S. Nadhiroh, E. Riyanto, Sa'idah Zahrotul Jannah, Ika Savitri Salsabil
{"title":"巴利塔利风险潜能学生和1月前支出的贡献:PK-21数据分析","authors":"S. Nadhiroh, E. Riyanto, Sa'idah Zahrotul Jannah, Ika Savitri Salsabil","doi":"10.20473/mgi.v17i1sp.112-119","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan prevalensi stunting pada balita tergolong medium. Pemetaan balita berpotensi resiko stunting diperlukan sebagai informasi awal dalam upaya eliminasi stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi balita risiko stunting di Jawa Timur dan menganalisis hubungannya dengan indicator keluarga pra-sejahtera. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Pendataan Keluarga (PK) 2021. Data diperoleh melalui sensus dengan mendata seluruh keluarga yang menjadi target sasaran di Jawa Timur. Pengumpulan data melalui kunjungan rumah menggunakan formulir F/I/PK/21 dan diinput langsung melalui aplikasi berbasis smartphone. Pemetaan Keluarga Sasaran Berpotensi Risiko Stunting dalam penelitian ini menggunakan salah satu penapisan yaitu keluarga pra-sejahtera. Data disajikan secara deskriptif dalam bentuk gambar. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson. Terdapat 11.848.066 kepala keluarga di Jawa Timur yang telah terdata. Jumlah balita potensi risiko stunting terbesar terdapat di Kabupaten Malang, Jember, dan Kota Surabaya. Sedangkan berdasarkan presentase, wilayah dengan balita potensi risiko stunting terbesar adalah Kab. Sampang, Bangkalan, dan Sumenep. Dapat disimpulkan bahwa, balita berpotensi risiko stunting dan keluarga pra-sejahtera di Jawa Timur terkonsentrasi pada Kota/Kabupaten tertentu. Hasil analisis statistic menunjukkan potensi risiko stunting berhubungan dengan keluarga dengan ada anak 7-15 tahun tidak sekolah (p-value<0,001), keluarga dengan tidak ada anggota keluarga yang memiliki sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan pokok per bulan (p-value=0,001), tidak setiap anggota keluarga makan “makanan beragam” paling sedikit 2 kali sehari (p-value<0,001) serta keluarga pra-sejahtera (p-value<0,001). Diperlukan percepatan pengentasan keluarga pra-sejahtera melalui indicator yang ditetapkan serta peningkatan anggaran dan program percepatan penurunan stunting pada Kabupaten/Kota dengan potensi risiko stunting terbesar.","PeriodicalId":32965,"journal":{"name":"Media Gizi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"POTENSI BALITA RISIKO STUNTING DAN HUBUNGANNYA DENGAN KELUARGA PRA-SEJAHTERA DI JAWA TIMUR: ANALISIS DATA PK-21\",\"authors\":\"S. Nadhiroh, E. Riyanto, Sa'idah Zahrotul Jannah, Ika Savitri Salsabil\",\"doi\":\"10.20473/mgi.v17i1sp.112-119\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan prevalensi stunting pada balita tergolong medium. Pemetaan balita berpotensi resiko stunting diperlukan sebagai informasi awal dalam upaya eliminasi stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi balita risiko stunting di Jawa Timur dan menganalisis hubungannya dengan indicator keluarga pra-sejahtera. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Pendataan Keluarga (PK) 2021. Data diperoleh melalui sensus dengan mendata seluruh keluarga yang menjadi target sasaran di Jawa Timur. Pengumpulan data melalui kunjungan rumah menggunakan formulir F/I/PK/21 dan diinput langsung melalui aplikasi berbasis smartphone. Pemetaan Keluarga Sasaran Berpotensi Risiko Stunting dalam penelitian ini menggunakan salah satu penapisan yaitu keluarga pra-sejahtera. Data disajikan secara deskriptif dalam bentuk gambar. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson. Terdapat 11.848.066 kepala keluarga di Jawa Timur yang telah terdata. Jumlah balita potensi risiko stunting terbesar terdapat di Kabupaten Malang, Jember, dan Kota Surabaya. Sedangkan berdasarkan presentase, wilayah dengan balita potensi risiko stunting terbesar adalah Kab. Sampang, Bangkalan, dan Sumenep. Dapat disimpulkan bahwa, balita berpotensi risiko stunting dan keluarga pra-sejahtera di Jawa Timur terkonsentrasi pada Kota/Kabupaten tertentu. Hasil analisis statistic menunjukkan potensi risiko stunting berhubungan dengan keluarga dengan ada anak 7-15 tahun tidak sekolah (p-value<0,001), keluarga dengan tidak ada anggota keluarga yang memiliki sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan pokok per bulan (p-value=0,001), tidak setiap anggota keluarga makan “makanan beragam” paling sedikit 2 kali sehari (p-value<0,001) serta keluarga pra-sejahtera (p-value<0,001). Diperlukan percepatan pengentasan keluarga pra-sejahtera melalui indicator yang ditetapkan serta peningkatan anggaran dan program percepatan penurunan stunting pada Kabupaten/Kota dengan potensi risiko stunting terbesar.\",\"PeriodicalId\":32965,\"journal\":{\"name\":\"Media Gizi Indonesia\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Media Gizi Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20473/mgi.v17i1sp.112-119\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Gizi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/mgi.v17i1sp.112-119","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
POTENSI BALITA RISIKO STUNTING DAN HUBUNGANNYA DENGAN KELUARGA PRA-SEJAHTERA DI JAWA TIMUR: ANALISIS DATA PK-21
Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan prevalensi stunting pada balita tergolong medium. Pemetaan balita berpotensi resiko stunting diperlukan sebagai informasi awal dalam upaya eliminasi stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi balita risiko stunting di Jawa Timur dan menganalisis hubungannya dengan indicator keluarga pra-sejahtera. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Pendataan Keluarga (PK) 2021. Data diperoleh melalui sensus dengan mendata seluruh keluarga yang menjadi target sasaran di Jawa Timur. Pengumpulan data melalui kunjungan rumah menggunakan formulir F/I/PK/21 dan diinput langsung melalui aplikasi berbasis smartphone. Pemetaan Keluarga Sasaran Berpotensi Risiko Stunting dalam penelitian ini menggunakan salah satu penapisan yaitu keluarga pra-sejahtera. Data disajikan secara deskriptif dalam bentuk gambar. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson. Terdapat 11.848.066 kepala keluarga di Jawa Timur yang telah terdata. Jumlah balita potensi risiko stunting terbesar terdapat di Kabupaten Malang, Jember, dan Kota Surabaya. Sedangkan berdasarkan presentase, wilayah dengan balita potensi risiko stunting terbesar adalah Kab. Sampang, Bangkalan, dan Sumenep. Dapat disimpulkan bahwa, balita berpotensi risiko stunting dan keluarga pra-sejahtera di Jawa Timur terkonsentrasi pada Kota/Kabupaten tertentu. Hasil analisis statistic menunjukkan potensi risiko stunting berhubungan dengan keluarga dengan ada anak 7-15 tahun tidak sekolah (p-value<0,001), keluarga dengan tidak ada anggota keluarga yang memiliki sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan pokok per bulan (p-value=0,001), tidak setiap anggota keluarga makan “makanan beragam” paling sedikit 2 kali sehari (p-value<0,001) serta keluarga pra-sejahtera (p-value<0,001). Diperlukan percepatan pengentasan keluarga pra-sejahtera melalui indicator yang ditetapkan serta peningkatan anggaran dan program percepatan penurunan stunting pada Kabupaten/Kota dengan potensi risiko stunting terbesar.