{"title":"电性与非电性材料中的误分离现象分析","authors":"Atik Santi, M. Rahayu","doi":"10.26740/ujced.v11n3.p210-219","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami siswa pada setiap aspek multirepresentasi pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit dan untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi miskonsepsi siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian terdiri dari 64 siswa kelas X MIPA SMAN 1 Tulungagung tahun ajaran 2021/2022 yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes diagnostik four-tier terintegrasi multirepresentasi berbasis piktorial sebanyak 22 butir soal. Koefisien reliabilitas soal yang diperoleh dari analisis data hasil uji coba soal sebesar 0,879 dengan kriteria sangat tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi yang dialami siswa pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit terjadi pada semua aspek multirepresentasi dengan persentase miskonsepsi pada representasi makroskopik-submikroskopik sebesar 28,45%, pada representasi simbolik-submikroskopik persentase miskonsepsi sebesar 22,20%, sedangkan pada representasi makroskopik-simbolik persentase miskonsepsi sebesar 20,85%. Faktor-faktor yang mempengaruhi miskonsepsi siswa adalah karakteristik dan keterkaitan materi larutan elektrolit dan non elektrolit dengan materi sebelumnya, minat dan gaya belajar siswa, sistem pembelajaran jarak jauh, dan rendahnya kemampuan serta penalaran siswa dalam memahami materi larutan elektrolit dan non elektrolit.","PeriodicalId":31518,"journal":{"name":"Unesa Journal of Chemical Education","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT MENGGUNAKAN INSTRUMEN MULTIREPRESENTASI FOUR-TIER DIAGNOSTIC TEST BERBASIS PIKTORIAL\",\"authors\":\"Atik Santi, M. Rahayu\",\"doi\":\"10.26740/ujced.v11n3.p210-219\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami siswa pada setiap aspek multirepresentasi pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit dan untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi miskonsepsi siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian terdiri dari 64 siswa kelas X MIPA SMAN 1 Tulungagung tahun ajaran 2021/2022 yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes diagnostik four-tier terintegrasi multirepresentasi berbasis piktorial sebanyak 22 butir soal. Koefisien reliabilitas soal yang diperoleh dari analisis data hasil uji coba soal sebesar 0,879 dengan kriteria sangat tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi yang dialami siswa pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit terjadi pada semua aspek multirepresentasi dengan persentase miskonsepsi pada representasi makroskopik-submikroskopik sebesar 28,45%, pada representasi simbolik-submikroskopik persentase miskonsepsi sebesar 22,20%, sedangkan pada representasi makroskopik-simbolik persentase miskonsepsi sebesar 20,85%. Faktor-faktor yang mempengaruhi miskonsepsi siswa adalah karakteristik dan keterkaitan materi larutan elektrolit dan non elektrolit dengan materi sebelumnya, minat dan gaya belajar siswa, sistem pembelajaran jarak jauh, dan rendahnya kemampuan serta penalaran siswa dalam memahami materi larutan elektrolit dan non elektrolit.\",\"PeriodicalId\":31518,\"journal\":{\"name\":\"Unesa Journal of Chemical Education\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-09-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Unesa Journal of Chemical Education\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26740/ujced.v11n3.p210-219\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Unesa Journal of Chemical Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/ujced.v11n3.p210-219","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT MENGGUNAKAN INSTRUMEN MULTIREPRESENTASI FOUR-TIER DIAGNOSTIC TEST BERBASIS PIKTORIAL
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami siswa pada setiap aspek multirepresentasi pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit dan untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi miskonsepsi siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian terdiri dari 64 siswa kelas X MIPA SMAN 1 Tulungagung tahun ajaran 2021/2022 yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes diagnostik four-tier terintegrasi multirepresentasi berbasis piktorial sebanyak 22 butir soal. Koefisien reliabilitas soal yang diperoleh dari analisis data hasil uji coba soal sebesar 0,879 dengan kriteria sangat tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi yang dialami siswa pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit terjadi pada semua aspek multirepresentasi dengan persentase miskonsepsi pada representasi makroskopik-submikroskopik sebesar 28,45%, pada representasi simbolik-submikroskopik persentase miskonsepsi sebesar 22,20%, sedangkan pada representasi makroskopik-simbolik persentase miskonsepsi sebesar 20,85%. Faktor-faktor yang mempengaruhi miskonsepsi siswa adalah karakteristik dan keterkaitan materi larutan elektrolit dan non elektrolit dengan materi sebelumnya, minat dan gaya belajar siswa, sistem pembelajaran jarak jauh, dan rendahnya kemampuan serta penalaran siswa dalam memahami materi larutan elektrolit dan non elektrolit.