{"title":"神仙艾迪的蜡染语言的存在","authors":"Rengga Kusuma Nawala Sari","doi":"10.33153/glr.v16i1.2342","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"<p align=\"center\"><strong>ABSTRAK</strong></p><p> </p><p>Batik Tutur merupakan hasil pengembangan dari motif batik <em>Afkomstig Uit Blitar 1902</em>, warisan budaya masyarakat blitar pada masa lampau yang dikoleksi museum belanda. Saat ini batik tutur memiliki 15 motif dengan berbagai macam nama sesuai motif dan makna, nama pada setiap motif mengandung pesan moral atau pitutur yang ingin disampaikan Eddy Dewa sebagai pencipta motif kepada pemakainya. Tujuan penelitian ini yaitu latar belakang penciptaan batik tutur karya Eddy Dewa. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data dan pengolahan data. Pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan studi pustaka, sedangkan pengolahan datanya menggunakan interaksi analisis,hasil analiss dari penelitian ini yang didapat adalah batik tutur memiliki fungsi sebagai sarung dengan pola motif yang sama dengan pola sarung yang memiliki tumpal tengah, dan makna yang terkandung merupakan intepratasi Eddy Dewa dalam memaknai lingkungan sekitar.</p><p> </p><p><strong>Kata kunci: </strong>Revitalisasi, Batik<strong> </strong><em>Afkomstig Uit Blitar</em>, Batik Tutur.</p><p> </p><p> </p><p align=\"center\"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p> </p><p><em>Batik Tutur is the result of the development of batik motif Afkomstig Uit Blitar 1902. It is the cultural heritage of Blitar community in the past which was collected by the Dutch museum. Currently, batik </em>tutur<em> has 15 motifs with various names according to the motives and meanings. The name of each motif contains a moral mes-sage or a message that Eddy Dewa wishes to convey as the creator of the motif to the consumers. The purpose of this study is to know the background of batik </em>tutur<em> creation by Eddy Dewa. The research used is qualitative research methods with data collection and data processing. Data collection includes observation, interviews, and literature study, while the data processing uses interaction analysis. The results of this re-search tells that batik </em>tutur<em> has a function as a sarong with the same motif pattern as a sarong pattern that has a middle tumpal. The meaning contained tells about Eddy Dewa’s interpretation in handling interpreting the surrounding environment.</em></p><p> </p><p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Revitalization, Batik Afkomstig Uit Blitar, Batik Tutur.</em></p>","PeriodicalId":33299,"journal":{"name":"Gelar Jurnal Seni Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KEBERADAAN BATIK TUTUR BLITAR KARYA EDDY DEWA\",\"authors\":\"Rengga Kusuma Nawala Sari\",\"doi\":\"10.33153/glr.v16i1.2342\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"<p align=\\\"center\\\"><strong>ABSTRAK</strong></p><p> </p><p>Batik Tutur merupakan hasil pengembangan dari motif batik <em>Afkomstig Uit Blitar 1902</em>, warisan budaya masyarakat blitar pada masa lampau yang dikoleksi museum belanda. Saat ini batik tutur memiliki 15 motif dengan berbagai macam nama sesuai motif dan makna, nama pada setiap motif mengandung pesan moral atau pitutur yang ingin disampaikan Eddy Dewa sebagai pencipta motif kepada pemakainya. Tujuan penelitian ini yaitu latar belakang penciptaan batik tutur karya Eddy Dewa. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data dan pengolahan data. Pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan studi pustaka, sedangkan pengolahan datanya menggunakan interaksi analisis,hasil analiss dari penelitian ini yang didapat adalah batik tutur memiliki fungsi sebagai sarung dengan pola motif yang sama dengan pola sarung yang memiliki tumpal tengah, dan makna yang terkandung merupakan intepratasi Eddy Dewa dalam memaknai lingkungan sekitar.</p><p> </p><p><strong>Kata kunci: </strong>Revitalisasi, Batik<strong> </strong><em>Afkomstig Uit Blitar</em>, Batik Tutur.</p><p> </p><p> </p><p align=\\\"center\\\"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p> </p><p><em>Batik Tutur is the result of the development of batik motif Afkomstig Uit Blitar 1902. It is the cultural heritage of Blitar community in the past which was collected by the Dutch museum. Currently, batik </em>tutur<em> has 15 motifs with various names according to the motives and meanings. The name of each motif contains a moral mes-sage or a message that Eddy Dewa wishes to convey as the creator of the motif to the consumers. The purpose of this study is to know the background of batik </em>tutur<em> creation by Eddy Dewa. The research used is qualitative research methods with data collection and data processing. Data collection includes observation, interviews, and literature study, while the data processing uses interaction analysis. The results of this re-search tells that batik </em>tutur<em> has a function as a sarong with the same motif pattern as a sarong pattern that has a middle tumpal. The meaning contained tells about Eddy Dewa’s interpretation in handling interpreting the surrounding environment.</em></p><p> </p><p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Revitalization, Batik Afkomstig Uit Blitar, Batik Tutur.</em></p>\",\"PeriodicalId\":33299,\"journal\":{\"name\":\"Gelar Jurnal Seni Budaya\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-01-24\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Gelar Jurnal Seni Budaya\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33153/glr.v16i1.2342\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Gelar Jurnal Seni Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33153/glr.v16i1.2342","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
ABSTRAKōBatik Tutur是Afkomstig Uit Blitar 1902特技主题的发展成果,这是荷兰博物馆收藏的过去闪电社会的文化遗产。目前,声带有15个主题,每个主题的名字都符合动机和含义,每个主题上的名字都包含道德信息或卡通,Eddy God希望将其作为动机创造者传达给用户。本研究的目的是为Eddy God的词汇创造背景。所使用的方法是一种定性研究方法,包括数据收集和数据收集。数据收集包括观察、访谈和图书馆研究,而数据拒绝使用分析互动,我们获得的这项研究的分析结果是,声带具有手套的功能,其图案与具有中间褶皱的手套图案相同,所包含的含义是Eddy God融入周围环境。关键词:复兴,巴特克·阿夫科姆斯蒂格·乌伊特·布利塔尔,巴特克·图图。[UNK][UNK]摘要[UNK]BatikTutur是1902年Afkomstig Uit Blitar蜡染图案发展的产物。它是布利塔社区过去的文化遗产,由荷兰博物馆收藏。目前,蜡染芭蕾舞裙有15个图案,根据动机和含义有不同的名称。每个主题的名称都包含一个道德格言或Eddy Dewa希望作为主题的创造者向消费者传达的信息。本研究旨在了解Eddy Dewa蜡染芭蕾舞裙创作的背景。所使用的研究是定性研究方法,包括数据收集和数据处理。数据收集包括观察、访谈和文献研究,而数据处理则使用互动分析。这项研究的结果告诉蜡染裙具有纱笼的功能,其主题图案与具有中间腹部的纱笼图案相同。所包含的含义告诉了Eddy Dewa在解读周围环境时的解读。【UNK】关键词:振兴,Batik Afkomstig uit Blitar,Batik Tutur。
Batik Tutur merupakan hasil pengembangan dari motif batik Afkomstig Uit Blitar 1902, warisan budaya masyarakat blitar pada masa lampau yang dikoleksi museum belanda. Saat ini batik tutur memiliki 15 motif dengan berbagai macam nama sesuai motif dan makna, nama pada setiap motif mengandung pesan moral atau pitutur yang ingin disampaikan Eddy Dewa sebagai pencipta motif kepada pemakainya. Tujuan penelitian ini yaitu latar belakang penciptaan batik tutur karya Eddy Dewa. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data dan pengolahan data. Pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan studi pustaka, sedangkan pengolahan datanya menggunakan interaksi analisis,hasil analiss dari penelitian ini yang didapat adalah batik tutur memiliki fungsi sebagai sarung dengan pola motif yang sama dengan pola sarung yang memiliki tumpal tengah, dan makna yang terkandung merupakan intepratasi Eddy Dewa dalam memaknai lingkungan sekitar.
Kata kunci: Revitalisasi, BatikAfkomstig Uit Blitar, Batik Tutur.
ABSTRACT
Batik Tutur is the result of the development of batik motif Afkomstig Uit Blitar 1902. It is the cultural heritage of Blitar community in the past which was collected by the Dutch museum. Currently, batik tutur has 15 motifs with various names according to the motives and meanings. The name of each motif contains a moral mes-sage or a message that Eddy Dewa wishes to convey as the creator of the motif to the consumers. The purpose of this study is to know the background of batik tutur creation by Eddy Dewa. The research used is qualitative research methods with data collection and data processing. Data collection includes observation, interviews, and literature study, while the data processing uses interaction analysis. The results of this re-search tells that batik tutur has a function as a sarong with the same motif pattern as a sarong pattern that has a middle tumpal. The meaning contained tells about Eddy Dewa’s interpretation in handling interpreting the surrounding environment.
Keywords: Revitalization, Batik Afkomstig Uit Blitar, Batik Tutur.