自我效能对于在重组时维持员工队伍是否重要?

Yunita Christiana, P. Suyasa, Raja Oloan Tumanggor
{"title":"自我效能对于在重组时维持员工队伍是否重要?","authors":"Yunita Christiana, P. Suyasa, Raja Oloan Tumanggor","doi":"10.26740/jptt.v14n1.p105-113","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dampak dari pandemik COVID-19 menyebabkan banyak perusahaan harus melakukan perubahan terutama di elemen struktur organisasi. Perubahan tersebut menimbulkan tuntutan pekerjaan bagi karyawan. Tuntutan kerja merupakan karakteristik pekerjaan yang dapat menimbulkan ketegangan sehingga menjadi variabel yang menghambat peningkatan keterikatan kerja. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan efikasi diri sebagai salah satu sumber daya agar karyawan dapat yakin dan mampu dalam mengatasi tantangan pekerjaan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 181 partisipan yang merupakan karyawan di perusahaan swasta dari level staff hingga manajerial, memiliki banyak fungsi dan mengalami restrukturisasi.  Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan UWES-17, Job Demads-Resources Questionnaire dan General Self-efficacy. Teknik dalam penelitian ini menggunakan non-propability sampling dengan desain penelitian kuantitatif korelasional. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan Moderated Regression. Hasil menunjukkan tuntutan kerja berperan negatif terhadap keterikatan kerja dan efikasi tidak signifikan memoderasi hubungan yang dibentuk. Artinya, pada karyawan dengan efikasi diri yang tinggi atau rendah tuntutan pekerjaan tetap berperan negatif terhadap keterikatan kerja. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya terkait work engagement dan personal resource pada perusahaan yang mengalami restrukturisasi.","PeriodicalId":32575,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pentingkah Efikasi Diri dalam Mempertahankan Keterikatan Kerja Saat Terjadi Restrukturisasi?\",\"authors\":\"Yunita Christiana, P. Suyasa, Raja Oloan Tumanggor\",\"doi\":\"10.26740/jptt.v14n1.p105-113\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Dampak dari pandemik COVID-19 menyebabkan banyak perusahaan harus melakukan perubahan terutama di elemen struktur organisasi. Perubahan tersebut menimbulkan tuntutan pekerjaan bagi karyawan. Tuntutan kerja merupakan karakteristik pekerjaan yang dapat menimbulkan ketegangan sehingga menjadi variabel yang menghambat peningkatan keterikatan kerja. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan efikasi diri sebagai salah satu sumber daya agar karyawan dapat yakin dan mampu dalam mengatasi tantangan pekerjaan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 181 partisipan yang merupakan karyawan di perusahaan swasta dari level staff hingga manajerial, memiliki banyak fungsi dan mengalami restrukturisasi.  Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan UWES-17, Job Demads-Resources Questionnaire dan General Self-efficacy. Teknik dalam penelitian ini menggunakan non-propability sampling dengan desain penelitian kuantitatif korelasional. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan Moderated Regression. Hasil menunjukkan tuntutan kerja berperan negatif terhadap keterikatan kerja dan efikasi tidak signifikan memoderasi hubungan yang dibentuk. Artinya, pada karyawan dengan efikasi diri yang tinggi atau rendah tuntutan pekerjaan tetap berperan negatif terhadap keterikatan kerja. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya terkait work engagement dan personal resource pada perusahaan yang mengalami restrukturisasi.\",\"PeriodicalId\":32575,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-02-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26740/jptt.v14n1.p105-113\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/jptt.v14n1.p105-113","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

COVID-19大流行的影响使许多公司不得不改变其主要结构要素。这些变化导致了就业需求。工作需求是工作的特征,这些特征会导致工作紧张,从而成为阻碍工作依恋增加的变量。为了解决这一问题,需要将自我定义为一种资源,以便员工能够自信地迎接工作挑战。本研究的样本数量为181名参与者,他们是一家从工作人员到管理级别的私营企业的雇员,具有多种功能和重组经验。这项研究的测量工具使用UWES-17、Job Demads-Resources Questionnaire和一般自辩。该研究的技术采用了定量相关研究的非宣传样本设计。使用描述性和适度回归分析的数据分析技术。结果表明,工作需求对工作依恋和拟人化产生了负面影响,但这并不能说明建立的关系。这意味着,职业性较高或较低的雇员对职业性的要求仍然存在负面影响。本研究可作为未来有关重组企业合作关系和个人资源研究的参考。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Pentingkah Efikasi Diri dalam Mempertahankan Keterikatan Kerja Saat Terjadi Restrukturisasi?
Dampak dari pandemik COVID-19 menyebabkan banyak perusahaan harus melakukan perubahan terutama di elemen struktur organisasi. Perubahan tersebut menimbulkan tuntutan pekerjaan bagi karyawan. Tuntutan kerja merupakan karakteristik pekerjaan yang dapat menimbulkan ketegangan sehingga menjadi variabel yang menghambat peningkatan keterikatan kerja. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan efikasi diri sebagai salah satu sumber daya agar karyawan dapat yakin dan mampu dalam mengatasi tantangan pekerjaan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 181 partisipan yang merupakan karyawan di perusahaan swasta dari level staff hingga manajerial, memiliki banyak fungsi dan mengalami restrukturisasi.  Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan UWES-17, Job Demads-Resources Questionnaire dan General Self-efficacy. Teknik dalam penelitian ini menggunakan non-propability sampling dengan desain penelitian kuantitatif korelasional. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan Moderated Regression. Hasil menunjukkan tuntutan kerja berperan negatif terhadap keterikatan kerja dan efikasi tidak signifikan memoderasi hubungan yang dibentuk. Artinya, pada karyawan dengan efikasi diri yang tinggi atau rendah tuntutan pekerjaan tetap berperan negatif terhadap keterikatan kerja. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya terkait work engagement dan personal resource pada perusahaan yang mengalami restrukturisasi.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
12
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信