, also known as symbolic interactionism. The strategies that are carried out include taking a cultural approach, synergy of Activity Groups, enthusiasm for achievement, building interventions, commitment and consistency in running programs, maximizing the use of social media and orderly administration. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menjelaskan upaya pencegahan pernikahan usia anak di Kota Surakarta dalam kajian ilmu sosiologi kependudukan. Wilayah yang dijadikan sampel adalah lima Kampung KB (Kampung Keluarga Berencana) yang tersebar di lima Kecamatan di Kota Surakarta. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 16 informan dan wawancara terstruktur dengan 48 informan, yang terdiri dari Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), Pembantu Pembina Keluarga Berencana Daerah (PPKBD), orangtua, remaja dan aparatur pemerintah. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yakni reduksi data atau proses pemilihan, penyederhanaan, abstraksi dan transformasi data mentah, kemudian penyajian data. Penarikan kesimpulan serta verifikasi data dilakukan terus menerus selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upaya pencegahan pernikahan usia anak di Kota Surakarta terdapat beberapa strategi yang dilakukan oleh berbagai pihak, yakni Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), Pembantu Pembina Keluarga Berencana Daerah (PPKBD) dan aparatur pemerintah, sehingga terbentuk suatu pola interaksi sosial dan proses evolusioner atau yang dikenal dengan interaksionisme simbolik. Adapun strategi yang dilakukan diantaranya, melakukan pendekatan budaya, sinergisitas Kelompok Kegiatan (PokTan), semangat berprestasi, membangun intervensi, komitmen dan konsistensi menjalankan program, memaksimalkan penggunaan media sosial dan tertib administrasi.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信