{"title":"教师对交际教学法在印尼课堂实施的看法","authors":"Y. Rahmawati","doi":"10.15408/IJEE.V5I1.9881","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACTCommunicative Approach (CA) is probably the most popular approach in the recent English language teaching (ELT) in Indonesia. The curriculum underpinning ELT in the country has changed several times, although in the last 35 years its basis has been revolving around the communicative approach. Despite the fact that the communicative curriculum has been implemented for a long time, some research studies (Dardjowidjojo, 2000; Musthafa, 2001) indicated that it has not brought significant improvements in the terms of learners’ outcome. The reason for this might be a number of the teachers appear to have developed some misconceptions of CLT. This study is, therefore, aimed at exploring EFL Indonesian teachers’ perspectives toward communicative approach in their classrooms. Six participants were involved in this study in which two participants were chosen from each level of education (primary, secondary and university levels). The study employed a qualitative design by using questionnaire and in-depth interviews as methods of data collection. The results indicated that the university teachers in this study tend to have a broader view of CLT, while a number of the school teachers appear to have developed some misconceptions of it, i.e. the “not” teaching grammar and the teaching “only” speaking. ABSTRAKPendekatan Komunikatif (CA) mungkin merupakan pendekatan yang paling populer dalam pengajaran bahasa Inggris (ELT) di Indonesia. Kurikulum yang mendasari ELT di Negara ini telah berubah beberapa kali, meskipun dalam 35 tahun terakhir pendekatan yang digunakan adalah pendekatan komunikatif. Terlepas dari kenyataan bahwa kurikulum komunikatif telah dilaksanakan dalam waktu yang lama, beberapa penelitian (Dardjowidjojo, 2000; Musthafa, 2001) menunjukkan bahwa pendekatan tersebut tidak membawa perbaikan yang signifikan bagi peserta didik. Alasan utama hal tersebut mungkin datang dari kesalahpahaman sejumlah guru terkait dengan CLT. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perspektif guru bahasa Inggrois terhadap pendekatan komunikatif di kelas mereka. Enam peserta terlibat dalam penelitian ini di mana dua peserta dipilih dari setiap jenjang pendidikan (tingkat dasar, menengah dan universitas). Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru universitas dalam penelitian ini cenderung memiliki pandangan yang lebih luas tentang CLT, sementara sejumlah guru sekolah tampaknya telah mengembangkan beberapa kesalahpahaman diantaranya: \"tidak\" mengajar tata bahasa dan pengajaran \"hanya\" berbicara. How to Cite: Rahmawati, Y.(2018). Teachers' Perspective on The Implementation of Communicative Approach in Indonesian Classrooms . IJEE (Indonesian Journal of English Education), 5(1), 92-100. doi:10.15408/ijee.v5i1.9881","PeriodicalId":31076,"journal":{"name":"IJEE Indonesian Journal of English Education","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":"{\"title\":\"TEACHERS' PERSPECTIVE ON THE IMPLEMENTATION OF COMMUNICATIVE APPROACH IN INDONESIAN CLASSROOMS\",\"authors\":\"Y. Rahmawati\",\"doi\":\"10.15408/IJEE.V5I1.9881\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACTCommunicative Approach (CA) is probably the most popular approach in the recent English language teaching (ELT) in Indonesia. The curriculum underpinning ELT in the country has changed several times, although in the last 35 years its basis has been revolving around the communicative approach. Despite the fact that the communicative curriculum has been implemented for a long time, some research studies (Dardjowidjojo, 2000; Musthafa, 2001) indicated that it has not brought significant improvements in the terms of learners’ outcome. The reason for this might be a number of the teachers appear to have developed some misconceptions of CLT. This study is, therefore, aimed at exploring EFL Indonesian teachers’ perspectives toward communicative approach in their classrooms. Six participants were involved in this study in which two participants were chosen from each level of education (primary, secondary and university levels). The study employed a qualitative design by using questionnaire and in-depth interviews as methods of data collection. The results indicated that the university teachers in this study tend to have a broader view of CLT, while a number of the school teachers appear to have developed some misconceptions of it, i.e. the “not” teaching grammar and the teaching “only” speaking. ABSTRAKPendekatan Komunikatif (CA) mungkin merupakan pendekatan yang paling populer dalam pengajaran bahasa Inggris (ELT) di Indonesia. Kurikulum yang mendasari ELT di Negara ini telah berubah beberapa kali, meskipun dalam 35 tahun terakhir pendekatan yang digunakan adalah pendekatan komunikatif. Terlepas dari kenyataan bahwa kurikulum komunikatif telah dilaksanakan dalam waktu yang lama, beberapa penelitian (Dardjowidjojo, 2000; Musthafa, 2001) menunjukkan bahwa pendekatan tersebut tidak membawa perbaikan yang signifikan bagi peserta didik. Alasan utama hal tersebut mungkin datang dari kesalahpahaman sejumlah guru terkait dengan CLT. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perspektif guru bahasa Inggrois terhadap pendekatan komunikatif di kelas mereka. Enam peserta terlibat dalam penelitian ini di mana dua peserta dipilih dari setiap jenjang pendidikan (tingkat dasar, menengah dan universitas). Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru universitas dalam penelitian ini cenderung memiliki pandangan yang lebih luas tentang CLT, sementara sejumlah guru sekolah tampaknya telah mengembangkan beberapa kesalahpahaman diantaranya: \\\"tidak\\\" mengajar tata bahasa dan pengajaran \\\"hanya\\\" berbicara. How to Cite: Rahmawati, Y.(2018). Teachers' Perspective on The Implementation of Communicative Approach in Indonesian Classrooms . IJEE (Indonesian Journal of English Education), 5(1), 92-100. doi:10.15408/ijee.v5i1.9881\",\"PeriodicalId\":31076,\"journal\":{\"name\":\"IJEE Indonesian Journal of English Education\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-11-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"5\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"IJEE Indonesian Journal of English Education\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15408/IJEE.V5I1.9881\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"IJEE Indonesian Journal of English Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/IJEE.V5I1.9881","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
摘要
摘要交际教学法可能是近年来印尼英语教学中最流行的一种教学方法。尽管在过去的35年里,它的基础一直围绕着交际教学法,但作为英语教学基础的课程已经改变了好几次。尽管交际课程已经实施了很长时间,但一些研究表明(Dardjowidjojo, 2000;Musthafa, 2001)指出,它并没有给学习者的学习结果带来显著的改善。造成这种情况的原因可能是一些教师似乎对CLT产生了一些误解。因此,本研究旨在探讨英语印尼语教师在课堂上对交际教学法的看法。六名参与者参与了这项研究,其中两名参与者从每个教育水平(小学,中学和大学水平)中选择。本研究采用定性设计,采用问卷调查和深度访谈作为数据收集方法。结果表明,本研究的大学教师对汉语交际教学法的看法趋向于更广泛,而一些学校教师似乎对汉语交际教学法产生了一些误解,即“不”教语法和“只”教口语。【摘要】印尼语共同体(CA),印尼语共同体,印尼语共同体,印尼语共同体,印尼语共同体。【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】Terlepas dari kenyataan bahwa kurikulum komunikatif telah dilaksanakan dalam waktu yang lama, beberapa penelitian, 2000;Musthafa, 2001) menunjukkan bahwa pendekatan tersebut tidak membawa perbaikan yang signifikan bagi peserta didik。Alasan utama hal tersebut mungkin datang dari kesalahpahaman sejumlah guru terkait dengan CLT。Oleh karena, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasperperspekguru, bahasa Inggrois,这是一个很好的例子。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。Penelitian ini menggunakan设计了登登市的质量,menggunakan kusioner dan wawanka mendalam sebagai方法的人口数据。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru universitas dalam penelitian ini cenderung memiliki pandangan yang lebih luas tentenang CLT, sementara sejumlah guru sekolah tampaknya telah mengembangkan beberapa kesalahpahaman diantaranya:“tidak”mengajar tata bahasa dan pengajaran“hanya”berbicara。引用方法:Rahmawati, Y.(2018)。教师对交际教学法在印尼课堂实施的看法。印尼英语教育杂志,5(1),92-100。doi: 10.15408 / ijee.v5i1.9881
TEACHERS' PERSPECTIVE ON THE IMPLEMENTATION OF COMMUNICATIVE APPROACH IN INDONESIAN CLASSROOMS
ABSTRACTCommunicative Approach (CA) is probably the most popular approach in the recent English language teaching (ELT) in Indonesia. The curriculum underpinning ELT in the country has changed several times, although in the last 35 years its basis has been revolving around the communicative approach. Despite the fact that the communicative curriculum has been implemented for a long time, some research studies (Dardjowidjojo, 2000; Musthafa, 2001) indicated that it has not brought significant improvements in the terms of learners’ outcome. The reason for this might be a number of the teachers appear to have developed some misconceptions of CLT. This study is, therefore, aimed at exploring EFL Indonesian teachers’ perspectives toward communicative approach in their classrooms. Six participants were involved in this study in which two participants were chosen from each level of education (primary, secondary and university levels). The study employed a qualitative design by using questionnaire and in-depth interviews as methods of data collection. The results indicated that the university teachers in this study tend to have a broader view of CLT, while a number of the school teachers appear to have developed some misconceptions of it, i.e. the “not” teaching grammar and the teaching “only” speaking. ABSTRAKPendekatan Komunikatif (CA) mungkin merupakan pendekatan yang paling populer dalam pengajaran bahasa Inggris (ELT) di Indonesia. Kurikulum yang mendasari ELT di Negara ini telah berubah beberapa kali, meskipun dalam 35 tahun terakhir pendekatan yang digunakan adalah pendekatan komunikatif. Terlepas dari kenyataan bahwa kurikulum komunikatif telah dilaksanakan dalam waktu yang lama, beberapa penelitian (Dardjowidjojo, 2000; Musthafa, 2001) menunjukkan bahwa pendekatan tersebut tidak membawa perbaikan yang signifikan bagi peserta didik. Alasan utama hal tersebut mungkin datang dari kesalahpahaman sejumlah guru terkait dengan CLT. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perspektif guru bahasa Inggrois terhadap pendekatan komunikatif di kelas mereka. Enam peserta terlibat dalam penelitian ini di mana dua peserta dipilih dari setiap jenjang pendidikan (tingkat dasar, menengah dan universitas). Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru universitas dalam penelitian ini cenderung memiliki pandangan yang lebih luas tentang CLT, sementara sejumlah guru sekolah tampaknya telah mengembangkan beberapa kesalahpahaman diantaranya: "tidak" mengajar tata bahasa dan pengajaran "hanya" berbicara. How to Cite: Rahmawati, Y.(2018). Teachers' Perspective on The Implementation of Communicative Approach in Indonesian Classrooms . IJEE (Indonesian Journal of English Education), 5(1), 92-100. doi:10.15408/ijee.v5i1.9881