教育工作者道德堕落时对免费课程的批评

M. B. Muvid, Ali Ridho
{"title":"教育工作者道德堕落时对免费课程的批评","authors":"M. B. Muvid, Ali Ridho","doi":"10.32806/jf.v16i02.6011","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk menganalisa secara kritis tentang penerapan kurikum merdeka di tengah krisis moral para pendidik di lembaga pendidikan. Era ini pendidikan tidak hanya disibukkan dengan kemerosotan moral peserta didik, tapi juga pendidik. Secara faktual di berbagai berita media massa bahwa cukup banyak oknum pendidik baik di sekolah (lembaga formal) maupun non formal (pesantren; TPQ) yang telah melakukan tindakan asusila kepada peserta didiknya. Metode penelitian yang digunakan ialah studi kepustakaan dengan menggunakan teknik analisa data interpretasi dan reduksi data dari berbagai dokumentasi yang ditemukan. Hasil yang didapatkan ialah bahwa penerapan kurikulum merdeka satu sisi positif untuk mendesain peserta didik agar mampu menjadi generasi yang kreatif dan produktif, sisi lain pendidikan dan pemerintah juga harus melakukan penguatan, evaluasi dan pembinaan secara komprehensif bagi pendidik dan lembaga pendidikan untuk bisa menjadi pendidik yang ideal dengan konsep yang peneliti tawarkan yakni pendidik yang bertitel “murabbi”, kemudian lembaga pendidikan yang ramah untuk anak belajar dengan desain tempat belajar yang terbuka, humanis, dan penuh dengan kearifan. Artinya, pendidikan tidak hanya berputar pada desain atau model kurikulumnya saja, tapi pelaku pendidikan yakni guru juga harus selalu dibina, dievaluasi untuk lebih baik secara kepribadian selain kompetensinya. ","PeriodicalId":55837,"journal":{"name":"Fikrotuna Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KRITIK ATAS KURIKULUM MERDEKA DI TENGAH DEGRADASI MORAL PENDIDIK\",\"authors\":\"M. B. Muvid, Ali Ridho\",\"doi\":\"10.32806/jf.v16i02.6011\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Artikel ini bertujuan untuk menganalisa secara kritis tentang penerapan kurikum merdeka di tengah krisis moral para pendidik di lembaga pendidikan. Era ini pendidikan tidak hanya disibukkan dengan kemerosotan moral peserta didik, tapi juga pendidik. Secara faktual di berbagai berita media massa bahwa cukup banyak oknum pendidik baik di sekolah (lembaga formal) maupun non formal (pesantren; TPQ) yang telah melakukan tindakan asusila kepada peserta didiknya. Metode penelitian yang digunakan ialah studi kepustakaan dengan menggunakan teknik analisa data interpretasi dan reduksi data dari berbagai dokumentasi yang ditemukan. Hasil yang didapatkan ialah bahwa penerapan kurikulum merdeka satu sisi positif untuk mendesain peserta didik agar mampu menjadi generasi yang kreatif dan produktif, sisi lain pendidikan dan pemerintah juga harus melakukan penguatan, evaluasi dan pembinaan secara komprehensif bagi pendidik dan lembaga pendidikan untuk bisa menjadi pendidik yang ideal dengan konsep yang peneliti tawarkan yakni pendidik yang bertitel “murabbi”, kemudian lembaga pendidikan yang ramah untuk anak belajar dengan desain tempat belajar yang terbuka, humanis, dan penuh dengan kearifan. Artinya, pendidikan tidak hanya berputar pada desain atau model kurikulumnya saja, tapi pelaku pendidikan yakni guru juga harus selalu dibina, dievaluasi untuk lebih baik secara kepribadian selain kompetensinya. \",\"PeriodicalId\":55837,\"journal\":{\"name\":\"Fikrotuna Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-01-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Fikrotuna Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32806/jf.v16i02.6011\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Fikrotuna Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32806/jf.v16i02.6011","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

本文旨在批判性地分析教育机构道德危机中的独立性课程的应用情况。这个教育时代不仅充斥着学习者的道德沦丧,也充斥着教育工作者的道德沦丧。事实上,在各种新闻媒体上,学校(正规机构)和非正规教育机构(pesantren;TPQ)对被告进行性侵犯。使用的研究方法是利用从发现的各种文献中提取的数据分析技术进行研究。得到的结果是独立应用课程一边积极的学习者设计,以便有能力成为了几代人的创造力和生产力,政府也应该做强化教育的另一边,全面地评估和辅导的教育机构和教育工作者可以成为教育家的理想的概念研究提供murabbi”即有教养的教育家,然后是一个友好的儿童教育机构,通过设计一个开放的、人道主义的、充满智慧的学习场所来学习。这意味着,教育不仅仅是基于设计或课程模式,还必须不断培养教师,评估他们的性格比能力更好。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
KRITIK ATAS KURIKULUM MERDEKA DI TENGAH DEGRADASI MORAL PENDIDIK
Artikel ini bertujuan untuk menganalisa secara kritis tentang penerapan kurikum merdeka di tengah krisis moral para pendidik di lembaga pendidikan. Era ini pendidikan tidak hanya disibukkan dengan kemerosotan moral peserta didik, tapi juga pendidik. Secara faktual di berbagai berita media massa bahwa cukup banyak oknum pendidik baik di sekolah (lembaga formal) maupun non formal (pesantren; TPQ) yang telah melakukan tindakan asusila kepada peserta didiknya. Metode penelitian yang digunakan ialah studi kepustakaan dengan menggunakan teknik analisa data interpretasi dan reduksi data dari berbagai dokumentasi yang ditemukan. Hasil yang didapatkan ialah bahwa penerapan kurikulum merdeka satu sisi positif untuk mendesain peserta didik agar mampu menjadi generasi yang kreatif dan produktif, sisi lain pendidikan dan pemerintah juga harus melakukan penguatan, evaluasi dan pembinaan secara komprehensif bagi pendidik dan lembaga pendidikan untuk bisa menjadi pendidik yang ideal dengan konsep yang peneliti tawarkan yakni pendidik yang bertitel “murabbi”, kemudian lembaga pendidikan yang ramah untuk anak belajar dengan desain tempat belajar yang terbuka, humanis, dan penuh dengan kearifan. Artinya, pendidikan tidak hanya berputar pada desain atau model kurikulumnya saja, tapi pelaku pendidikan yakni guru juga harus selalu dibina, dievaluasi untuk lebih baik secara kepribadian selain kompetensinya. 
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信