删除过去的剂量:作为环境出版物的儿童生态文学

Iqbal Muttawakkil, M. S. Kusumah
{"title":"删除过去的剂量:作为环境出版物的儿童生态文学","authors":"Iqbal Muttawakkil, M. S. Kusumah","doi":"10.17977/um021v5i2p97-106","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Using the wrong fishing gear causes the Bangsring beach environment to become damaged. This environmental damage has created local heroes to restore the environment to its original state. This research is a qualitative study using a life history case study approach. Researchers use Derrida's deconstruction as a tool for analyzing phenomena. Researchers focused on Ikhwan Arif's thoughts as a process of environmental awareness for coastal communities in Bangsring Village, Wongsorejo in Banyuangi Regency. The results of this study explain that there is environmental awareness by means of socialization related to the importance of protecting the marine environment to objects around fishermen, namely through children, in local nuances this socialization is also referred to as marine education. The process of providing this material is used to provide understanding and knowledge related to the environment (ecoliteration). The presence of the marine education program is used as a way to atone for past sins committed by fishermen for exploiting the marine environment. In the marine education process, children are given knowledge about the marine environment and how to manage it. Ecoliteration is not only seen as a form of education about the environment. On a different side, there are other things that can be seen from the ecoliteration of children, namely making children as agents to help change fishermen's fishing patterns. Children are chosen to be agents because children are considered as individuals who dare to express opinions, individuals who are easily formed, and individuals who must be cared for who will continue the next generation. Penggunaan alat tangkap yang salah menyebabkan lingkungan pantai Bangsring menjadi rusak. Kerusakan lingkungan tersebut memunculkan local heroes untuk mengembalikan lingkungan seperti semula. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pendekatan studi kasus life history. Peneliti menggunakan dekonstruksi Derrida sebagai pisau analisis fenomena. Peneliti memfokuskan pada pemikiran Ikhwan Arif sebagai proses penyadaran lingkungan masyarakat pesisir di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat penyadaran lingkungan dengan cara sosialisasi terkait pentingnya menjaga lingkungan laut kepada objek disekitar nelayan yaitu melalui anak-anak, dalam nuansa lokal sosialisasi ini juga disebut sebagai marine education. Proses pemberian materi ini digunakan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan terkait dengan lingkungan (ekoliterasi). Hadirnya progam marine education digunakan sebagai cara untuk menebus dosa di masa lalu yang dilakukan nelayan karena telah mengeskploitasi lingkungan laut. Dalam proses marine education, anak diberikan pengetahuan tentang lingkungan laut dan cara menjagannya. Ekoliterasi tidak hanya dilihat sebagai sebuah bentuk edukasi tentang lingkungan saja. Disisi yang berbeda, terdapat hal lain yang dilihat dari ekoliterasi pada anak, yaitu menjadikan anak sebagai agen untuk membantu merubah pola tangkap nelayan. Anak dipilih menjadi agen karena anak dianggap sebagai individu yang berani untuk mengungkapkan pendapat, individu yang mudah dibentuk, dan individu yang harus dijaga yang akan meneruskan generasi selanjutnya","PeriodicalId":33153,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Menebus Dosa Masa Lalu: Ekoliterasi Pada Anak Sebagai Penyadaran Lingkungan\",\"authors\":\"Iqbal Muttawakkil, M. S. Kusumah\",\"doi\":\"10.17977/um021v5i2p97-106\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Using the wrong fishing gear causes the Bangsring beach environment to become damaged. This environmental damage has created local heroes to restore the environment to its original state. This research is a qualitative study using a life history case study approach. Researchers use Derrida's deconstruction as a tool for analyzing phenomena. Researchers focused on Ikhwan Arif's thoughts as a process of environmental awareness for coastal communities in Bangsring Village, Wongsorejo in Banyuangi Regency. The results of this study explain that there is environmental awareness by means of socialization related to the importance of protecting the marine environment to objects around fishermen, namely through children, in local nuances this socialization is also referred to as marine education. The process of providing this material is used to provide understanding and knowledge related to the environment (ecoliteration). The presence of the marine education program is used as a way to atone for past sins committed by fishermen for exploiting the marine environment. In the marine education process, children are given knowledge about the marine environment and how to manage it. Ecoliteration is not only seen as a form of education about the environment. On a different side, there are other things that can be seen from the ecoliteration of children, namely making children as agents to help change fishermen's fishing patterns. Children are chosen to be agents because children are considered as individuals who dare to express opinions, individuals who are easily formed, and individuals who must be cared for who will continue the next generation. Penggunaan alat tangkap yang salah menyebabkan lingkungan pantai Bangsring menjadi rusak. Kerusakan lingkungan tersebut memunculkan local heroes untuk mengembalikan lingkungan seperti semula. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pendekatan studi kasus life history. Peneliti menggunakan dekonstruksi Derrida sebagai pisau analisis fenomena. Peneliti memfokuskan pada pemikiran Ikhwan Arif sebagai proses penyadaran lingkungan masyarakat pesisir di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat penyadaran lingkungan dengan cara sosialisasi terkait pentingnya menjaga lingkungan laut kepada objek disekitar nelayan yaitu melalui anak-anak, dalam nuansa lokal sosialisasi ini juga disebut sebagai marine education. Proses pemberian materi ini digunakan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan terkait dengan lingkungan (ekoliterasi). Hadirnya progam marine education digunakan sebagai cara untuk menebus dosa di masa lalu yang dilakukan nelayan karena telah mengeskploitasi lingkungan laut. Dalam proses marine education, anak diberikan pengetahuan tentang lingkungan laut dan cara menjagannya. Ekoliterasi tidak hanya dilihat sebagai sebuah bentuk edukasi tentang lingkungan saja. Disisi yang berbeda, terdapat hal lain yang dilihat dari ekoliterasi pada anak, yaitu menjadikan anak sebagai agen untuk membantu merubah pola tangkap nelayan. Anak dipilih menjadi agen karena anak dianggap sebagai individu yang berani untuk mengungkapkan pendapat, individu yang mudah dibentuk, dan individu yang harus dijaga yang akan meneruskan generasi selanjutnya\",\"PeriodicalId\":33153,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.17977/um021v5i2p97-106\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um021v5i2p97-106","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

使用错误的渔具会破坏Bangsring海滩的环境。这种环境破坏造就了当地的英雄,使环境恢复原状。本研究采用生活史个案研究的方法进行定性研究。研究人员使用德里达的解构作为分析现象的工具。研究人员将Ikhwan Arif的思想作为班元吉县Wongsorejo Bangsring村沿海社区环境意识的一个过程。这项研究的结果解释说,通过社会化的方式,即通过儿童,对渔民周围的物体进行保护海洋环境的重要性的环境意识,在当地的细微差别中,这种社会化也被称为海洋教育。提供此材料的过程用于提供与环境相关的理解和知识(生态文学)。海洋教育计划的存在被用来弥补渔民过去因开发海洋环境而犯下的罪行。在海洋教育过程中,孩子们了解海洋环境以及如何管理海洋环境。生态文学不仅仅被视为一种环境教育形式。另一方面,从儿童的生态文学中可以看到其他事情,即让儿童成为帮助改变渔民捕鱼模式的代理人。选择儿童作为代理人是因为儿童被认为是敢于表达意见的人,是容易形成的人,也是必须被照顾的人,他们将延续下一代。UNK]误使用捕捞装置导致Bangsring沿海环境遭到破坏。环境破坏促使当地英雄再次恢复环境。本研究是一项定性研究,采用了接近生命史研究的方法。研究人员将德里达的解构作为一把非凡的分析刀。研究人员将Arif Marriage的思维作为对Bangywangi首都Wongsorejo亲密关系Bangsring村沿海社区环境的认识过程。研究解释说,在这种社会化的局部细微差别中,环境意识是维持渔业周围物体海洋环境的一种社会重要方式,即通过儿童,也被称为海洋教育。该材料交付过程用于提供对环境的理解和知识(生态文学)。海洋教育计划的存在被渔民用来赎罪,因为他们过去曾利用海洋环境。在海洋教育过程中,让孩子们了解海洋环境以及如何维护海洋环境。生态文学不仅仅是一种关于环境的教育形式。从另一个角度来看,从儿童的生态文学中可以看到另一件事,那就是让儿童成为改变捕鱼模式的代理人。孩子之所以被选为代理人,是因为孩子被认为是一个勇敢表达意见的人,一个容易形成的人,以及一个需要照顾的人,他将延续下一代。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Menebus Dosa Masa Lalu: Ekoliterasi Pada Anak Sebagai Penyadaran Lingkungan
Using the wrong fishing gear causes the Bangsring beach environment to become damaged. This environmental damage has created local heroes to restore the environment to its original state. This research is a qualitative study using a life history case study approach. Researchers use Derrida's deconstruction as a tool for analyzing phenomena. Researchers focused on Ikhwan Arif's thoughts as a process of environmental awareness for coastal communities in Bangsring Village, Wongsorejo in Banyuangi Regency. The results of this study explain that there is environmental awareness by means of socialization related to the importance of protecting the marine environment to objects around fishermen, namely through children, in local nuances this socialization is also referred to as marine education. The process of providing this material is used to provide understanding and knowledge related to the environment (ecoliteration). The presence of the marine education program is used as a way to atone for past sins committed by fishermen for exploiting the marine environment. In the marine education process, children are given knowledge about the marine environment and how to manage it. Ecoliteration is not only seen as a form of education about the environment. On a different side, there are other things that can be seen from the ecoliteration of children, namely making children as agents to help change fishermen's fishing patterns. Children are chosen to be agents because children are considered as individuals who dare to express opinions, individuals who are easily formed, and individuals who must be cared for who will continue the next generation. Penggunaan alat tangkap yang salah menyebabkan lingkungan pantai Bangsring menjadi rusak. Kerusakan lingkungan tersebut memunculkan local heroes untuk mengembalikan lingkungan seperti semula. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pendekatan studi kasus life history. Peneliti menggunakan dekonstruksi Derrida sebagai pisau analisis fenomena. Peneliti memfokuskan pada pemikiran Ikhwan Arif sebagai proses penyadaran lingkungan masyarakat pesisir di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat penyadaran lingkungan dengan cara sosialisasi terkait pentingnya menjaga lingkungan laut kepada objek disekitar nelayan yaitu melalui anak-anak, dalam nuansa lokal sosialisasi ini juga disebut sebagai marine education. Proses pemberian materi ini digunakan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan terkait dengan lingkungan (ekoliterasi). Hadirnya progam marine education digunakan sebagai cara untuk menebus dosa di masa lalu yang dilakukan nelayan karena telah mengeskploitasi lingkungan laut. Dalam proses marine education, anak diberikan pengetahuan tentang lingkungan laut dan cara menjagannya. Ekoliterasi tidak hanya dilihat sebagai sebuah bentuk edukasi tentang lingkungan saja. Disisi yang berbeda, terdapat hal lain yang dilihat dari ekoliterasi pada anak, yaitu menjadikan anak sebagai agen untuk membantu merubah pola tangkap nelayan. Anak dipilih menjadi agen karena anak dianggap sebagai individu yang berani untuk mengungkapkan pendapat, individu yang mudah dibentuk, dan individu yang harus dijaga yang akan meneruskan generasi selanjutnya
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信