{"title":"三宝垄具有包容性和可持续创造性经济发展的战略战略研究","authors":"Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti, Margunani Margunani, Yozi Aulia Rahma, Nurjannah Rahayu Kristanti, Fauzul Adzim","doi":"10.35475/riptek.v15i2.124","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model strategi pengembangan ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari pemerintah daerah Kota Semarang dari SKPD terkait maupun BPS. Sedangkan data primer diperoleh dari survei dan Focus Group Discussion (FGD), sedangkan data sekunder terkait dengan capaian ekonomi kreatif di Kota Semarang. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk mendesain model pengembangan ekonomi kreatif sebagai alternatif pendekatan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa Industri kreatif di Kota Semarang terus mengalami perkembangan secara signifikan. Dari 17 subsektor, Kota Semarang memiliki lima sub sektor utama Ekonomi Kreatif, yaitu kuliner (81,93 %), music (9,67%), kriya (1,83 %), seni pertunjukkan (1,64 %) dan fashion (1,17 %), Tiga subsektor andalan seperti kuliner, kriya, dan fashion masih sangat menjanjikan karena permintaan yang masih tinggi. Beberapa komponen strategis perlu dikembangkan untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan meliputi kemudahan perizinan, efisiensi dan efektifitas penganggaran dan lainnya. Kemudian perlu adanya optimalisasi pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada para pelaku ekraf secara merata dan meningkatkan kolaborasi dengan stakeholder lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk ekraf, maka harus ada pendampingan dan penjaminan mutu produk agar diterima dipasar. Sedangkan dari komponen pemasaran, maka perlu adanya inovasi pemasaran digital. Dalam upaya meningkatkan perkembangan ekonomi kreatif di Kota Semarang, maka perlu optimalisasi peran masing-masing stakeholder baik akademisi sebagai peneliti, pemerintah sebagai regulator dan fasilitator, swasta sebagai investor dan inisiator, masyakat sebagai pelaku dan konsumen, maupun media sebagai mediator dan publisher.","PeriodicalId":33858,"journal":{"name":"Jurnal Riptek","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"KAJIAN STRATEGIS PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN DI KOTA SEMARANG\",\"authors\":\"Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti, Margunani Margunani, Yozi Aulia Rahma, Nurjannah Rahayu Kristanti, Fauzul Adzim\",\"doi\":\"10.35475/riptek.v15i2.124\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model strategi pengembangan ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari pemerintah daerah Kota Semarang dari SKPD terkait maupun BPS. Sedangkan data primer diperoleh dari survei dan Focus Group Discussion (FGD), sedangkan data sekunder terkait dengan capaian ekonomi kreatif di Kota Semarang. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk mendesain model pengembangan ekonomi kreatif sebagai alternatif pendekatan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa Industri kreatif di Kota Semarang terus mengalami perkembangan secara signifikan. Dari 17 subsektor, Kota Semarang memiliki lima sub sektor utama Ekonomi Kreatif, yaitu kuliner (81,93 %), music (9,67%), kriya (1,83 %), seni pertunjukkan (1,64 %) dan fashion (1,17 %), Tiga subsektor andalan seperti kuliner, kriya, dan fashion masih sangat menjanjikan karena permintaan yang masih tinggi. Beberapa komponen strategis perlu dikembangkan untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan meliputi kemudahan perizinan, efisiensi dan efektifitas penganggaran dan lainnya. Kemudian perlu adanya optimalisasi pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada para pelaku ekraf secara merata dan meningkatkan kolaborasi dengan stakeholder lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk ekraf, maka harus ada pendampingan dan penjaminan mutu produk agar diterima dipasar. Sedangkan dari komponen pemasaran, maka perlu adanya inovasi pemasaran digital. Dalam upaya meningkatkan perkembangan ekonomi kreatif di Kota Semarang, maka perlu optimalisasi peran masing-masing stakeholder baik akademisi sebagai peneliti, pemerintah sebagai regulator dan fasilitator, swasta sebagai investor dan inisiator, masyakat sebagai pelaku dan konsumen, maupun media sebagai mediator dan publisher.\",\"PeriodicalId\":33858,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Riptek\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-11-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Riptek\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35475/riptek.v15i2.124\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riptek","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35475/riptek.v15i2.124","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KAJIAN STRATEGIS PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN DI KOTA SEMARANG
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model strategi pengembangan ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari pemerintah daerah Kota Semarang dari SKPD terkait maupun BPS. Sedangkan data primer diperoleh dari survei dan Focus Group Discussion (FGD), sedangkan data sekunder terkait dengan capaian ekonomi kreatif di Kota Semarang. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk mendesain model pengembangan ekonomi kreatif sebagai alternatif pendekatan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa Industri kreatif di Kota Semarang terus mengalami perkembangan secara signifikan. Dari 17 subsektor, Kota Semarang memiliki lima sub sektor utama Ekonomi Kreatif, yaitu kuliner (81,93 %), music (9,67%), kriya (1,83 %), seni pertunjukkan (1,64 %) dan fashion (1,17 %), Tiga subsektor andalan seperti kuliner, kriya, dan fashion masih sangat menjanjikan karena permintaan yang masih tinggi. Beberapa komponen strategis perlu dikembangkan untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan meliputi kemudahan perizinan, efisiensi dan efektifitas penganggaran dan lainnya. Kemudian perlu adanya optimalisasi pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada para pelaku ekraf secara merata dan meningkatkan kolaborasi dengan stakeholder lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk ekraf, maka harus ada pendampingan dan penjaminan mutu produk agar diterima dipasar. Sedangkan dari komponen pemasaran, maka perlu adanya inovasi pemasaran digital. Dalam upaya meningkatkan perkembangan ekonomi kreatif di Kota Semarang, maka perlu optimalisasi peran masing-masing stakeholder baik akademisi sebagai peneliti, pemerintah sebagai regulator dan fasilitator, swasta sebagai investor dan inisiator, masyakat sebagai pelaku dan konsumen, maupun media sebagai mediator dan publisher.