{"title":"来自品牌OLIVE大使官邸的免费宣传","authors":"Monica Aprillia Gunti Saputri","doi":"10.30659/JIKM.V9I1.11257","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sebelum sebuah produk kosmetik siap dipasarkan, produk tersebut harus mengalami pengujian terlebih dahulu. Pengujian ini biasanya dilakukan terhadap binatang, khususnya kelinci putih. Tidak jarang binatang-binatang tersebut teracuni, buta, bahkan mati akibat pengujian ini. Pengujian terhadap binatang atau animal testing adalah salah satu bentuk dari penyiksaan terhadap binatang atau animal abuse. Hal ini lah yang ditentang oleh The Body Shop sejak pertama berdiri pada 1976, merek ini berkomitmen untuk menjadi merek kosmetik cruelty-free, merek yang tidak melakukan pengujian terhadap binatang. Di pasar Indonesia, The Body Shop sudah hadir sejak tahun 1992 dan baru pada tahun 2017 memiliki seorang Brand Ambassador , yaitu Cinta Laura. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana komunikasi retorika Cinta Laura sebagai Brand Ambassador kosmetik cruelty- free . Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivisme, serta menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dengan tiga jenis informan, yaitu informan kunci, informan ahli, dan juga informan pendukung. Dari penelitian ini dapat diperoleh hasil bahwa komunikasi retorika yang dilakukan oleh Cinta Laura sebagai brand ambassador dari The Body Shop Indonesia yang mengampanyekan kosmetik cruelty-free sudah sesuai arahan yang diberikan oleh pihak perusahaan. Namun, audience melihat komunikasi retorika yang ia lakukan lebih fokus pada agenda untuk meningkatkan penjualan saja, dan kurang meyakinkan audience dalam hal kampanye yang dibawakan.","PeriodicalId":45460,"journal":{"name":"Journal of Information & Knowledge Management","volume":"9 1","pages":"14-20"},"PeriodicalIF":0.9000,"publicationDate":"2021-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"KOMUNIKASI RETORIKA OLEH BRAND AMBASSADOR DALAM KAMPANYE KOSMETIK CRUELTY-FREE\",\"authors\":\"Monica Aprillia Gunti Saputri\",\"doi\":\"10.30659/JIKM.V9I1.11257\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sebelum sebuah produk kosmetik siap dipasarkan, produk tersebut harus mengalami pengujian terlebih dahulu. Pengujian ini biasanya dilakukan terhadap binatang, khususnya kelinci putih. Tidak jarang binatang-binatang tersebut teracuni, buta, bahkan mati akibat pengujian ini. Pengujian terhadap binatang atau animal testing adalah salah satu bentuk dari penyiksaan terhadap binatang atau animal abuse. Hal ini lah yang ditentang oleh The Body Shop sejak pertama berdiri pada 1976, merek ini berkomitmen untuk menjadi merek kosmetik cruelty-free, merek yang tidak melakukan pengujian terhadap binatang. Di pasar Indonesia, The Body Shop sudah hadir sejak tahun 1992 dan baru pada tahun 2017 memiliki seorang Brand Ambassador , yaitu Cinta Laura. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana komunikasi retorika Cinta Laura sebagai Brand Ambassador kosmetik cruelty- free . Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivisme, serta menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dengan tiga jenis informan, yaitu informan kunci, informan ahli, dan juga informan pendukung. Dari penelitian ini dapat diperoleh hasil bahwa komunikasi retorika yang dilakukan oleh Cinta Laura sebagai brand ambassador dari The Body Shop Indonesia yang mengampanyekan kosmetik cruelty-free sudah sesuai arahan yang diberikan oleh pihak perusahaan. Namun, audience melihat komunikasi retorika yang ia lakukan lebih fokus pada agenda untuk meningkatkan penjualan saja, dan kurang meyakinkan audience dalam hal kampanye yang dibawakan.\",\"PeriodicalId\":45460,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Information & Knowledge Management\",\"volume\":\"9 1\",\"pages\":\"14-20\"},\"PeriodicalIF\":0.9000,\"publicationDate\":\"2021-02-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Information & Knowledge Management\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30659/JIKM.V9I1.11257\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q3\",\"JCRName\":\"INFORMATION SCIENCE & LIBRARY SCIENCE\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Information & Knowledge Management","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30659/JIKM.V9I1.11257","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"INFORMATION SCIENCE & LIBRARY SCIENCE","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
在化妆品准备投放市场之前,必须先进行测试。这些测试通常在动物身上进行,尤其是在白兔身上。这些动物很少中毒,失明,甚至被这种测试杀死。对动物的测试或动物测试是对动物的折磨或虐待动物的一种形式。这就是The Body Shop自1976年成立以来一直面临的挑战,该品牌致力于成为一个不进行动物测试的化妆品品牌,不残忍。在印尼市场,the Body Shop自1992年以来一直存在,直到2017年才有了品牌大使,即Laura‘s Love。本研究旨在了解劳拉作为品牌大使的爱的修辞传播是如何摆脱化妆品的残酷。这项研究是一项定性研究,采用了建设性的范式和描述性的方法。所使用的数据收集技术是对三种类型的线人进行深入访谈,即关键线人、专家线人和支持线人。这项研究表明,Love Laura作为the Body Shop Indonesia品牌大使的修辞交流符合该公司的指示。然而,观众看到了这种修辞性的沟通,即它更多地关注于提高销售额的议程,而不太让观众相信正在进行的活动。
KOMUNIKASI RETORIKA OLEH BRAND AMBASSADOR DALAM KAMPANYE KOSMETIK CRUELTY-FREE
Sebelum sebuah produk kosmetik siap dipasarkan, produk tersebut harus mengalami pengujian terlebih dahulu. Pengujian ini biasanya dilakukan terhadap binatang, khususnya kelinci putih. Tidak jarang binatang-binatang tersebut teracuni, buta, bahkan mati akibat pengujian ini. Pengujian terhadap binatang atau animal testing adalah salah satu bentuk dari penyiksaan terhadap binatang atau animal abuse. Hal ini lah yang ditentang oleh The Body Shop sejak pertama berdiri pada 1976, merek ini berkomitmen untuk menjadi merek kosmetik cruelty-free, merek yang tidak melakukan pengujian terhadap binatang. Di pasar Indonesia, The Body Shop sudah hadir sejak tahun 1992 dan baru pada tahun 2017 memiliki seorang Brand Ambassador , yaitu Cinta Laura. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana komunikasi retorika Cinta Laura sebagai Brand Ambassador kosmetik cruelty- free . Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivisme, serta menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dengan tiga jenis informan, yaitu informan kunci, informan ahli, dan juga informan pendukung. Dari penelitian ini dapat diperoleh hasil bahwa komunikasi retorika yang dilakukan oleh Cinta Laura sebagai brand ambassador dari The Body Shop Indonesia yang mengampanyekan kosmetik cruelty-free sudah sesuai arahan yang diberikan oleh pihak perusahaan. Namun, audience melihat komunikasi retorika yang ia lakukan lebih fokus pada agenda untuk meningkatkan penjualan saja, dan kurang meyakinkan audience dalam hal kampanye yang dibawakan.
期刊介绍:
JIKM is a refereed journal published quarterly by World Scientific and dedicated to the exchange of the latest research and practical information in the field of information processing and knowledge management. The journal publishes original research and case studies by academic, business and government contributors on all aspects of information processing, information management, knowledge management, tools, techniques and technologies, knowledge creation and sharing, best practices, policies and guidelines. JIKM is an international journal aimed at providing quality information to subscribers around the world. Managed by an international editorial board, JIKM positions itself as one of the leading scholarly journals in the field of information processing and knowledge management. It is a good reference for both information and knowledge management professionals. The journal covers key areas in the field of information and knowledge management. Research papers, practical applications, working papers, and case studies are invited in the following areas: -Business intelligence and competitive intelligence -Communication and organizational culture -e-Learning and life long learning -Electronic records and document management -Information processing and information management -Information organization, taxonomies and ontology -Intellectual capital -Knowledge creation, retention, sharing and transfer -Knowledge discovery, data and text mining -Knowledge management and innovations -Knowledge management education -Knowledge management tools and technologies -Knowledge management measurements -Knowledge professionals and leadership -Learning organization and organizational learning -Practical implementations of knowledge management