{"title":"在健康决策中的干预,因为删除支付的数量为1图里,SLEMAN,DIY","authors":"Nonik Ayu Wantini, N. Indrayani","doi":"10.15294/jhe.v3i1.20828","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Secara nasional, prevalensi kanker payudara tertinggi terdapat pada Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu sebesar 2,4‰. Prevalensi kanker pada kelompok usia 15-24 tahun sebesar 0,6 ‰, tidak dapat kita abaikan karena pencegahan penyakit kanker harus dimulai sedini mungkin. Sampai saat ini, pendidikan kesehatan mengenai kanker payudara pada kelompok usia remaja masih minim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak intervensi pendidikan kesehatan (penkes) kanker payudara pada remaja putri. \nMetode: Jenis penelitian adalah eksperimen dengan rancangan quasi-experimental, tepatnya One Group Pretest Posttest. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Turi, DIY pada bulan September 2017. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling sejumlah 62 siswi kelas XI. Teknik pengambilan data dengan angket, instrumen kuesioner. Analisis data dengan uji Wilcoxon dan Mc Nemar test. \nHasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan nilai median pengetahuan antara sebelum penkes kanker payudara (68) dan setelah penkes (91). Mayoritas pengetahuan setelah penkes lebih tinggi dibandingkan sebelum penkes sebanyak 61 orang (98,39%), dan hanya 1 orang memiliki pengetahuan setelah penkes sama dengan sebelum penkes. Hasil uji Wilcoxon test diperoleh nilai p-value 0,000 (< 0,05). Terdapat perubahan minat, dimana sebelum penkes 54 responden tidak berminat periksa payudara sendiri (SADARI), namun setelah penkes sebanyak 53 responden berminat untuk melakukan SADARI dalam waktu dekat (< 1 bulan). Hasil analisis Mc-Nemar test didapatkan nilai p-value 0,000 (<0,05). \nSimpulan: Pendidikan kesehatan efektif dalam peningkatan pengetahuan kanker payudara dan perubahan minat SADARI pada remaja putri. Pendidikan kesehatan sebaiknya diberikan kepada remaja sejak dini sebagai upaya pencegahan kanker payudara.","PeriodicalId":84995,"journal":{"name":"Journal of health education","volume":"3 1","pages":"29-36"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":"{\"title\":\"DAMPAK INTERVENSI PENDIDIKAN KESEHATAN KANKER PAYUDARA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 TURI, SLEMAN, DIY\",\"authors\":\"Nonik Ayu Wantini, N. Indrayani\",\"doi\":\"10.15294/jhe.v3i1.20828\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar Belakang: Secara nasional, prevalensi kanker payudara tertinggi terdapat pada Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu sebesar 2,4‰. Prevalensi kanker pada kelompok usia 15-24 tahun sebesar 0,6 ‰, tidak dapat kita abaikan karena pencegahan penyakit kanker harus dimulai sedini mungkin. Sampai saat ini, pendidikan kesehatan mengenai kanker payudara pada kelompok usia remaja masih minim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak intervensi pendidikan kesehatan (penkes) kanker payudara pada remaja putri. \\nMetode: Jenis penelitian adalah eksperimen dengan rancangan quasi-experimental, tepatnya One Group Pretest Posttest. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Turi, DIY pada bulan September 2017. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling sejumlah 62 siswi kelas XI. Teknik pengambilan data dengan angket, instrumen kuesioner. Analisis data dengan uji Wilcoxon dan Mc Nemar test. \\nHasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan nilai median pengetahuan antara sebelum penkes kanker payudara (68) dan setelah penkes (91). Mayoritas pengetahuan setelah penkes lebih tinggi dibandingkan sebelum penkes sebanyak 61 orang (98,39%), dan hanya 1 orang memiliki pengetahuan setelah penkes sama dengan sebelum penkes. Hasil uji Wilcoxon test diperoleh nilai p-value 0,000 (< 0,05). Terdapat perubahan minat, dimana sebelum penkes 54 responden tidak berminat periksa payudara sendiri (SADARI), namun setelah penkes sebanyak 53 responden berminat untuk melakukan SADARI dalam waktu dekat (< 1 bulan). Hasil analisis Mc-Nemar test didapatkan nilai p-value 0,000 (<0,05). \\nSimpulan: Pendidikan kesehatan efektif dalam peningkatan pengetahuan kanker payudara dan perubahan minat SADARI pada remaja putri. Pendidikan kesehatan sebaiknya diberikan kepada remaja sejak dini sebagai upaya pencegahan kanker payudara.\",\"PeriodicalId\":84995,\"journal\":{\"name\":\"Journal of health education\",\"volume\":\"3 1\",\"pages\":\"29-36\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-09-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"4\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of health education\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15294/jhe.v3i1.20828\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of health education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/jhe.v3i1.20828","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
摘要
背景:全国最高,乳腺癌的患病率存在于D . I .日惹省,即高达2.4‰。岁年龄组的癌症的患病率高达0.6‰,我们不能忽略,因为预防癌症必须尽早开始。到目前为止,青少年乳腺癌的医疗教育仍然很低。本研究旨在探讨乳腺癌干预对年轻女性的影响。方法:研究类型是一种准实验实验,实际上是一组预先试验。该研究于2017年9月在DIY 1州高中进行。从技术上讲,总共是62名大二学生的抽样。数据检索技术、问卷工具。Wilcoxon和Mc Nemar测试的数据分析。结果:研究表明,在乳腺癌前(68)和乳腺癌后(91年)的知识中,中位数有所增加。penkes之后的知识多数高于61个penkes之前(98.39%),只有一个人在penkes之后和penkes之前有相同的知识。Wilcoxon test的测试结果获得p值0 - 0(0.05)。在54名受访者之前,他们对自己的胸部不感兴趣(下意识),但在彭克斯之后,53名受访者有兴趣下意识(1个月)。Mc-Nemar测试的分析结果得到了p-value 7000(0.05)。结论:有效的卫生教育有助于增加乳腺癌知识和对年轻女性的认识。作为预防乳腺癌的一种预防措施,健康教育应该及早为青少年提供。
DAMPAK INTERVENSI PENDIDIKAN KESEHATAN KANKER PAYUDARA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 TURI, SLEMAN, DIY
Latar Belakang: Secara nasional, prevalensi kanker payudara tertinggi terdapat pada Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu sebesar 2,4‰. Prevalensi kanker pada kelompok usia 15-24 tahun sebesar 0,6 ‰, tidak dapat kita abaikan karena pencegahan penyakit kanker harus dimulai sedini mungkin. Sampai saat ini, pendidikan kesehatan mengenai kanker payudara pada kelompok usia remaja masih minim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak intervensi pendidikan kesehatan (penkes) kanker payudara pada remaja putri.
Metode: Jenis penelitian adalah eksperimen dengan rancangan quasi-experimental, tepatnya One Group Pretest Posttest. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Turi, DIY pada bulan September 2017. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling sejumlah 62 siswi kelas XI. Teknik pengambilan data dengan angket, instrumen kuesioner. Analisis data dengan uji Wilcoxon dan Mc Nemar test.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan nilai median pengetahuan antara sebelum penkes kanker payudara (68) dan setelah penkes (91). Mayoritas pengetahuan setelah penkes lebih tinggi dibandingkan sebelum penkes sebanyak 61 orang (98,39%), dan hanya 1 orang memiliki pengetahuan setelah penkes sama dengan sebelum penkes. Hasil uji Wilcoxon test diperoleh nilai p-value 0,000 (< 0,05). Terdapat perubahan minat, dimana sebelum penkes 54 responden tidak berminat periksa payudara sendiri (SADARI), namun setelah penkes sebanyak 53 responden berminat untuk melakukan SADARI dalam waktu dekat (< 1 bulan). Hasil analisis Mc-Nemar test didapatkan nilai p-value 0,000 (<0,05).
Simpulan: Pendidikan kesehatan efektif dalam peningkatan pengetahuan kanker payudara dan perubahan minat SADARI pada remaja putri. Pendidikan kesehatan sebaiknya diberikan kepada remaja sejak dini sebagai upaya pencegahan kanker payudara.