{"title":"Implementasi Kebijakan E-Voting Dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Di Kabupaten Boyolali Tahun 2019 Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Politik Wilayah","authors":"Romadzon Syaiful Haq, Kaelan Kaelan, A. Armawi","doi":"10.22146/JKN.62262","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT This research aimed to analyzed the implementation of e-voting policy in the Election of Village Heads (Pilkades) in Boyolali Regency in 2019 and examined the implications of using e-voting in the Pilkades on regional political resilience in Boyolali Regency in 2019. The implementation of e-voting policies was analyzed using a model of the policy implementation formulated by van Meter and van Horn (1974). Regional political resilience was analyzed using indicators that embody political resilience.The method used in this research was descriptive qualitative. In obtaining data, researchers used interview research tools with the research informant as the Office of Community Empowerment (Dispermasdes) of Boyolali Regency. The research also used secondary data derived from documents found in the Dispermasdes of Boyolali Regency and other sources such as books, journals, and the internet.The results of this research showed that the implementation of e-voting policy in the Pilkades in Boyolali Regency in 2019 had been implemented well. The implementation of e-voting also achieved its goal, which was to reduced the problems that occurred in the Pilkades, especially in the recapitulation of vote counting. Besides, resource support also had an important role in implementing a policy. The attitude of the policy implementers who support it was crucial to the implementation of the policy. Communication and coordination between the Regency Election Committee, the Village Election Committee, and the Technical Team which consistent and accurate it could minimize errors. Supporting social, economic, and political conditions also influenced the implementation of policies. The policy of using e-voting in the Pilkades in Boyolali Regency in 2019 was following the aspirations of the people, fulfilled the principles of LUBER JURDIL, and could support the rule of law but the use of e-voting did not necessarily increase the level of participation so that the use of e-voting in the Pilkades did not fully realize regional political resilience indicators. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi kebijakan e-voting dalam Pilkades di Kabupaten Boyolali tahun 2019 serta mengkaji implikasi penggunaan e-voting dalam Pilkades terhadap ketahanan politik wilayah di Kabupaten Boyolali tahun 2019. Implementasi kebijakan e-voting dianalisis menggunakan model implementasi kebijakan yang dirumuskan oleh van Meter dan van Horn (1974). Ketahanan politik wilayah dianalisis menggunakan indikator-indikator yang mewujudkan ketahanan politik.Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Dalam memperoleh data, peneliti menggunakan alat penelitian wawancara dengan informan penelitian Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Kabupaten Boyolali. Penelitian juga menggunakan data sekunder yang berasal dari dokumen yang terdapat pada Dispermasdes Kabupaten Boyolali serta sumber-sumber lain seperti buku, jurnal dan internet.Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan e-voting dalam Pilkades di Kabupaten Boyolali tahun 2019 telah terlaksana dengan baik. Implementasi e-voting juga mencapai tujuan, yaitu mengurangi permasalahan yang terjadi dalam Pilkades, terutama dalam rekapitulasi penghitungan suara. Selain itu dukungan sumber daya juga mempunyai peran penting dalam pelaksanaan sebuah kebijakan. Sikap pelaksana kebijakan yang mendukung sangat menentukan terlaksananya kebijakan. Komunikasi dan koordinasi yang terjalin antara Panitia Pemilihan Kabupaten, Panitia Pemilihan Desa, dan Tim Teknis yang konsisten dan akurat dapat meminimalisasi kesalahan. Kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang mendukung juga mempengaruhi terlaksananya kebijakan. Kebijakan penggunaan e-voting dalam Pilkades di Kabupaten Boyolali tahun 2019 sudah sesuai dengan aspirasi masyarakat, memenuhi asas LUBER JURDIL, dan dapat mendukung penegakan supremasi hukum akan tetapi penggunaan e-voting tidak serta-merta menaikkan tingkat partisipasi sehingga penggunaan e-voting dalam Pilkades tidak sepenuhnya mewujudkan indikator-indikator ketahanan politik wilayah. ","PeriodicalId":31252,"journal":{"name":"Jurnal Ketahanan Nasional","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ketahanan Nasional","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/JKN.62262","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
摘要
本研究旨在分析2019年博约拉利县村长选举中电子投票政策的实施情况,并考察在2019年博约拉利县村长选举中使用电子投票对区域政治弹性的影响。使用van Meter和van Horn(1974)制定的政策实施模型来分析电子投票政策的实施。使用体现政治弹性的指标来分析区域政治弹性。本研究采用描述性定性方法。在获取数据时,研究人员使用了访谈研究工具,研究信息提供者为Boyolali摄政的社区赋权办公室(分散)。该研究还使用了二手数据,这些数据来自于博约拉利摄政分散时期的文件,以及其他来源,如书籍、期刊和互联网。本研究结果表明,2019年博约拉利摄政皮尔卡德的电子投票政策实施情况良好。电子投票的实施也达到了其目标,即减少了在Pilkades发生的问题,特别是在重新计票方面。此外,资源支持在政策实施中也起着重要作用。支持它的政策执行者的态度对政策的实施至关重要。摄政选举委员会、村选举委员会、技术团队之间的沟通协调一致、准确,尽量减少错误。配套的社会、经济和政治条件也影响了政策的实施。2019年在博约拉利县的游行示威中使用电子投票的政策遵循了人民的愿望,履行了LUBER JURDIL的原则,并且可以支持法治,但电子投票的使用并不一定会提高参与水平,因此在游行示威中使用电子投票并没有完全实现区域政治弹性指标。【摘要】Penelitian ini bertujuan menganalis implementasi kebijakan e-voting dalam Pilkades di kabupten Boyolali tahun 2019.(中文摘要)e-voting(电子投票),电子投票,电子投票,电子投票,电子投票,电子投票,电子投票克塔哈南的政治倾向分析,孟古纳坎的指标-指标杨,梅乌吉坎克塔哈南的政治。Metode yang digunakan dalam penelitian yititf .定性。Dalam memperoleh数据,peneliti menggunakan alat penelitian wawancara dengan informan penelitian Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Kabupaten Boyolali。Penelitian juga menggunakan data sekunder yang berasal dari dokumen yang terdapat pada Dispermasdes Kabupaten Boyolali serta sumer - sumer lain seperti buku,学报[j] .互联网。在2019年的大选中,选民投票将在全国范围内进行。实施电子投票制度,支持全民投票,支持全民投票,支持全民投票。Selain to dukungan suma daya juga mempunyya peran pendam pelaksanaan sebuah kebijakan。中文意思是“我爱你,我爱你,我爱你”。Komunikasi dan koordinasi yang terjalin antara Panitia Pemilihan Kabupaten, Panitia Pemilihan Desa, dan Tim Teknis yang consistent dan akurat dapat minimalisasi kesalahan。康迪西社会,经济,和政治,杨门杜贡juga mempengaruhi terlaksananya kebijakan。2019年12月1日,我在曼谷举行了一场盛大的电子投票,我在曼谷举行了一场盛大的电子投票,我在曼谷举行了一场盛大的电子投票,我在曼谷举行了一场盛大的电子投票,我在曼谷举行了一场盛大的电子投票。
Implementasi Kebijakan E-Voting Dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Di Kabupaten Boyolali Tahun 2019 Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Politik Wilayah
ABSTRACT This research aimed to analyzed the implementation of e-voting policy in the Election of Village Heads (Pilkades) in Boyolali Regency in 2019 and examined the implications of using e-voting in the Pilkades on regional political resilience in Boyolali Regency in 2019. The implementation of e-voting policies was analyzed using a model of the policy implementation formulated by van Meter and van Horn (1974). Regional political resilience was analyzed using indicators that embody political resilience.The method used in this research was descriptive qualitative. In obtaining data, researchers used interview research tools with the research informant as the Office of Community Empowerment (Dispermasdes) of Boyolali Regency. The research also used secondary data derived from documents found in the Dispermasdes of Boyolali Regency and other sources such as books, journals, and the internet.The results of this research showed that the implementation of e-voting policy in the Pilkades in Boyolali Regency in 2019 had been implemented well. The implementation of e-voting also achieved its goal, which was to reduced the problems that occurred in the Pilkades, especially in the recapitulation of vote counting. Besides, resource support also had an important role in implementing a policy. The attitude of the policy implementers who support it was crucial to the implementation of the policy. Communication and coordination between the Regency Election Committee, the Village Election Committee, and the Technical Team which consistent and accurate it could minimize errors. Supporting social, economic, and political conditions also influenced the implementation of policies. The policy of using e-voting in the Pilkades in Boyolali Regency in 2019 was following the aspirations of the people, fulfilled the principles of LUBER JURDIL, and could support the rule of law but the use of e-voting did not necessarily increase the level of participation so that the use of e-voting in the Pilkades did not fully realize regional political resilience indicators. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi kebijakan e-voting dalam Pilkades di Kabupaten Boyolali tahun 2019 serta mengkaji implikasi penggunaan e-voting dalam Pilkades terhadap ketahanan politik wilayah di Kabupaten Boyolali tahun 2019. Implementasi kebijakan e-voting dianalisis menggunakan model implementasi kebijakan yang dirumuskan oleh van Meter dan van Horn (1974). Ketahanan politik wilayah dianalisis menggunakan indikator-indikator yang mewujudkan ketahanan politik.Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Dalam memperoleh data, peneliti menggunakan alat penelitian wawancara dengan informan penelitian Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Kabupaten Boyolali. Penelitian juga menggunakan data sekunder yang berasal dari dokumen yang terdapat pada Dispermasdes Kabupaten Boyolali serta sumber-sumber lain seperti buku, jurnal dan internet.Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan e-voting dalam Pilkades di Kabupaten Boyolali tahun 2019 telah terlaksana dengan baik. Implementasi e-voting juga mencapai tujuan, yaitu mengurangi permasalahan yang terjadi dalam Pilkades, terutama dalam rekapitulasi penghitungan suara. Selain itu dukungan sumber daya juga mempunyai peran penting dalam pelaksanaan sebuah kebijakan. Sikap pelaksana kebijakan yang mendukung sangat menentukan terlaksananya kebijakan. Komunikasi dan koordinasi yang terjalin antara Panitia Pemilihan Kabupaten, Panitia Pemilihan Desa, dan Tim Teknis yang konsisten dan akurat dapat meminimalisasi kesalahan. Kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang mendukung juga mempengaruhi terlaksananya kebijakan. Kebijakan penggunaan e-voting dalam Pilkades di Kabupaten Boyolali tahun 2019 sudah sesuai dengan aspirasi masyarakat, memenuhi asas LUBER JURDIL, dan dapat mendukung penegakan supremasi hukum akan tetapi penggunaan e-voting tidak serta-merta menaikkan tingkat partisipasi sehingga penggunaan e-voting dalam Pilkades tidak sepenuhnya mewujudkan indikator-indikator ketahanan politik wilayah.