{"title":"万隆和普瓦卡塔沙门氏菌鸡四环素耐药性及质粒介导的喹诺酮类检测","authors":"Leila Nur Azizah, Agustina Indrawati, I. Wibawan","doi":"10.19087/jveteriner.2022.23.1.55","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gen penyandi resistansi dan plasmid yang memperantarai resistansi terhadap kuinolon pada Salmonella spp.,. dari peternakan ayam di Bandung dan Purwakarta, Jawa Barat. Total sampel ada 70 sampel yang dikoleksi dari peternakan ayam di Bandung dan Purwakarta. Semua isolat diuji dengan media selektif Salmonella Shigella Agar (SSA) dan dikonfirmasi menggunakan Polymerase Chain Reaction. Sebanyak 33 isolat positif berdasarkan hasil isolasi dengan media selektif dan uji biokimia. Uji konfirmasi dilakukan dengan PCR yaitu dengan menggunakan gen InvA. Sebanyak 21 dari 33 isolat positif terdapat gen invA. Sebanyak 21 isolat diuji resistansi antibiotik terhadap tetrasiklin, doksisiklin, asam nalidiksat, oksitetrasiklin, dan enrofloksasin menggunakan metode disk diffusion. Tetrasiklin yang resistan diuji untuk mengetahui keberadaan gen tet(A) dan tet(B) dengan menggunakan single PCR. Plasmid-Mediated Quinolone Resistant diuji untuk mengetahui keberadaan qnr(A), qnr(B) dan qnr(S) dengan multiplex PCR. Tetrasiklin 100%, oksitetrasiklin dan ampisilin 95,2%, Asam nalidiksat 90,4%, eritromisin 85,7%, enrofloksasin 76,2%, gentamisin 47,6%, kloramfenikol 38,1%. Adapun gen penyandi resistansi pada isolat Salmonella spp., yang berhasil dideteksi, di antaranya ampC (95,2%), tet(A) 61,9%, tet(B) 38,1%, qnr(A) 28,5%, qnr(B) 14,3%, qnr(S) 23,8%, qnr(A) dan qnr(B) 14,3%, qnr(A) dan qnr(S) 9,5%. Penelitian ini menunjukkan beberapa patogen telah resistan terhadap ampisilin, tetrasiklin dan kuinolon. Gen tet dan qnr bertanggung jawab terhadap tingginya resistansi pada Salmonella spp., di Bandung dan Purwakarta Jawa Barat.","PeriodicalId":17749,"journal":{"name":"Jurnal Veteriner","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Deteksi Gen Penyandi Resistansi Tetracycline dan Plasmid Mediated Quinolones pada Salmonella Ayam di Bandung dan Purwakarta\",\"authors\":\"Leila Nur Azizah, Agustina Indrawati, I. Wibawan\",\"doi\":\"10.19087/jveteriner.2022.23.1.55\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gen penyandi resistansi dan plasmid yang memperantarai resistansi terhadap kuinolon pada Salmonella spp.,. dari peternakan ayam di Bandung dan Purwakarta, Jawa Barat. Total sampel ada 70 sampel yang dikoleksi dari peternakan ayam di Bandung dan Purwakarta. Semua isolat diuji dengan media selektif Salmonella Shigella Agar (SSA) dan dikonfirmasi menggunakan Polymerase Chain Reaction. Sebanyak 33 isolat positif berdasarkan hasil isolasi dengan media selektif dan uji biokimia. Uji konfirmasi dilakukan dengan PCR yaitu dengan menggunakan gen InvA. Sebanyak 21 dari 33 isolat positif terdapat gen invA. Sebanyak 21 isolat diuji resistansi antibiotik terhadap tetrasiklin, doksisiklin, asam nalidiksat, oksitetrasiklin, dan enrofloksasin menggunakan metode disk diffusion. Tetrasiklin yang resistan diuji untuk mengetahui keberadaan gen tet(A) dan tet(B) dengan menggunakan single PCR. Plasmid-Mediated Quinolone Resistant diuji untuk mengetahui keberadaan qnr(A), qnr(B) dan qnr(S) dengan multiplex PCR. Tetrasiklin 100%, oksitetrasiklin dan ampisilin 95,2%, Asam nalidiksat 90,4%, eritromisin 85,7%, enrofloksasin 76,2%, gentamisin 47,6%, kloramfenikol 38,1%. Adapun gen penyandi resistansi pada isolat Salmonella spp., yang berhasil dideteksi, di antaranya ampC (95,2%), tet(A) 61,9%, tet(B) 38,1%, qnr(A) 28,5%, qnr(B) 14,3%, qnr(S) 23,8%, qnr(A) dan qnr(B) 14,3%, qnr(A) dan qnr(S) 9,5%. Penelitian ini menunjukkan beberapa patogen telah resistan terhadap ampisilin, tetrasiklin dan kuinolon. Gen tet dan qnr bertanggung jawab terhadap tingginya resistansi pada Salmonella spp., di Bandung dan Purwakarta Jawa Barat.\",\"PeriodicalId\":17749,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Veteriner\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-03-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Veteriner\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19087/jveteriner.2022.23.1.55\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Veteriner","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19087/jveteriner.2022.23.1.55","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Deteksi Gen Penyandi Resistansi Tetracycline dan Plasmid Mediated Quinolones pada Salmonella Ayam di Bandung dan Purwakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gen penyandi resistansi dan plasmid yang memperantarai resistansi terhadap kuinolon pada Salmonella spp.,. dari peternakan ayam di Bandung dan Purwakarta, Jawa Barat. Total sampel ada 70 sampel yang dikoleksi dari peternakan ayam di Bandung dan Purwakarta. Semua isolat diuji dengan media selektif Salmonella Shigella Agar (SSA) dan dikonfirmasi menggunakan Polymerase Chain Reaction. Sebanyak 33 isolat positif berdasarkan hasil isolasi dengan media selektif dan uji biokimia. Uji konfirmasi dilakukan dengan PCR yaitu dengan menggunakan gen InvA. Sebanyak 21 dari 33 isolat positif terdapat gen invA. Sebanyak 21 isolat diuji resistansi antibiotik terhadap tetrasiklin, doksisiklin, asam nalidiksat, oksitetrasiklin, dan enrofloksasin menggunakan metode disk diffusion. Tetrasiklin yang resistan diuji untuk mengetahui keberadaan gen tet(A) dan tet(B) dengan menggunakan single PCR. Plasmid-Mediated Quinolone Resistant diuji untuk mengetahui keberadaan qnr(A), qnr(B) dan qnr(S) dengan multiplex PCR. Tetrasiklin 100%, oksitetrasiklin dan ampisilin 95,2%, Asam nalidiksat 90,4%, eritromisin 85,7%, enrofloksasin 76,2%, gentamisin 47,6%, kloramfenikol 38,1%. Adapun gen penyandi resistansi pada isolat Salmonella spp., yang berhasil dideteksi, di antaranya ampC (95,2%), tet(A) 61,9%, tet(B) 38,1%, qnr(A) 28,5%, qnr(B) 14,3%, qnr(S) 23,8%, qnr(A) dan qnr(B) 14,3%, qnr(A) dan qnr(S) 9,5%. Penelitian ini menunjukkan beberapa patogen telah resistan terhadap ampisilin, tetrasiklin dan kuinolon. Gen tet dan qnr bertanggung jawab terhadap tingginya resistansi pada Salmonella spp., di Bandung dan Purwakarta Jawa Barat.