{"title":"希贾布十字架现象及其对社会宗教神圣性转变的影响","authors":"Ihsan Kamaludin, S. Suheri","doi":"10.14421/JSR.V15I2.2049","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Religion with in Indonesian society is considered as a sacred institution. The appearance of a Cross Hijab phenomenon i n social media has created a controversy for netizens because of its cross-gender clothing style. The presence of members of this group has caused unrest among most Muslims in Indonesia because its potential to decrease the sacredness of the hijab in society. This paper aims to analyze how cross hijab affects religious sacredness in society. This study used a qualitative approach in tracing cross-hijab group data on social media, and conducting a survey of 165 respondents from junior high school, high school, undergraduate, graduate, and non-Islamic boarding schools. The theory uses in this study is the sacred and profane theory of Mircea Eliade. The results showed that the emergence of the cross hijab phenomenon can have a major effect on the level of sacredness in some Islamic values of Indonesian Muslim communities. Besides, it also causes a shift in views and social situations regarding the function of hijab which theologically means sacred to something profane (accessories). Agama dalam masyarakat Indonesia merupakan salah satu institusi yang memiliki nilai sakral. Munculnya Cross Hijab di media sosial menimbulkan pro-kontra di masyarakat karena anggotanya mengenakan pakaian lintas gender yaitu hijab. Kehadiran anggota kelompok ini menimbulkan keresahan pada sebagian besar muslim di Indonesia karena dianggap dapat menggeser sakralitas hijab di masyarakat. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana cross hijab mempengaruhi sakralitas keagamaan di masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa penelusuran data kelompok cross hijab di media sosial, dan diperkuat dengan melakukan survey terhadap 165 responden dari jenjang pendidikan SMP, SMA, S1, S2, S3, lulusan pesantren maupun non-pesantren. Adapun teori yang penulis gunakan sebagai alat analisis adalah teori sakral dan profan dari Mircea Eliade. Hasil penelitian menunjukan bahwa munculnya fenomena cross hijab dapat berpengaruh besar terhadap tingkat sakralitas pada sebagian nilai keislaman masyarakat muslim Indonesia. Disamping itu juga menimbulkan pergeseran pandangan dan situasi sosial tentang perubahan fungsi hijab yang secara teologis bermakna sakral menjadi sesuatu yang profan (aksesoris).","PeriodicalId":55676,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Reflektif","volume":"15 1","pages":"338-359"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"FENOMENA CROSS HIJAB DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERGESERAN SAKRALITAS KEAGAMAAN DI MASYARAKAT\",\"authors\":\"Ihsan Kamaludin, S. Suheri\",\"doi\":\"10.14421/JSR.V15I2.2049\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Religion with in Indonesian society is considered as a sacred institution. The appearance of a Cross Hijab phenomenon i n social media has created a controversy for netizens because of its cross-gender clothing style. The presence of members of this group has caused unrest among most Muslims in Indonesia because its potential to decrease the sacredness of the hijab in society. This paper aims to analyze how cross hijab affects religious sacredness in society. This study used a qualitative approach in tracing cross-hijab group data on social media, and conducting a survey of 165 respondents from junior high school, high school, undergraduate, graduate, and non-Islamic boarding schools. The theory uses in this study is the sacred and profane theory of Mircea Eliade. The results showed that the emergence of the cross hijab phenomenon can have a major effect on the level of sacredness in some Islamic values of Indonesian Muslim communities. Besides, it also causes a shift in views and social situations regarding the function of hijab which theologically means sacred to something profane (accessories). Agama dalam masyarakat Indonesia merupakan salah satu institusi yang memiliki nilai sakral. Munculnya Cross Hijab di media sosial menimbulkan pro-kontra di masyarakat karena anggotanya mengenakan pakaian lintas gender yaitu hijab. Kehadiran anggota kelompok ini menimbulkan keresahan pada sebagian besar muslim di Indonesia karena dianggap dapat menggeser sakralitas hijab di masyarakat. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana cross hijab mempengaruhi sakralitas keagamaan di masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa penelusuran data kelompok cross hijab di media sosial, dan diperkuat dengan melakukan survey terhadap 165 responden dari jenjang pendidikan SMP, SMA, S1, S2, S3, lulusan pesantren maupun non-pesantren. Adapun teori yang penulis gunakan sebagai alat analisis adalah teori sakral dan profan dari Mircea Eliade. Hasil penelitian menunjukan bahwa munculnya fenomena cross hijab dapat berpengaruh besar terhadap tingkat sakralitas pada sebagian nilai keislaman masyarakat muslim Indonesia. Disamping itu juga menimbulkan pergeseran pandangan dan situasi sosial tentang perubahan fungsi hijab yang secara teologis bermakna sakral menjadi sesuatu yang profan (aksesoris).\",\"PeriodicalId\":55676,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sosiologi Reflektif\",\"volume\":\"15 1\",\"pages\":\"338-359\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-04-24\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sosiologi Reflektif\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14421/JSR.V15I2.2049\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Reflektif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/JSR.V15I2.2049","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
宗教在印尼社会被视为一种神圣的制度。社交媒体上出现的“交叉头巾”现象,因其跨性别的着装风格,在网友中引发了争议。该组织成员的存在在印度尼西亚的大多数穆斯林中引起了不安,因为它有可能降低头巾在社会中的神圣性。本文旨在分析交叉头巾如何影响社会中的宗教神圣性。本研究采用定性方法追踪社交媒体上的跨头巾群体数据,并对来自初中、高中、本科、研究生和非伊斯兰寄宿学校的165名受访者进行了调查。本研究使用的理论是米尔恰·伊利亚德的神圣与世俗理论。结果表明,交叉头巾现象的出现可能对印度尼西亚穆斯林社区某些伊斯兰价值观的神圣程度产生重大影响。此外,它还引起了关于头巾功能的观点和社会状况的转变,在神学上,它意味着神圣的东西(配件)。Agama dalam masyarakat印度尼西亚merupakan salah satu机构yang memiliki nilai sakral。Munculnya Cross Hijab di media social menimbulkan亲kontra di masyarakat karena anggotanya mengenakan巴基斯坦lintas性别yaitu Hijab。Kehadiran anggota kelompok ini menimbulkan keresahan pada sebagian besar穆斯林di Indonesia karena dianggap dapat menggeser sakalitas hijab di masyarakat。图里桑尼·伯图安·乌苏尼·乌苏尼·乌苏尼·乌苏尼·乌苏尼·乌苏尼·乌苏尼·乌苏尼·乌苏尼·乌苏尼Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa penelurian数据kelompok cross hijab di media social, dandiperkuat dengan melakukan调查共165名受访者dari jenjang pendidikan SMP, SMA, S1, S2, S3, lulusan pesantren maupun non-pesantren。分析了中国古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代古代。Hasil penelitian menunjukan bahwa munculnya现象交叉头巾dapat berpengaruh besar terhadap tingkat sakralitas pada sebagian nilai keislaman masyarakat穆斯林印度尼西亚。Disamping itu juga menimbulkan pergeseran pandangan dan sitasi social tentenang perubahan真菌hijab yang secara technology bermakna sakal menjadi sesuatu yang profan (aksesoris)。
FENOMENA CROSS HIJAB DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERGESERAN SAKRALITAS KEAGAMAAN DI MASYARAKAT
Religion with in Indonesian society is considered as a sacred institution. The appearance of a Cross Hijab phenomenon i n social media has created a controversy for netizens because of its cross-gender clothing style. The presence of members of this group has caused unrest among most Muslims in Indonesia because its potential to decrease the sacredness of the hijab in society. This paper aims to analyze how cross hijab affects religious sacredness in society. This study used a qualitative approach in tracing cross-hijab group data on social media, and conducting a survey of 165 respondents from junior high school, high school, undergraduate, graduate, and non-Islamic boarding schools. The theory uses in this study is the sacred and profane theory of Mircea Eliade. The results showed that the emergence of the cross hijab phenomenon can have a major effect on the level of sacredness in some Islamic values of Indonesian Muslim communities. Besides, it also causes a shift in views and social situations regarding the function of hijab which theologically means sacred to something profane (accessories). Agama dalam masyarakat Indonesia merupakan salah satu institusi yang memiliki nilai sakral. Munculnya Cross Hijab di media sosial menimbulkan pro-kontra di masyarakat karena anggotanya mengenakan pakaian lintas gender yaitu hijab. Kehadiran anggota kelompok ini menimbulkan keresahan pada sebagian besar muslim di Indonesia karena dianggap dapat menggeser sakralitas hijab di masyarakat. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana cross hijab mempengaruhi sakralitas keagamaan di masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa penelusuran data kelompok cross hijab di media sosial, dan diperkuat dengan melakukan survey terhadap 165 responden dari jenjang pendidikan SMP, SMA, S1, S2, S3, lulusan pesantren maupun non-pesantren. Adapun teori yang penulis gunakan sebagai alat analisis adalah teori sakral dan profan dari Mircea Eliade. Hasil penelitian menunjukan bahwa munculnya fenomena cross hijab dapat berpengaruh besar terhadap tingkat sakralitas pada sebagian nilai keislaman masyarakat muslim Indonesia. Disamping itu juga menimbulkan pergeseran pandangan dan situasi sosial tentang perubahan fungsi hijab yang secara teologis bermakna sakral menjadi sesuatu yang profan (aksesoris).