{"title":"面向高中生校车需求的学区制管理者","authors":"Ratna Agustina, Yuda Pratama","doi":"10.26760/jrh.v6i1.22-33","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKAngkutan sekolah memegang peranan penting dalam sistem transportasi perkotaan. Pemerintah Kota Bandung menyediakan fasilitas bus sekolah sebagai moda angkutan bagi pelajar. Mulai tahun ajaran 2017/2018 diberlakukan sistem zonasi sekolah untuk tingkat SMA Negeri dengan memprioritaskan pelajar yang memiliki jarak tempat tinggal dengan sekolah dalam radius 2 km sedangkan untuk tingkat SMK Negeri tidak memberlakukan sistem zonasi sekolah. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi pengaruh sistem zonasi sekolah terhadap kebutuhan angkutan sekolah bagi pelajar SMA yang memberlakukan zonasi sekolah dan pelajar SMK yang tidak memberlakukan zonasi sekolah. Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh melalui observasi dan kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah studi kasus deskriptif dan crosstabs. Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh sistem zonasi sekolah yang membuat kebutuhan angkutan sekolah menjadi berkurang yang dimana SMA Negeri yang memberlakukan sistem zonasi sekolah didominasi oleh pelajar SMA yang tidak membutuhkan bus sekolah sedangkan SMK Negeri yang tidak memberlakukan sistem zonasi sekolah didominasi oleh pelajar SMK yang membutuhkan bus sekolah.ABSTRACTScholl Transportation plays an important role in the urban transport system. The Bandung City Government provides school bus facilities as a mode of transportation for students. Starting from the 2017/2018 academic year, a school enrollment zoning system is implemented for high school level by prioritizing students who have a distance of residence from school within a radius of 2 km while for the State vocational high school level, the school zoning system does not apply. Therefore, it is necessary to identify the influence of the school zoning system on transportation needs for high school students who apply school zoning and vocational high school students who do not apply school zoning. Data collection in this study was obtained by observation and questionnaire. The analytical method used is descriptive case study and crosstabs. The results of this study show that there is an influence of the school zoning system that reduce the need for school bus which is where the senior high school that do apply a school zoning system are dominated by senior high school students who don’t need a school bus while vocational high school that do not apply a school zoning system are dominated by vocational high school students who need a school bus.","PeriodicalId":34848,"journal":{"name":"Rekayasa Hijau Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Sistem Zonasi Sekolah Terhadap Kebutuhan Angkutan Sekolah Bagi Pelajar SMA\",\"authors\":\"Ratna Agustina, Yuda Pratama\",\"doi\":\"10.26760/jrh.v6i1.22-33\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRAKAngkutan sekolah memegang peranan penting dalam sistem transportasi perkotaan. Pemerintah Kota Bandung menyediakan fasilitas bus sekolah sebagai moda angkutan bagi pelajar. Mulai tahun ajaran 2017/2018 diberlakukan sistem zonasi sekolah untuk tingkat SMA Negeri dengan memprioritaskan pelajar yang memiliki jarak tempat tinggal dengan sekolah dalam radius 2 km sedangkan untuk tingkat SMK Negeri tidak memberlakukan sistem zonasi sekolah. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi pengaruh sistem zonasi sekolah terhadap kebutuhan angkutan sekolah bagi pelajar SMA yang memberlakukan zonasi sekolah dan pelajar SMK yang tidak memberlakukan zonasi sekolah. Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh melalui observasi dan kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah studi kasus deskriptif dan crosstabs. Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh sistem zonasi sekolah yang membuat kebutuhan angkutan sekolah menjadi berkurang yang dimana SMA Negeri yang memberlakukan sistem zonasi sekolah didominasi oleh pelajar SMA yang tidak membutuhkan bus sekolah sedangkan SMK Negeri yang tidak memberlakukan sistem zonasi sekolah didominasi oleh pelajar SMK yang membutuhkan bus sekolah.ABSTRACTScholl Transportation plays an important role in the urban transport system. The Bandung City Government provides school bus facilities as a mode of transportation for students. Starting from the 2017/2018 academic year, a school enrollment zoning system is implemented for high school level by prioritizing students who have a distance of residence from school within a radius of 2 km while for the State vocational high school level, the school zoning system does not apply. Therefore, it is necessary to identify the influence of the school zoning system on transportation needs for high school students who apply school zoning and vocational high school students who do not apply school zoning. Data collection in this study was obtained by observation and questionnaire. The analytical method used is descriptive case study and crosstabs. The results of this study show that there is an influence of the school zoning system that reduce the need for school bus which is where the senior high school that do apply a school zoning system are dominated by senior high school students who don’t need a school bus while vocational high school that do not apply a school zoning system are dominated by vocational high school students who need a school bus.\",\"PeriodicalId\":34848,\"journal\":{\"name\":\"Rekayasa Hijau Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Rekayasa Hijau Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26760/jrh.v6i1.22-33\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Rekayasa Hijau Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26760/jrh.v6i1.22-33","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengaruh Sistem Zonasi Sekolah Terhadap Kebutuhan Angkutan Sekolah Bagi Pelajar SMA
ABSTRAKAngkutan sekolah memegang peranan penting dalam sistem transportasi perkotaan. Pemerintah Kota Bandung menyediakan fasilitas bus sekolah sebagai moda angkutan bagi pelajar. Mulai tahun ajaran 2017/2018 diberlakukan sistem zonasi sekolah untuk tingkat SMA Negeri dengan memprioritaskan pelajar yang memiliki jarak tempat tinggal dengan sekolah dalam radius 2 km sedangkan untuk tingkat SMK Negeri tidak memberlakukan sistem zonasi sekolah. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi pengaruh sistem zonasi sekolah terhadap kebutuhan angkutan sekolah bagi pelajar SMA yang memberlakukan zonasi sekolah dan pelajar SMK yang tidak memberlakukan zonasi sekolah. Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh melalui observasi dan kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah studi kasus deskriptif dan crosstabs. Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh sistem zonasi sekolah yang membuat kebutuhan angkutan sekolah menjadi berkurang yang dimana SMA Negeri yang memberlakukan sistem zonasi sekolah didominasi oleh pelajar SMA yang tidak membutuhkan bus sekolah sedangkan SMK Negeri yang tidak memberlakukan sistem zonasi sekolah didominasi oleh pelajar SMK yang membutuhkan bus sekolah.ABSTRACTScholl Transportation plays an important role in the urban transport system. The Bandung City Government provides school bus facilities as a mode of transportation for students. Starting from the 2017/2018 academic year, a school enrollment zoning system is implemented for high school level by prioritizing students who have a distance of residence from school within a radius of 2 km while for the State vocational high school level, the school zoning system does not apply. Therefore, it is necessary to identify the influence of the school zoning system on transportation needs for high school students who apply school zoning and vocational high school students who do not apply school zoning. Data collection in this study was obtained by observation and questionnaire. The analytical method used is descriptive case study and crosstabs. The results of this study show that there is an influence of the school zoning system that reduce the need for school bus which is where the senior high school that do apply a school zoning system are dominated by senior high school students who don’t need a school bus while vocational high school that do not apply a school zoning system are dominated by vocational high school students who need a school bus.