{"title":"希贾布和萨拉菲妇女在马朗市的顺从身体","authors":"Titi Fitrianita","doi":"10.14421/jsr.v13i1.1296","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"For moslem hijab is pious symbol and submission to God. Using genealogy approach and Foucaults’s power and knowledge, this paper explains about salafi’s hijab concept and its consequences on women’s life. One of salafi’s doctrine is hijab. Salafi women embracing hijab based on salafi’s rule as an ideal shape and type of hijab, although Islam does not establish the specific rules about it. This research reveals that hijab is related to the roles of women in public and domestic area. There are three forms of compliance. First, covering face with cadar and wearing black dresses are major principle. Second, men and women are forbidden to stay at a one place without covering. Third, staying at home for women is obligatory. At the end, the hijab has became source of domestication on women salafi. Hijab bagi perempuan di dalam Islam berarti ketundukan pada perintah Tuhan dan dalam taraf tertentu secara sosial menunjukkan kesalehan. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan genealogi yang berfokus kepada pelacakan kekuasaan dan pengetahuan yang dikembangkan oleh Foucault. Tulisan ini melakukan pelacakan diskursus hijab pada perempuan salafi dan konsekuensinya. Salah satu ajaran paling utama dalam kelompok salafi adalah hijab. Perempuan salafi melaksanakan interpretasi hijab kelompok salafi sebagai tipe dan bentuk yang ideal meskipun Islam tidak secara spesifik menggambarkannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wacana hijab dijalankan perempuan salafi tanpa paksaan sehingga mereka selalu menempatkan dirinya di area domestik dan membatasi dirinya sendiri pada area publik. Ada tiga bentuk efek hijab yang membentuk kepatuhan. Pertama, menutup muka dan berpakaian berwarna gelap adalah sebuah keutamaan. Kedua, ikhtilat adalah haram. Ketiga, berdiam diri di dalam rumah adalah syariat. Diskursus hijab yang dipercayai kebenarannya menjadi sumber domestifikasi perempuan salafi.","PeriodicalId":55676,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Reflektif","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":"{\"title\":\"HIJAB DAN TUBUH YANG PATUH PEREMPUAN SALAFI DI KOTA MALANG\",\"authors\":\"Titi Fitrianita\",\"doi\":\"10.14421/jsr.v13i1.1296\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"For moslem hijab is pious symbol and submission to God. Using genealogy approach and Foucaults’s power and knowledge, this paper explains about salafi’s hijab concept and its consequences on women’s life. One of salafi’s doctrine is hijab. Salafi women embracing hijab based on salafi’s rule as an ideal shape and type of hijab, although Islam does not establish the specific rules about it. This research reveals that hijab is related to the roles of women in public and domestic area. There are three forms of compliance. First, covering face with cadar and wearing black dresses are major principle. Second, men and women are forbidden to stay at a one place without covering. Third, staying at home for women is obligatory. At the end, the hijab has became source of domestication on women salafi. Hijab bagi perempuan di dalam Islam berarti ketundukan pada perintah Tuhan dan dalam taraf tertentu secara sosial menunjukkan kesalehan. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan genealogi yang berfokus kepada pelacakan kekuasaan dan pengetahuan yang dikembangkan oleh Foucault. Tulisan ini melakukan pelacakan diskursus hijab pada perempuan salafi dan konsekuensinya. Salah satu ajaran paling utama dalam kelompok salafi adalah hijab. Perempuan salafi melaksanakan interpretasi hijab kelompok salafi sebagai tipe dan bentuk yang ideal meskipun Islam tidak secara spesifik menggambarkannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wacana hijab dijalankan perempuan salafi tanpa paksaan sehingga mereka selalu menempatkan dirinya di area domestik dan membatasi dirinya sendiri pada area publik. Ada tiga bentuk efek hijab yang membentuk kepatuhan. Pertama, menutup muka dan berpakaian berwarna gelap adalah sebuah keutamaan. Kedua, ikhtilat adalah haram. Ketiga, berdiam diri di dalam rumah adalah syariat. Diskursus hijab yang dipercayai kebenarannya menjadi sumber domestifikasi perempuan salafi.\",\"PeriodicalId\":55676,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sosiologi Reflektif\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-01-24\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"5\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sosiologi Reflektif\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14421/jsr.v13i1.1296\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Reflektif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/jsr.v13i1.1296","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
摘要
对于穆斯林来说,头巾是虔诚的象征,是对上帝的服从。本文运用谱系学的方法和福柯的力量和知识,解释了萨拉菲派的头巾概念及其对妇女生活的影响。萨拉菲派的教义之一是头巾。萨拉菲派妇女接受希贾布是基于萨拉菲派的统治,作为一种理想的形状和类型的希贾布,尽管伊斯兰教并没有建立具体的规则。这项研究表明,头巾与妇女在公共和家庭领域的角色有关。遵从有三种形式。首先,用头巾遮住脸,穿黑色连衣裙是主要原则。第二,禁止男女不穿衣服呆在一个地方。第三,女性必须呆在家里。最后,头巾已经成为萨拉菲女性驯化的来源。戴上头巾,就像戴上头巾,就像戴上头巾,就像戴上头巾,就像戴上头巾,就像戴上头巾,就像戴上头巾,就像戴上头巾一样。孟古那坎的方法、质量、登高、登高、登高、登高、登高、登高、登高、登高、登高。图里桑ini melakukan pelacakan diskursus hijab pada perempuan salafi dan konsekuensinya。Salah satu ajaran paling utama dalam kelompok salafi adalah hijab。Perempuan salafi melaksanakan解释hijab kelompok salafi sebagai tipe dan bentuk yang理想的meskipun伊斯兰教tidak secara specifik menggambarkannya。Hasil penelitian menunjukkan bahwa wacana头巾,头巾,头巾,头巾,头巾,头巾,头巾,头巾,头巾,头巾,头巾,头巾,头巾,头巾,头巾,头巾,头巾,头巾,头巾Ada tiga bentuk efek hijab yang membentuk kepatuhan。Pertama, menutup muka dan berpakaian berwarna gelap adalah sebuah keutamaan。Kedua, ikhtilat adalah haram。Ketiga, berdiam diri di dalam rumah adalah syariah。Diskursus hijab yang dipercayai kebenarannya menjadi number domestic fikasi perempuan salafi。
HIJAB DAN TUBUH YANG PATUH PEREMPUAN SALAFI DI KOTA MALANG
For moslem hijab is pious symbol and submission to God. Using genealogy approach and Foucaults’s power and knowledge, this paper explains about salafi’s hijab concept and its consequences on women’s life. One of salafi’s doctrine is hijab. Salafi women embracing hijab based on salafi’s rule as an ideal shape and type of hijab, although Islam does not establish the specific rules about it. This research reveals that hijab is related to the roles of women in public and domestic area. There are three forms of compliance. First, covering face with cadar and wearing black dresses are major principle. Second, men and women are forbidden to stay at a one place without covering. Third, staying at home for women is obligatory. At the end, the hijab has became source of domestication on women salafi. Hijab bagi perempuan di dalam Islam berarti ketundukan pada perintah Tuhan dan dalam taraf tertentu secara sosial menunjukkan kesalehan. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan genealogi yang berfokus kepada pelacakan kekuasaan dan pengetahuan yang dikembangkan oleh Foucault. Tulisan ini melakukan pelacakan diskursus hijab pada perempuan salafi dan konsekuensinya. Salah satu ajaran paling utama dalam kelompok salafi adalah hijab. Perempuan salafi melaksanakan interpretasi hijab kelompok salafi sebagai tipe dan bentuk yang ideal meskipun Islam tidak secara spesifik menggambarkannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wacana hijab dijalankan perempuan salafi tanpa paksaan sehingga mereka selalu menempatkan dirinya di area domestik dan membatasi dirinya sendiri pada area publik. Ada tiga bentuk efek hijab yang membentuk kepatuhan. Pertama, menutup muka dan berpakaian berwarna gelap adalah sebuah keutamaan. Kedua, ikhtilat adalah haram. Ketiga, berdiam diri di dalam rumah adalah syariat. Diskursus hijab yang dipercayai kebenarannya menjadi sumber domestifikasi perempuan salafi.