使巴连事件在传统治疗仪式市场容量市场

Cucu Widaty, Yuli Apriati, Aldian Hudaya, Siska Kusuma
{"title":"使巴连事件在传统治疗仪式市场容量市场","authors":"Cucu Widaty, Yuli Apriati, Aldian Hudaya, Siska Kusuma","doi":"10.17977/um021v6i1p55-64","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study describes the balian ceremony in the form of a ritual that is carried out as a traditional treatment in the Paser tribe, Paser district, East Kalimantan. This is motivated by the belief of the Paser people who still maintain healing rituals with the balian ceremony because of hereditary and entrenched beliefs, considerations of alternative medicine, perceptions and views of life. This study aims to uncover 3 important focuses, namely: the form of the balian ceremony procession, the meaning of the balian ceremony for the Paser tribal community, and the function of the balian ceremony. The research method used in this study is qualitative with an ethnographic approach. This study uses data collection techniques in the form of observation, in-depth interviews, and documentation with primary data sources and secondary data sources. The results showed that the form of the balian ceremony procession consists of three stages, the first is the preparation stage, namely the organizer prepares the equipment and coordinates with the parties involved in the balian ceremony. Second, the core activity stage is a mulung dancing along with reciting healing spells. Third, the closing stage is mulung awareness, wiping water, and returning ceremonial equipment. The meaning of the Balian ceremony is the struggle for life, harmony, welfare, safety, good morals, and opening of sustenance, the meaning of asking for protection, remembering God, and remembering the nature of life. The function of the balian ceremony is an effort to heal patients, as a medium of public entertainment, as a medium for connecting the Paser tribal community to the spirits of their ancestors. Penelitian ini mendeskripsikan upacara balian berupa ritual yang dilaksanakan sebagai pengobatan tradisional pada suku Paser kabupaten Paser Kalimantan Timur. Hal ini dilatarbelakangi kepercayaan masyarakat Paser yang tetap mempertahankan ritual penyembuhan dengan upacara balian karena kepercayaan turun-temurun dan membudaya, pertimbangan pengobatan alternatif, persepsi dan pandangan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menguak menguak 3 fokus penting yakni: bentuk prosesi upacara balian, makna upacara balian bagi masyarakat suku Paser, dan fungsi upacara balian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi dengan sumber data primer dan sumber data sekunder. Hasil penelitian diketahui bahwa bentuk prosesi upacara balian terdiri dari tiga tahap, Pertama tahap persiapan yaitu penyelenggara mempersiapkan perlengkapan dan berkoordinasi dengan pihak yang terlibat pada upacara balian. Kedua, tahap kegiatan inti yaitu seorang mulung menari bersamaan dengan pembacaan mantra penyembuhan. Ketiga, tahap penutup yaitu penyadaran mulung, pengusapan air ,dan pengembalian peralatan upacara. Makna dari dilaksanakannya upacara balian adalah perjuangan hidup, keharmonisan, kesejahteraan, , keselamatan, moral baik,dan pembuka rezeki, makna memohon perlindungan, mengingat tuhan, dan mengingat alam kehidupan. Fungsi upacara balian adalah upaya penyembuhan pasien, sebagai media hiburan masyarakat, sebagai media penghubung masyarakat suku Paser terhadap roh leluhurnya.","PeriodicalId":33153,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Makna Upacara Balian dalam Ritual Pengobatan Tradisional Suku Paser Kabupaten Paser\",\"authors\":\"Cucu Widaty, Yuli Apriati, Aldian Hudaya, Siska Kusuma\",\"doi\":\"10.17977/um021v6i1p55-64\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study describes the balian ceremony in the form of a ritual that is carried out as a traditional treatment in the Paser tribe, Paser district, East Kalimantan. This is motivated by the belief of the Paser people who still maintain healing rituals with the balian ceremony because of hereditary and entrenched beliefs, considerations of alternative medicine, perceptions and views of life. This study aims to uncover 3 important focuses, namely: the form of the balian ceremony procession, the meaning of the balian ceremony for the Paser tribal community, and the function of the balian ceremony. The research method used in this study is qualitative with an ethnographic approach. This study uses data collection techniques in the form of observation, in-depth interviews, and documentation with primary data sources and secondary data sources. The results showed that the form of the balian ceremony procession consists of three stages, the first is the preparation stage, namely the organizer prepares the equipment and coordinates with the parties involved in the balian ceremony. Second, the core activity stage is a mulung dancing along with reciting healing spells. Third, the closing stage is mulung awareness, wiping water, and returning ceremonial equipment. The meaning of the Balian ceremony is the struggle for life, harmony, welfare, safety, good morals, and opening of sustenance, the meaning of asking for protection, remembering God, and remembering the nature of life. The function of the balian ceremony is an effort to heal patients, as a medium of public entertainment, as a medium for connecting the Paser tribal community to the spirits of their ancestors. Penelitian ini mendeskripsikan upacara balian berupa ritual yang dilaksanakan sebagai pengobatan tradisional pada suku Paser kabupaten Paser Kalimantan Timur. Hal ini dilatarbelakangi kepercayaan masyarakat Paser yang tetap mempertahankan ritual penyembuhan dengan upacara balian karena kepercayaan turun-temurun dan membudaya, pertimbangan pengobatan alternatif, persepsi dan pandangan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menguak menguak 3 fokus penting yakni: bentuk prosesi upacara balian, makna upacara balian bagi masyarakat suku Paser, dan fungsi upacara balian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi dengan sumber data primer dan sumber data sekunder. Hasil penelitian diketahui bahwa bentuk prosesi upacara balian terdiri dari tiga tahap, Pertama tahap persiapan yaitu penyelenggara mempersiapkan perlengkapan dan berkoordinasi dengan pihak yang terlibat pada upacara balian. Kedua, tahap kegiatan inti yaitu seorang mulung menari bersamaan dengan pembacaan mantra penyembuhan. Ketiga, tahap penutup yaitu penyadaran mulung, pengusapan air ,dan pengembalian peralatan upacara. Makna dari dilaksanakannya upacara balian adalah perjuangan hidup, keharmonisan, kesejahteraan, , keselamatan, moral baik,dan pembuka rezeki, makna memohon perlindungan, mengingat tuhan, dan mengingat alam kehidupan. Fungsi upacara balian adalah upaya penyembuhan pasien, sebagai media hiburan masyarakat, sebagai media penghubung masyarakat suku Paser terhadap roh leluhurnya.\",\"PeriodicalId\":33153,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.17977/um021v6i1p55-64\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um021v6i1p55-64","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

这项研究以仪式的形式描述了巴利仪式,该仪式是在东加里曼丹帕瑟区帕瑟部落作为传统治疗方式进行的。这是由帕瑟人的信仰所驱动的,由于遗传和根深蒂固的信仰、对替代医学的考虑、对生活的看法和看法,帕瑟人仍然保持着与巴利仪式的治愈仪式。本研究旨在揭示三个重要的焦点,即:巴连仪式游行的形式、巴连仪式对巴赛尔部落社区的意义以及巴连仪式的功能。本研究采用的研究方法是定性的,采用人种学方法。这项研究采用了观察、深入访谈和一级数据源和二级数据源文档等形式的数据收集技术。结果表明,巴连仪式游行的形式由三个阶段组成,第一个阶段是准备阶段,即组织者准备设备并与参与巴连仪式的各方进行协调。其次,核心活动阶段是穆隆舞,同时背诵治疗咒语。第三,最后阶段是穆隆意识、擦水和归还仪式装备。巴连仪式的意义是为生命、和谐、福利、安全、良好道德和打开寄托的斗争,是请求保护、缅怀上帝、缅怀生命本质的意义。巴利安仪式的功能是努力治愈患者,作为公共娱乐的媒介,作为将帕瑟部落社区与祖先灵魂联系起来的媒介。本研究描述了一种仪式性的弹道仪式,它是作为东加里曼丹市场资本市场的传统疗法进行的。这背后是帕瑟社会的信念,即通过落后的仪式来维持治愈仪式,因为已经出现并创造了这种仪式的信任,对替代治疗的考虑,对生活的感知和视角。本研究的目的是传达三个重要的焦点:回归仪式过程的形式、回归仪式对帕塞尔人的意义以及回归仪式的功能。本研究采用的研究方法是定性的,采用人种学方法。这项研究使用了数据收集技术,如观察、深入访谈以及一级数据源和二级数据源的文档。研究结果表明,回归仪式的形式过程包括三个阶段,第一阶段的准备工作是设备的维护和与参与回归仪式的各方的协调。第二,核心活动阶段是随着阅读治疗咒语而舞动的嘴巴。第三,收尾阶段是点灯、耗水和仪式设备的修复。它意味着要与生命作斗争,和谐、和平、安全、良好的道德和开放的供应,寻求保护,记住上帝,记住生命的本质。仪式的功能是治愈病人,作为娱乐媒体,作为将帕瑟人与祖先联系起来的媒体。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Makna Upacara Balian dalam Ritual Pengobatan Tradisional Suku Paser Kabupaten Paser
This study describes the balian ceremony in the form of a ritual that is carried out as a traditional treatment in the Paser tribe, Paser district, East Kalimantan. This is motivated by the belief of the Paser people who still maintain healing rituals with the balian ceremony because of hereditary and entrenched beliefs, considerations of alternative medicine, perceptions and views of life. This study aims to uncover 3 important focuses, namely: the form of the balian ceremony procession, the meaning of the balian ceremony for the Paser tribal community, and the function of the balian ceremony. The research method used in this study is qualitative with an ethnographic approach. This study uses data collection techniques in the form of observation, in-depth interviews, and documentation with primary data sources and secondary data sources. The results showed that the form of the balian ceremony procession consists of three stages, the first is the preparation stage, namely the organizer prepares the equipment and coordinates with the parties involved in the balian ceremony. Second, the core activity stage is a mulung dancing along with reciting healing spells. Third, the closing stage is mulung awareness, wiping water, and returning ceremonial equipment. The meaning of the Balian ceremony is the struggle for life, harmony, welfare, safety, good morals, and opening of sustenance, the meaning of asking for protection, remembering God, and remembering the nature of life. The function of the balian ceremony is an effort to heal patients, as a medium of public entertainment, as a medium for connecting the Paser tribal community to the spirits of their ancestors. Penelitian ini mendeskripsikan upacara balian berupa ritual yang dilaksanakan sebagai pengobatan tradisional pada suku Paser kabupaten Paser Kalimantan Timur. Hal ini dilatarbelakangi kepercayaan masyarakat Paser yang tetap mempertahankan ritual penyembuhan dengan upacara balian karena kepercayaan turun-temurun dan membudaya, pertimbangan pengobatan alternatif, persepsi dan pandangan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menguak menguak 3 fokus penting yakni: bentuk prosesi upacara balian, makna upacara balian bagi masyarakat suku Paser, dan fungsi upacara balian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi dengan sumber data primer dan sumber data sekunder. Hasil penelitian diketahui bahwa bentuk prosesi upacara balian terdiri dari tiga tahap, Pertama tahap persiapan yaitu penyelenggara mempersiapkan perlengkapan dan berkoordinasi dengan pihak yang terlibat pada upacara balian. Kedua, tahap kegiatan inti yaitu seorang mulung menari bersamaan dengan pembacaan mantra penyembuhan. Ketiga, tahap penutup yaitu penyadaran mulung, pengusapan air ,dan pengembalian peralatan upacara. Makna dari dilaksanakannya upacara balian adalah perjuangan hidup, keharmonisan, kesejahteraan, , keselamatan, moral baik,dan pembuka rezeki, makna memohon perlindungan, mengingat tuhan, dan mengingat alam kehidupan. Fungsi upacara balian adalah upaya penyembuhan pasien, sebagai media hiburan masyarakat, sebagai media penghubung masyarakat suku Paser terhadap roh leluhurnya.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信