{"title":"日惹环保咖啡屋的社会企业模式","authors":"Boyke Rudy Purnomo, Mauliddin Wisnu Munggaran","doi":"10.22146/kawistara.79087","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Studi ini mengeksplorasi model bisnis ramah lingkungan yang dipraktikkan oleh kedai kopi lokal yang ada di Yogyakarta. Pendekatan penyelidikan narasi (narrative inquiry) digunakan untuk menggambarkan pola kerja kedai kopi lokal dalam menjalankan usaha yang berwawasan lingkungan. Wawancara mendalam dan observasi pada empat kedai kopi terpilih di wilayah Yogyakarta dilakukan untuk menggambarkan keragaman praktik wirausaha sosial kedai kopi lokal. Peneliti menemukan 12 elemen yang membentuk model bisnis sosial kedai kopi lokal di Yogyakarta, yaitu proposisi nilai, aktivitas kunci, pelanggan dan penerima manfaat, keterikatan pelanggan dan penerima manfaat, saluran, sumber daya kunci, pemasok kunci, tata kelola, tujuan, indikator capaian, struktur kas masuk, serta struktur biaya. Kedai kopi lokal memiliki misi ganda untuk memberikan dampak positif pada lingkungan sekaligus mendapatkan keuntungan ekonomi. Nilai utama yang ditawarkan oleh kedai kopi lokal tersebut adalah memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas lingkungan dan mengurangi sampah plastik. Meskipun menawarkan nilai yang sama, setiap kedai kopi menerjemahkannya melalui aktivitas sosial yang beragam sesuai dengan konsep bisnis yang diusung, seperti penggunaan alat saji yang dapat digunakan kembali, penggunaan bahan baku dari petani lokal, pengelolaan limbah kopi, dan operasional hemat energi. Perbedaan konsep bisnis yang dijalankan dipengaruhi oleh latar belakang pemilik kedai kopi. Meskipun kedai kopi telah mengangkat tema kepedulian terhadap lingkungan, namun kedai kopi masih belum dapat secara total menghilangkan penggunaan bahan plastik terutama untuk layanan take away. Studi ini juga menemukan ketiadaan peran pemerintah dalam praktik ramah lingkungan kedai kopi lokal.","PeriodicalId":31122,"journal":{"name":"Jurnal Kawistara","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Model Bisnis Sosial Kedai Kopi Ramah Lingkungan di Yogyakarta\",\"authors\":\"Boyke Rudy Purnomo, Mauliddin Wisnu Munggaran\",\"doi\":\"10.22146/kawistara.79087\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Studi ini mengeksplorasi model bisnis ramah lingkungan yang dipraktikkan oleh kedai kopi lokal yang ada di Yogyakarta. Pendekatan penyelidikan narasi (narrative inquiry) digunakan untuk menggambarkan pola kerja kedai kopi lokal dalam menjalankan usaha yang berwawasan lingkungan. Wawancara mendalam dan observasi pada empat kedai kopi terpilih di wilayah Yogyakarta dilakukan untuk menggambarkan keragaman praktik wirausaha sosial kedai kopi lokal. Peneliti menemukan 12 elemen yang membentuk model bisnis sosial kedai kopi lokal di Yogyakarta, yaitu proposisi nilai, aktivitas kunci, pelanggan dan penerima manfaat, keterikatan pelanggan dan penerima manfaat, saluran, sumber daya kunci, pemasok kunci, tata kelola, tujuan, indikator capaian, struktur kas masuk, serta struktur biaya. Kedai kopi lokal memiliki misi ganda untuk memberikan dampak positif pada lingkungan sekaligus mendapatkan keuntungan ekonomi. Nilai utama yang ditawarkan oleh kedai kopi lokal tersebut adalah memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas lingkungan dan mengurangi sampah plastik. Meskipun menawarkan nilai yang sama, setiap kedai kopi menerjemahkannya melalui aktivitas sosial yang beragam sesuai dengan konsep bisnis yang diusung, seperti penggunaan alat saji yang dapat digunakan kembali, penggunaan bahan baku dari petani lokal, pengelolaan limbah kopi, dan operasional hemat energi. Perbedaan konsep bisnis yang dijalankan dipengaruhi oleh latar belakang pemilik kedai kopi. Meskipun kedai kopi telah mengangkat tema kepedulian terhadap lingkungan, namun kedai kopi masih belum dapat secara total menghilangkan penggunaan bahan plastik terutama untuk layanan take away. Studi ini juga menemukan ketiadaan peran pemerintah dalam praktik ramah lingkungan kedai kopi lokal.\",\"PeriodicalId\":31122,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kawistara\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-05\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kawistara\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22146/kawistara.79087\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kawistara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/kawistara.79087","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Model Bisnis Sosial Kedai Kopi Ramah Lingkungan di Yogyakarta
Studi ini mengeksplorasi model bisnis ramah lingkungan yang dipraktikkan oleh kedai kopi lokal yang ada di Yogyakarta. Pendekatan penyelidikan narasi (narrative inquiry) digunakan untuk menggambarkan pola kerja kedai kopi lokal dalam menjalankan usaha yang berwawasan lingkungan. Wawancara mendalam dan observasi pada empat kedai kopi terpilih di wilayah Yogyakarta dilakukan untuk menggambarkan keragaman praktik wirausaha sosial kedai kopi lokal. Peneliti menemukan 12 elemen yang membentuk model bisnis sosial kedai kopi lokal di Yogyakarta, yaitu proposisi nilai, aktivitas kunci, pelanggan dan penerima manfaat, keterikatan pelanggan dan penerima manfaat, saluran, sumber daya kunci, pemasok kunci, tata kelola, tujuan, indikator capaian, struktur kas masuk, serta struktur biaya. Kedai kopi lokal memiliki misi ganda untuk memberikan dampak positif pada lingkungan sekaligus mendapatkan keuntungan ekonomi. Nilai utama yang ditawarkan oleh kedai kopi lokal tersebut adalah memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas lingkungan dan mengurangi sampah plastik. Meskipun menawarkan nilai yang sama, setiap kedai kopi menerjemahkannya melalui aktivitas sosial yang beragam sesuai dengan konsep bisnis yang diusung, seperti penggunaan alat saji yang dapat digunakan kembali, penggunaan bahan baku dari petani lokal, pengelolaan limbah kopi, dan operasional hemat energi. Perbedaan konsep bisnis yang dijalankan dipengaruhi oleh latar belakang pemilik kedai kopi. Meskipun kedai kopi telah mengangkat tema kepedulian terhadap lingkungan, namun kedai kopi masih belum dapat secara total menghilangkan penggunaan bahan plastik terutama untuk layanan take away. Studi ini juga menemukan ketiadaan peran pemerintah dalam praktik ramah lingkungan kedai kopi lokal.