Nguyen Minh Man, N. T. Chi, Wasino Wasino, E. Hartatik
{"title":"港口、海上网络及其对古代东南亚王国发展的影响","authors":"Nguyen Minh Man, N. T. Chi, Wasino Wasino, E. Hartatik","doi":"10.15294/paramita.v32i2.37833","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Southeast Asia played an important role in global trade networks from before to the 15th century AD. This article aims to analyze the changes in maritime networks in the classical period of Southeast Asia and their influence on the development of ports and political centers in this region. The research method used is the historical method by utilizing relevant secondary sources. The analysis results show that long before Christ, the Southeast Asian region had become an arena of maritime networks with India and was followed by China at the beginning of the century AD. The sea transportation network connecting India, China, and the Middle East has influenced the growth of ports in Southeast Asia, which has implications for economic development and political power in the classical kingdoms. The initial trading network that China built until the mid-6th century AD gave birth to the development of the Funan kingdom with the port of Oc-Eo. Meanwhile, the China-Malacca Strait direct network shut down Funan’s ports with the shipping technology revolution. It encouraged the development of owned ports in the archipelago in succession in different periods, namely Sriwijaya, Majapahit, and Malacca, influencing economic and political consequences. These countries. The implications of this finding are the basis for generalizing the development of Pacific Asia trade and the economic and cultural interactions between maritime nations and regions worldwide. Asia Tenggara memainkan peran penting dalam jaringan perdagangan global dari sebelum hingga abad ke-15 Masehi. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis perubahan jaringan maritim pada periode klasik Asia Tenggara dan pengaruhnya terhadap perkembangan pelabuhan dan pusat politik di kawasan ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah dengan memanfaatkan sumber-sumber sekunder yang relevan. Hasil analisis menunjukkan bahwa jauh sebelum Masehi, kawasan Asia Tenggara telah menjadi arena jaringan maritim dengan India dan diikuti oleh Cina pada awal abad Masehi. Jaringan transportasi laut yang menghubungkan India, Cina, dan Timur Tengah telah mempengaruhi pertumbuhan pelabuhan di Asia Tenggara, yang berimplikasi pada perkembangan ekonomi dan kekuatan politik di kerajaan-kerajaan klasik. Jaringan perdagangan awal yang dibangun Tiongkok hingga pertengahan abad ke-6 M melahirkan perkembangan kerajaan Funan dengan pelabuhan Oc-Eo. Sementara itu, jaringan langsung Selat Malaka-China menutup pelabuhan Funan dengan revolusi teknologi perkapalan. Hal tersebut mendorong berkembangnya pelabuhan-pelabuhan milik di Nusantara secara berturut-turut pada periode yang berbeda, yaitu Sriwijaya, Majapahit, dan Malaka, sehingga mempengaruhi konsekuensi ekonomi dan politik. Negara-negara ini. Implikasi dari temuan ini adalah dasar untuk menggeneralisasi perkembangan perdagangan Asia Pasifik dan interaksi ekonomi dan budaya antara negara dan wilayah maritim di seluruh dunia.Cite this article: Man, N.M., Chi, N.T.P., Wasino, Hartatik, E.S. (2022). Ports, Maritime Networks, and Its Effect on the Development of the Ancient Kingdom of Southeast Asia. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 202-211. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.37833 ","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Ports, Maritime Networks, and Its Effect on the Development of the Ancient Kingdom of Southeast Asia\",\"authors\":\"Nguyen Minh Man, N. T. Chi, Wasino Wasino, E. Hartatik\",\"doi\":\"10.15294/paramita.v32i2.37833\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Southeast Asia played an important role in global trade networks from before to the 15th century AD. This article aims to analyze the changes in maritime networks in the classical period of Southeast Asia and their influence on the development of ports and political centers in this region. The research method used is the historical method by utilizing relevant secondary sources. The analysis results show that long before Christ, the Southeast Asian region had become an arena of maritime networks with India and was followed by China at the beginning of the century AD. The sea transportation network connecting India, China, and the Middle East has influenced the growth of ports in Southeast Asia, which has implications for economic development and political power in the classical kingdoms. The initial trading network that China built until the mid-6th century AD gave birth to the development of the Funan kingdom with the port of Oc-Eo. Meanwhile, the China-Malacca Strait direct network shut down Funan’s ports with the shipping technology revolution. It encouraged the development of owned ports in the archipelago in succession in different periods, namely Sriwijaya, Majapahit, and Malacca, influencing economic and political consequences. These countries. The implications of this finding are the basis for generalizing the development of Pacific Asia trade and the economic and cultural interactions between maritime nations and regions worldwide. Asia Tenggara memainkan peran penting dalam jaringan perdagangan global dari sebelum hingga abad ke-15 Masehi. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis perubahan jaringan maritim pada periode klasik Asia Tenggara dan pengaruhnya terhadap perkembangan pelabuhan dan pusat politik di kawasan ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah dengan memanfaatkan sumber-sumber sekunder yang relevan. Hasil analisis menunjukkan bahwa jauh sebelum Masehi, kawasan Asia Tenggara telah menjadi arena jaringan maritim dengan India dan diikuti oleh Cina pada awal abad Masehi. Jaringan transportasi laut yang menghubungkan India, Cina, dan Timur Tengah telah mempengaruhi pertumbuhan pelabuhan di Asia Tenggara, yang berimplikasi pada perkembangan ekonomi dan kekuatan politik di kerajaan-kerajaan klasik. Jaringan perdagangan awal yang dibangun Tiongkok hingga pertengahan abad ke-6 M melahirkan perkembangan kerajaan Funan dengan pelabuhan Oc-Eo. Sementara itu, jaringan langsung Selat Malaka-China menutup pelabuhan Funan dengan revolusi teknologi perkapalan. Hal tersebut mendorong berkembangnya pelabuhan-pelabuhan milik di Nusantara secara berturut-turut pada periode yang berbeda, yaitu Sriwijaya, Majapahit, dan Malaka, sehingga mempengaruhi konsekuensi ekonomi dan politik. Negara-negara ini. Implikasi dari temuan ini adalah dasar untuk menggeneralisasi perkembangan perdagangan Asia Pasifik dan interaksi ekonomi dan budaya antara negara dan wilayah maritim di seluruh dunia.Cite this article: Man, N.M., Chi, N.T.P., Wasino, Hartatik, E.S. (2022). Ports, Maritime Networks, and Its Effect on the Development of the Ancient Kingdom of Southeast Asia. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 202-211. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.37833 \",\"PeriodicalId\":30724,\"journal\":{\"name\":\"Paramita Historical Studies Journal\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-09-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Paramita Historical Studies Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15294/paramita.v32i2.37833\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Paramita Historical Studies Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/paramita.v32i2.37833","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
从公元前到15世纪,东南亚在全球贸易网络中发挥了重要作用。本文旨在分析东南亚古典时期海上网络的变化及其对该地区港口和政治中心发展的影响。本研究采用的研究方法是利用相关二手资料的历史研究方法。分析结果表明,早在公元前,东南亚地区就已经成为印度海上网络的舞台,公元一世纪初,中国也紧随其后。连接印度、中国和中东的海上运输网影响了东南亚港口的发展,这对古典王国的经济发展和政治权力产生了影响。直到公元6世纪中叶,中国建立的最初的贸易网络催生了以Oc-Eo为港口的阜南王国的发展。与此同时,随着航运技术革命,中国-马六甲海峡直航网络关闭了阜南的港口。它鼓励群岛在不同时期相继发展自有港口,即斯里维贾亚、马甲巴希特和马六甲,影响经济和政治后果。这些国家。这一发现的含义是概括太平洋亚洲贸易发展以及海洋国家和世界各地之间经济和文化互动的基础。亚洲登加拉地区的永久居民、永久居民、永久居民、永久居民和全球永久居民、永久居民、永久居民。在亚洲,我们的祖国,我们的祖国,我们的祖国,我们的祖国,我们的祖国,我们的祖国,我们的祖国,我们的祖国,我们的祖国。方法penelitian yang digunakan adalah方法sejarah dengan memanfaatkan sumo - sumo sekunder yang relan。Hasil分析menunjukkan bahwa jauh sebelum Masehi, kawasan Asia Tenggara telah menjadi arena jaringan和maritimdengan印度dan diikuti oleh中国padawal abad Masehi。印度,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国。jingan perdagangan awal yang dibangun Tiongkok hinga pertengahan abad ke-6 M melahirkan perkembangan kerajaan fuan dengan pelabuhan oco - eo。Sementara itu, jaringan langsung Selat Malaka-China menutup pelabuhanan dunan革命技术perkapalan。这句话的意思是:“我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。”Negara-negara ini。中国是中国经济的重要组成部分,中国是亚洲经济的重要组成部分,中国是亚洲经济的重要组成部分。引用本文:Man, N.M, Chi, N.T.P, Wasino, Hartatik, E.S.(2022)。港口、海上网络及其对古代东南亚王国发展的影响。历史研究,32(2),202-211。http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.37833
Ports, Maritime Networks, and Its Effect on the Development of the Ancient Kingdom of Southeast Asia
Southeast Asia played an important role in global trade networks from before to the 15th century AD. This article aims to analyze the changes in maritime networks in the classical period of Southeast Asia and their influence on the development of ports and political centers in this region. The research method used is the historical method by utilizing relevant secondary sources. The analysis results show that long before Christ, the Southeast Asian region had become an arena of maritime networks with India and was followed by China at the beginning of the century AD. The sea transportation network connecting India, China, and the Middle East has influenced the growth of ports in Southeast Asia, which has implications for economic development and political power in the classical kingdoms. The initial trading network that China built until the mid-6th century AD gave birth to the development of the Funan kingdom with the port of Oc-Eo. Meanwhile, the China-Malacca Strait direct network shut down Funan’s ports with the shipping technology revolution. It encouraged the development of owned ports in the archipelago in succession in different periods, namely Sriwijaya, Majapahit, and Malacca, influencing economic and political consequences. These countries. The implications of this finding are the basis for generalizing the development of Pacific Asia trade and the economic and cultural interactions between maritime nations and regions worldwide. Asia Tenggara memainkan peran penting dalam jaringan perdagangan global dari sebelum hingga abad ke-15 Masehi. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis perubahan jaringan maritim pada periode klasik Asia Tenggara dan pengaruhnya terhadap perkembangan pelabuhan dan pusat politik di kawasan ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah dengan memanfaatkan sumber-sumber sekunder yang relevan. Hasil analisis menunjukkan bahwa jauh sebelum Masehi, kawasan Asia Tenggara telah menjadi arena jaringan maritim dengan India dan diikuti oleh Cina pada awal abad Masehi. Jaringan transportasi laut yang menghubungkan India, Cina, dan Timur Tengah telah mempengaruhi pertumbuhan pelabuhan di Asia Tenggara, yang berimplikasi pada perkembangan ekonomi dan kekuatan politik di kerajaan-kerajaan klasik. Jaringan perdagangan awal yang dibangun Tiongkok hingga pertengahan abad ke-6 M melahirkan perkembangan kerajaan Funan dengan pelabuhan Oc-Eo. Sementara itu, jaringan langsung Selat Malaka-China menutup pelabuhan Funan dengan revolusi teknologi perkapalan. Hal tersebut mendorong berkembangnya pelabuhan-pelabuhan milik di Nusantara secara berturut-turut pada periode yang berbeda, yaitu Sriwijaya, Majapahit, dan Malaka, sehingga mempengaruhi konsekuensi ekonomi dan politik. Negara-negara ini. Implikasi dari temuan ini adalah dasar untuk menggeneralisasi perkembangan perdagangan Asia Pasifik dan interaksi ekonomi dan budaya antara negara dan wilayah maritim di seluruh dunia.Cite this article: Man, N.M., Chi, N.T.P., Wasino, Hartatik, E.S. (2022). Ports, Maritime Networks, and Its Effect on the Development of the Ancient Kingdom of Southeast Asia. Paramita: Historical Studies Journal, 32(2), 202-211. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i2.37833