{"title":"使用反应表面方法确定最佳的物理工作环境条件","authors":"Arta Rusidarma Putra, Anggar Guritno","doi":"10.30656/JSMI.V1I1.156","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Banyak akibat yang dapat ditimbulkan oleh kondisi lingkungan kerja yang kurang baik. Hal tersebut bisa diakibatkan oleh kondisi kebisingan, pencahayaan maupun temperatur. Untuk itu perlu ditentukan nilai optimal dari faktor lingkungan kerja tersebut guna meningkatkan kinerja operator. Untuk mengetahui hubungan antara kinerja operator dengan faktor lingkungan kerja seperti kebisingan, pencahayaan dan temperatur perlu dikembangkan model empirik untuk menggambarkan hubungan antara kinerja operator dengan faktor lingkungan kerja tersebut. Model tersebut kemudian digunakan untuk mengoptimalkan kinerja operator. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode permukaan respon. Rancangan percobaan menggunakan rancangan komposit pusat. Penelitian dilakukan dengan cara eksperimen yang dilakukan di Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Variabel yang diambil adalah kebisingan, pencahayaan dan temperatur. Range untuk kebisingan adalah 40 dB sampai 75 dB, pencahayaan 200 lux sampai 700 lux, dan temperatur antara 20oC sampai 35oC. Percobaan yang dilakukan adalah pencocokan warna resistor selama 5 menit sesuai dengan kombinasi variabel penelitian yang telah ditentukan dalam metode permukaan respon. Output adalah jumlah kebenaran yang terjadi. Dengan menggunakan model optimasi tersebut diperoleh kondisi lingkungan kerja yang optimal untuk kebisingan sebesar 60.5 dB, pencahayaan 354.5 lux dan temperatur sebesar 25.8o.","PeriodicalId":53057,"journal":{"name":"Jurnal Sistem dan Manajemen Industri","volume":"1 1","pages":"1-11"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon\",\"authors\":\"Arta Rusidarma Putra, Anggar Guritno\",\"doi\":\"10.30656/JSMI.V1I1.156\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Banyak akibat yang dapat ditimbulkan oleh kondisi lingkungan kerja yang kurang baik. Hal tersebut bisa diakibatkan oleh kondisi kebisingan, pencahayaan maupun temperatur. Untuk itu perlu ditentukan nilai optimal dari faktor lingkungan kerja tersebut guna meningkatkan kinerja operator. Untuk mengetahui hubungan antara kinerja operator dengan faktor lingkungan kerja seperti kebisingan, pencahayaan dan temperatur perlu dikembangkan model empirik untuk menggambarkan hubungan antara kinerja operator dengan faktor lingkungan kerja tersebut. Model tersebut kemudian digunakan untuk mengoptimalkan kinerja operator. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode permukaan respon. Rancangan percobaan menggunakan rancangan komposit pusat. Penelitian dilakukan dengan cara eksperimen yang dilakukan di Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Variabel yang diambil adalah kebisingan, pencahayaan dan temperatur. Range untuk kebisingan adalah 40 dB sampai 75 dB, pencahayaan 200 lux sampai 700 lux, dan temperatur antara 20oC sampai 35oC. Percobaan yang dilakukan adalah pencocokan warna resistor selama 5 menit sesuai dengan kombinasi variabel penelitian yang telah ditentukan dalam metode permukaan respon. Output adalah jumlah kebenaran yang terjadi. Dengan menggunakan model optimasi tersebut diperoleh kondisi lingkungan kerja yang optimal untuk kebisingan sebesar 60.5 dB, pencahayaan 354.5 lux dan temperatur sebesar 25.8o.\",\"PeriodicalId\":53057,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sistem dan Manajemen Industri\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"1-11\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2017-08-05\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sistem dan Manajemen Industri\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30656/JSMI.V1I1.156\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sistem dan Manajemen Industri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30656/JSMI.V1I1.156","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon
Banyak akibat yang dapat ditimbulkan oleh kondisi lingkungan kerja yang kurang baik. Hal tersebut bisa diakibatkan oleh kondisi kebisingan, pencahayaan maupun temperatur. Untuk itu perlu ditentukan nilai optimal dari faktor lingkungan kerja tersebut guna meningkatkan kinerja operator. Untuk mengetahui hubungan antara kinerja operator dengan faktor lingkungan kerja seperti kebisingan, pencahayaan dan temperatur perlu dikembangkan model empirik untuk menggambarkan hubungan antara kinerja operator dengan faktor lingkungan kerja tersebut. Model tersebut kemudian digunakan untuk mengoptimalkan kinerja operator. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode permukaan respon. Rancangan percobaan menggunakan rancangan komposit pusat. Penelitian dilakukan dengan cara eksperimen yang dilakukan di Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Variabel yang diambil adalah kebisingan, pencahayaan dan temperatur. Range untuk kebisingan adalah 40 dB sampai 75 dB, pencahayaan 200 lux sampai 700 lux, dan temperatur antara 20oC sampai 35oC. Percobaan yang dilakukan adalah pencocokan warna resistor selama 5 menit sesuai dengan kombinasi variabel penelitian yang telah ditentukan dalam metode permukaan respon. Output adalah jumlah kebenaran yang terjadi. Dengan menggunakan model optimasi tersebut diperoleh kondisi lingkungan kerja yang optimal untuk kebisingan sebesar 60.5 dB, pencahayaan 354.5 lux dan temperatur sebesar 25.8o.