{"title":"2013年,印尼卫生保健专业人员(护士和助产士)通过基尼索引分析","authors":"Asep Hermawan","doi":"10.22435/hsr.v22i3.1304","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Equal distributions of physicians, nurses and midwives are the successful key to achieve the 12 public health indicators set by the World Health Organization. This study is to measure physicians, nurses and midwives inequality in Indonesia, 2013. Data for health workforce are obtained from routine data by the Board for Development and Empowerment of Human Resources for Health, 2013, and population data from Appendix 1 Books Code and Region Administration Data by Province, districs/cities and all Indonesian Sub-district, Ministry of Internal Affairs. Ratio per Population, Gini Index and Lorenz’s curve were used to analyze the inequality distribution of health workers. The fi ndings showed the ratio of midwives and nurses/100,000 population had met The National Medium Term Development Plan 2010-2014 target. However, the doctors were still far from the target. Analysis by Gini Index indicated the distribution of midwives is better than other health workers. The Nusa Tenggara Region has the highest inequality compared to other regions for doctors, nurses and midwives. By administrative, municipital are more equitable to all types of health workers. Regarding the status of underdeveloped areas, remote borders and islands (DTPK), The Non-DTPK areas are more evenly distributed compared to the DTPK. Ratio per population some health workers are suffi cient though are not distributed well. The distribution of health personnel should not merely use the ratio per population. The other distribution index such as the Gini Index and other distribution measures will provide better policy options. \n \nAbstrak \nDistribusi dokter, perawat dan bidan yang merata merupakan salah satu kunci sukses untuk mencapai 12 indikator kesehatan masyarakat yang ditetapkan World Health Organization. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pemerataan tenaga dokter, perawat dan bidan di Indonesia pada 2013. Sumber data tenaga kesehatan (dokter perawat dan bidan) diperoleh dari data rutin Badan Pengembangan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) 2013. Data jumlah penduduk diperoleh dari Lampiran 1 Buku Induk Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan per Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan Seluruh Indonesia milik Kementerian Dalam Negeri. Untuk menilai inequality distribusi tenaga kesehatan menggunakan rasio/populasi, Gini Index dan Kurva Lorenz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio bidan dan perawat/100.000 penduduk sudah memenuhi target RPJMN 2010-2014, sedangkan dokter masih jauh dari target. Analisis dengan Gini Index menunjukkan bahwa distribusi bidan lebih dibandingkan tenaga kesehatan lainnya. Regional Nusa Tenggara memiliki inequality tenaga yang tertinggi dibandingkan regional lainnya baik untuk dokter, perawat, dan bidan. Secara administratif, kota cenderung lebih merata untuk semua jenis tenaga kesehatan. Berdasarkan status daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK), daerah non DTPK cenderung lebih merata dibandingkan DTPK. Walaupun secara rasio per populasi sebagian tenaga kesehatan sudah mencukupi namun tidak terdistribusi dengan baik. Penilaian distribusi tenaga kesehatan seharusnya tidak hanya menggunakan rasio tenaga per populasi saja, penggunaan ukuran indeks distribusi lain seperti Gini Index dan ukuran distribusi lain akan dapat memberi opsi kebijakan lebih baik. ","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2019-11-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"6","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Distribusi Tenaga Kesehatan (Dokter Perawat Dan Bidan) Di Indonesia Pada 2013 Dengan Menggunakan Gini Index\",\"authors\":\"Asep Hermawan\",\"doi\":\"10.22435/hsr.v22i3.1304\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Equal distributions of physicians, nurses and midwives are the successful key to achieve the 12 public health indicators set by the World Health Organization. This study is to measure physicians, nurses and midwives inequality in Indonesia, 2013. Data for health workforce are obtained from routine data by the Board for Development and Empowerment of Human Resources for Health, 2013, and population data from Appendix 1 Books Code and Region Administration Data by Province, districs/cities and all Indonesian Sub-district, Ministry of Internal Affairs. Ratio per Population, Gini Index and Lorenz’s curve were used to analyze the inequality distribution of health workers. The fi ndings showed the ratio of midwives and nurses/100,000 population had met The National Medium Term Development Plan 2010-2014 target. However, the doctors were still far from the target. Analysis by Gini Index indicated the distribution of midwives is better than other health workers. The Nusa Tenggara Region has the highest inequality compared to other regions for doctors, nurses and midwives. By administrative, municipital are more equitable to all types of health workers. Regarding the status of underdeveloped areas, remote borders and islands (DTPK), The Non-DTPK areas are more evenly distributed compared to the DTPK. Ratio per population some health workers are suffi cient though are not distributed well. The distribution of health personnel should not merely use the ratio per population. The other distribution index such as the Gini Index and other distribution measures will provide better policy options. \\n \\nAbstrak \\nDistribusi dokter, perawat dan bidan yang merata merupakan salah satu kunci sukses untuk mencapai 12 indikator kesehatan masyarakat yang ditetapkan World Health Organization. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pemerataan tenaga dokter, perawat dan bidan di Indonesia pada 2013. Sumber data tenaga kesehatan (dokter perawat dan bidan) diperoleh dari data rutin Badan Pengembangan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) 2013. Data jumlah penduduk diperoleh dari Lampiran 1 Buku Induk Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan per Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan Seluruh Indonesia milik Kementerian Dalam Negeri. Untuk menilai inequality distribusi tenaga kesehatan menggunakan rasio/populasi, Gini Index dan Kurva Lorenz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio bidan dan perawat/100.000 penduduk sudah memenuhi target RPJMN 2010-2014, sedangkan dokter masih jauh dari target. Analisis dengan Gini Index menunjukkan bahwa distribusi bidan lebih dibandingkan tenaga kesehatan lainnya. Regional Nusa Tenggara memiliki inequality tenaga yang tertinggi dibandingkan regional lainnya baik untuk dokter, perawat, dan bidan. Secara administratif, kota cenderung lebih merata untuk semua jenis tenaga kesehatan. Berdasarkan status daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK), daerah non DTPK cenderung lebih merata dibandingkan DTPK. Walaupun secara rasio per populasi sebagian tenaga kesehatan sudah mencukupi namun tidak terdistribusi dengan baik. Penilaian distribusi tenaga kesehatan seharusnya tidak hanya menggunakan rasio tenaga per populasi saja, penggunaan ukuran indeks distribusi lain seperti Gini Index dan ukuran distribusi lain akan dapat memberi opsi kebijakan lebih baik. \",\"PeriodicalId\":42108,\"journal\":{\"name\":\"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2019-11-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"6\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/hsr.v22i3.1304\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/hsr.v22i3.1304","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
摘要
医生、护士和助产士的平等分配是成功实现世界卫生组织制定的12项公共卫生指标的关键。本研究旨在衡量2013年印度尼西亚医生、护士和助产士的不平等。卫生人力数据来自卫生人力资源开发和赋权委员会2013年的例行数据,以及人口数据来自附录1按省、区/市和所有印度尼西亚分区分列的图书代码和区域管理数据,内政部。采用人均比率、基尼指数和Lorenz曲线分析卫生工作者的不平等分布。调查结果显示,每10万人中助产士和护士的比例达到了2010-2014年国家中期发展计划的目标。然而,医生们离目标还很远。基尼系数分析表明,助产士的分布优于其他卫生工作者。与其他地区相比,努沙登加拉地区在医生、护士和助产士方面的不平等程度最高。从行政、市政角度看,对各类卫生工作者更加公平。就欠发达地区、偏远边境和岛屿(DTPK)的状况而言,非DTPK地区比DTPK地区分布更均匀。人均比率:一些卫生工作者是足够的,但没有很好地分配。保健人员的分配不应仅仅使用人均比率。其他分配指数,如基尼指数和其他分配指标将提供更好的政策选择。[摘要]分布病学研究,世界卫生组织(世卫组织)的12项指标,世界卫生组织(世卫组织)的12项指标。图juan penelitian ini adalah menggambarkan penataan tenaga dokter, perawat dan bidan di Indonesia, 2013。2013年9月数据分析与分析(dppsdmk), BPPSDMK。数据jumlah penduduk diperoleh dari Lampiran 1 Buku Induk Kode dan数据印尼省行政管理局,Kabupaten/Kota dan Kecamatan Seluruh印度尼西亚milik Kementerian Dalam Negeri。Untuk menilai不平等分布,tenaga kesehatan menggunakan rasio/populasi,基尼指数dan Kurva Lorenz。2010-2014年,印度人口普查目标,印度人口普查目标。广东基尼指数分析:中国经济分布、中国经济增长、中国经济增长、中国经济增长、中国经济增长和中国经济增长。区域努沙登加拉记忆不平等tenaga yang tertinggi dibandingkan区域ainnya baik untuk dokter, perawat, dan bidan。行政长官,行政长官,行政长官,行政长官,行政长官。Berdasarkan status daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK), daerah non DTPK cenderung lebih merata dibandingkan DTPK。Walaupun secara rasio per populasi sebagian tenaga kesehatan sudah mencukupi namun tiak distribution busan baik。penpenian分布业务tenaga kesehatan seharusnya tidak hanya menggunakan rasio tenaga per populasi saja, penggunaan ukuran指数分布业务与独立基尼指数(Gini Index)分布业务与独立基尼指数(opsi kebijakan lebih baik)有关。
Analisis Distribusi Tenaga Kesehatan (Dokter Perawat Dan Bidan) Di Indonesia Pada 2013 Dengan Menggunakan Gini Index
Equal distributions of physicians, nurses and midwives are the successful key to achieve the 12 public health indicators set by the World Health Organization. This study is to measure physicians, nurses and midwives inequality in Indonesia, 2013. Data for health workforce are obtained from routine data by the Board for Development and Empowerment of Human Resources for Health, 2013, and population data from Appendix 1 Books Code and Region Administration Data by Province, districs/cities and all Indonesian Sub-district, Ministry of Internal Affairs. Ratio per Population, Gini Index and Lorenz’s curve were used to analyze the inequality distribution of health workers. The fi ndings showed the ratio of midwives and nurses/100,000 population had met The National Medium Term Development Plan 2010-2014 target. However, the doctors were still far from the target. Analysis by Gini Index indicated the distribution of midwives is better than other health workers. The Nusa Tenggara Region has the highest inequality compared to other regions for doctors, nurses and midwives. By administrative, municipital are more equitable to all types of health workers. Regarding the status of underdeveloped areas, remote borders and islands (DTPK), The Non-DTPK areas are more evenly distributed compared to the DTPK. Ratio per population some health workers are suffi cient though are not distributed well. The distribution of health personnel should not merely use the ratio per population. The other distribution index such as the Gini Index and other distribution measures will provide better policy options.
Abstrak
Distribusi dokter, perawat dan bidan yang merata merupakan salah satu kunci sukses untuk mencapai 12 indikator kesehatan masyarakat yang ditetapkan World Health Organization. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pemerataan tenaga dokter, perawat dan bidan di Indonesia pada 2013. Sumber data tenaga kesehatan (dokter perawat dan bidan) diperoleh dari data rutin Badan Pengembangan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) 2013. Data jumlah penduduk diperoleh dari Lampiran 1 Buku Induk Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan per Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan Seluruh Indonesia milik Kementerian Dalam Negeri. Untuk menilai inequality distribusi tenaga kesehatan menggunakan rasio/populasi, Gini Index dan Kurva Lorenz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio bidan dan perawat/100.000 penduduk sudah memenuhi target RPJMN 2010-2014, sedangkan dokter masih jauh dari target. Analisis dengan Gini Index menunjukkan bahwa distribusi bidan lebih dibandingkan tenaga kesehatan lainnya. Regional Nusa Tenggara memiliki inequality tenaga yang tertinggi dibandingkan regional lainnya baik untuk dokter, perawat, dan bidan. Secara administratif, kota cenderung lebih merata untuk semua jenis tenaga kesehatan. Berdasarkan status daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK), daerah non DTPK cenderung lebih merata dibandingkan DTPK. Walaupun secara rasio per populasi sebagian tenaga kesehatan sudah mencukupi namun tidak terdistribusi dengan baik. Penilaian distribusi tenaga kesehatan seharusnya tidak hanya menggunakan rasio tenaga per populasi saja, penggunaan ukuran indeks distribusi lain seperti Gini Index dan ukuran distribusi lain akan dapat memberi opsi kebijakan lebih baik.