{"title":"印度尼西亚城市妇女避孕承保","authors":"Tumaji Tumaji, O. Oktarina","doi":"10.22435/hsr.v24i2.4028","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"One of the government's efforts to control population growth is the family planning (KB) program through the use of contraception. Contraceptive use is influenced by several factors. This study aims to analyze the determinants of contraceptive use among women in urban Indonesia. This research is an observational study with a cross sectional design. The data were obtained from the Non-Communicable Diseases Research in 2016. The data analyzed including age, education, occupation, number of children, and index of possession as well as the use of contraception among women who had had sexual intercourse. Data were analyzed by using the chi-square test and multiple logistic regression. The results showed that work had no effect on contraceptive use. Meanwhile, the use of contraception among women aged 25–34 years was 2.823 times greater than those aged 55–64 years and this possibility decreased with age. At low education level, the likelihood was 1.441 higher than that of tertiary education. Those with 2–3 children were 8.120 times more likely than those who had none. Women with the lowest index of ownership were 1.196 times more likely than women with the highest index of ownership. Contraceptive use is influenced by age, education level, number of children, and ownership index. It is recommended to pay attention to the determinants that affect the use of contraceptives in every outreach/socialization of family planning programs so that the activities are right on target and can ultimately increase the use of contraception. \nAbstrak \nUpaya pemerintah untuk mengontrol pertumbuhan penduduk adalah dengan program keluarga berencana (KB) melalui penggunaan kontrasepsi. Penggunaan kontrasepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan menganalisis determinan penggunaan kontrasepsi pada perempuan di perkotaan Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain potong lintang. Data didapat dari data hasil Riset Penyakit Tidak Menular tahun 2016. Data yang dianalisis meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, dan indeks kepemilikan serta penggunaan kontrasepsi pada perempuan yang pernah melakukan hubungan seksual. Data dianalisis dengan uji chi-square serta uji regresi logistik ganda. Hasil menunjukkan pekerjaan tidak berpengaruh terhadap penggunaan kontrasepsi. Sementara itu, penggunaan kontrasepsi pada perempuan umur 25–34 tahun 2,823 kali lebih besar dibandingkan umur 55–64 tahun dan kemungkinan ini menurun seiring bertambahnya umur (95%CI: 2,611–3,053). Pada tingkat pendidikan rendah, kemungkinannya 1,441 lebih besar dibandingkan pendidikan tinggi (95%CI: 1,339–1,550). Mereka yang memiliki anak 2–3 kemungkinannya 8,120 kali lebih besar dibandingkan dengan yang belum memiliki anak (95%CI: 7,461–8,838). Perempuan dengan indeks kepemilikan terbawah kemungkinannya 1,196 kali lebih besar dibandingkan dengan perempuan dengan indeks kepemilikan teratas (95%CI: 1,112–1,287). Penggunaan kontrasepsi dipengaruhi oleh umur, tingkat pendidikan, jumlah anak, dan indeks kepemilikan. Disarankan untuk memperhatikan determinan yang berpengaruh terhadap pengguunaan kontrasepsi dalam setiap melakukan penyuluhan/sosialisasi program KB agar kegiatan tepat sasaran dan pada muaranya dapat meningkatkan penggunaan kontrasepsi.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2021-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Determinan Penggunaan Kontrasepsi pada Perempuan di Perkotaan Indonesia\",\"authors\":\"Tumaji Tumaji, O. Oktarina\",\"doi\":\"10.22435/hsr.v24i2.4028\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"One of the government's efforts to control population growth is the family planning (KB) program through the use of contraception. Contraceptive use is influenced by several factors. This study aims to analyze the determinants of contraceptive use among women in urban Indonesia. This research is an observational study with a cross sectional design. The data were obtained from the Non-Communicable Diseases Research in 2016. The data analyzed including age, education, occupation, number of children, and index of possession as well as the use of contraception among women who had had sexual intercourse. Data were analyzed by using the chi-square test and multiple logistic regression. The results showed that work had no effect on contraceptive use. Meanwhile, the use of contraception among women aged 25–34 years was 2.823 times greater than those aged 55–64 years and this possibility decreased with age. At low education level, the likelihood was 1.441 higher than that of tertiary education. Those with 2–3 children were 8.120 times more likely than those who had none. Women with the lowest index of ownership were 1.196 times more likely than women with the highest index of ownership. Contraceptive use is influenced by age, education level, number of children, and ownership index. It is recommended to pay attention to the determinants that affect the use of contraceptives in every outreach/socialization of family planning programs so that the activities are right on target and can ultimately increase the use of contraception. \\nAbstrak \\nUpaya pemerintah untuk mengontrol pertumbuhan penduduk adalah dengan program keluarga berencana (KB) melalui penggunaan kontrasepsi. Penggunaan kontrasepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan menganalisis determinan penggunaan kontrasepsi pada perempuan di perkotaan Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain potong lintang. Data didapat dari data hasil Riset Penyakit Tidak Menular tahun 2016. Data yang dianalisis meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, dan indeks kepemilikan serta penggunaan kontrasepsi pada perempuan yang pernah melakukan hubungan seksual. Data dianalisis dengan uji chi-square serta uji regresi logistik ganda. Hasil menunjukkan pekerjaan tidak berpengaruh terhadap penggunaan kontrasepsi. Sementara itu, penggunaan kontrasepsi pada perempuan umur 25–34 tahun 2,823 kali lebih besar dibandingkan umur 55–64 tahun dan kemungkinan ini menurun seiring bertambahnya umur (95%CI: 2,611–3,053). Pada tingkat pendidikan rendah, kemungkinannya 1,441 lebih besar dibandingkan pendidikan tinggi (95%CI: 1,339–1,550). Mereka yang memiliki anak 2–3 kemungkinannya 8,120 kali lebih besar dibandingkan dengan yang belum memiliki anak (95%CI: 7,461–8,838). Perempuan dengan indeks kepemilikan terbawah kemungkinannya 1,196 kali lebih besar dibandingkan dengan perempuan dengan indeks kepemilikan teratas (95%CI: 1,112–1,287). Penggunaan kontrasepsi dipengaruhi oleh umur, tingkat pendidikan, jumlah anak, dan indeks kepemilikan. Disarankan untuk memperhatikan determinan yang berpengaruh terhadap pengguunaan kontrasepsi dalam setiap melakukan penyuluhan/sosialisasi program KB agar kegiatan tepat sasaran dan pada muaranya dapat meningkatkan penggunaan kontrasepsi.\",\"PeriodicalId\":42108,\"journal\":{\"name\":\"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2021-06-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/hsr.v24i2.4028\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/hsr.v24i2.4028","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
政府控制人口增长的努力之一是通过使用避孕措施实施计划生育(KB)计划。避孕药具的使用受到几个因素的影响。本研究旨在分析印度尼西亚城市妇女使用避孕药具的决定因素。本研究为横断面设计的观察性研究。数据来自2016年的非传染性疾病研究。分析的数据包括性交妇女的年龄、受教育程度、职业、子女数量、拥有指数以及避孕措施的使用情况。数据分析采用卡方检验和多元逻辑回归。结果表明,工作对避孕措施的使用没有影响。同时,25-34岁女性的避孕药具使用率是55-64岁女性的2.823倍,且这种可能性随着年龄的增长而降低。低学历的可能性比高等教育的可能性高1.441。那些有2-3个孩子的人是没有孩子的人的8.120倍。拥有所有权指数最低的女性的可能性是拥有所有权指数最高的女性的1.196倍。避孕药具的使用受年龄、教育程度、子女数量和拥有权指数的影响。建议在计划生育方案的每一次推广/社会化中注意影响避孕药具使用的决定因素,以便这些活动符合目标,并最终增加避孕药具的使用。摘要/ abstract摘要:Upaya permerintah untuk mengcontrol pertumbuhan penduduk adalengan program keluarga berencana (KB) melalui penggunaan kontrasepsi。彭家南kontrasepsi dipengaruhi是一个非常重要的因素。在印度尼西亚,对植物的生长发育、生长发育和生长发育的影响进行了分析。Penelitian ini merupakan Penelitian观测登甘,波通临塘。数据来源:Riset Penyakit Tidak Menular, 2016。数据阳分析meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, dan indeks kepemilikan serta penggunaan kontrasepsi pada perempuan yang pernah melakukan hubungan seksual。数据分析方法为卡方分析、回归分析、logistic回归分析。Hasil menunjukkan pekerjaan tidak berpengaruh terhadap penggunaan kontrasepsi。Sementara itu, penggunaan kontrasepsi pada perempuan umur 25-34 tahun 2823 kali lebih besar dibandingkan umur 55-64 tahun dan kemungkinan ini menurun seiring bertambahnya umur (95%CI: 2,611-3,053)。Pada tingkat pendidikan rendah, kemungkinannya 1441 lebih besar dibandingkan pendididikan tinggi (95%CI: 1339 - 1550)。Mereka yang memiliki anak 2-3 kemungkinannya 8,120 kali lebih besar dibandingkan dengan yang belum memiliki anak (95%CI: 7,461-8,838)Perempuan dengan indeks kepemilikan terbawah kemungkinannya 1196 kali lebih besar dibandingkan dengan Perempuan dengan indeks kepemilikan teratas (95%CI: 1,112-1,287)。Penggunaan kontrasepsi dipengaruhi oleh umur, tingkat pendidikan, jumlah anak, dan indeks kepemilikan。Disarankan untuk member perhatikan determinan yang berpengaruh terhadap pengguunaan kontrasepsi dalam setiap melakukan penyuluhan/ social - isasi program KB agar kegiatan tepat sasaran dan paada muaranya dapat meningkatkan penggunaan kontrasepsi。
Determinan Penggunaan Kontrasepsi pada Perempuan di Perkotaan Indonesia
One of the government's efforts to control population growth is the family planning (KB) program through the use of contraception. Contraceptive use is influenced by several factors. This study aims to analyze the determinants of contraceptive use among women in urban Indonesia. This research is an observational study with a cross sectional design. The data were obtained from the Non-Communicable Diseases Research in 2016. The data analyzed including age, education, occupation, number of children, and index of possession as well as the use of contraception among women who had had sexual intercourse. Data were analyzed by using the chi-square test and multiple logistic regression. The results showed that work had no effect on contraceptive use. Meanwhile, the use of contraception among women aged 25–34 years was 2.823 times greater than those aged 55–64 years and this possibility decreased with age. At low education level, the likelihood was 1.441 higher than that of tertiary education. Those with 2–3 children were 8.120 times more likely than those who had none. Women with the lowest index of ownership were 1.196 times more likely than women with the highest index of ownership. Contraceptive use is influenced by age, education level, number of children, and ownership index. It is recommended to pay attention to the determinants that affect the use of contraceptives in every outreach/socialization of family planning programs so that the activities are right on target and can ultimately increase the use of contraception.
Abstrak
Upaya pemerintah untuk mengontrol pertumbuhan penduduk adalah dengan program keluarga berencana (KB) melalui penggunaan kontrasepsi. Penggunaan kontrasepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan menganalisis determinan penggunaan kontrasepsi pada perempuan di perkotaan Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain potong lintang. Data didapat dari data hasil Riset Penyakit Tidak Menular tahun 2016. Data yang dianalisis meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, dan indeks kepemilikan serta penggunaan kontrasepsi pada perempuan yang pernah melakukan hubungan seksual. Data dianalisis dengan uji chi-square serta uji regresi logistik ganda. Hasil menunjukkan pekerjaan tidak berpengaruh terhadap penggunaan kontrasepsi. Sementara itu, penggunaan kontrasepsi pada perempuan umur 25–34 tahun 2,823 kali lebih besar dibandingkan umur 55–64 tahun dan kemungkinan ini menurun seiring bertambahnya umur (95%CI: 2,611–3,053). Pada tingkat pendidikan rendah, kemungkinannya 1,441 lebih besar dibandingkan pendidikan tinggi (95%CI: 1,339–1,550). Mereka yang memiliki anak 2–3 kemungkinannya 8,120 kali lebih besar dibandingkan dengan yang belum memiliki anak (95%CI: 7,461–8,838). Perempuan dengan indeks kepemilikan terbawah kemungkinannya 1,196 kali lebih besar dibandingkan dengan perempuan dengan indeks kepemilikan teratas (95%CI: 1,112–1,287). Penggunaan kontrasepsi dipengaruhi oleh umur, tingkat pendidikan, jumlah anak, dan indeks kepemilikan. Disarankan untuk memperhatikan determinan yang berpengaruh terhadap pengguunaan kontrasepsi dalam setiap melakukan penyuluhan/sosialisasi program KB agar kegiatan tepat sasaran dan pada muaranya dapat meningkatkan penggunaan kontrasepsi.