{"title":"SINGKAWANG市宗教宽容的社会学观点","authors":"Sri Sudono Saliro","doi":"10.18592/khazanah.v17i2.3214","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The purpose of this study is to analyze the religious tolerance among different communities in the city of Singkawang. It focuses on the forms of the tolerance as well as the supporting and challenging factors toward tolerance among religious people in the city. This is an empirical research in which it employs descriptive qualitative methods that were used to obtain data through observation and interviews. Among the results of the field research is a finding that in Singkawang City, inter-religious relationships have been facilitated by collaborated forums namely FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) and FKPELA (Forum Komunikasi Pemuda Lintas Agama). Special for FKPELA, this forum has been claimed as the only interfaith youth communication forums found in Indonesia. Among the supporting factors for the interfaith cooperations are the emotional ties and environmental condition. In this context, the community grows and develops in an environment surrounded by people of different religions. Regarding the challenging factors, it was found that the socio-political situation and traumatic memory of conflict in the city’s history could constitute as inhibiting factors.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa toleransi beragama di antara komunitas yang berbeda di kota Singkawang. Penelitian ini berfokus pada bentuk-bentuk toleransi, serta faktor pendukung dan penghambat toleransi antar umat beragama di kota ini. Penelitian ini bersifat empiris dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang digunakan untuk memperoleh data melalui observasi dan wawancara. Di antar hasil dari penelitian lapangan tersebut adalah temuan bahwa hubungan keagaman di kota Singkawang diafasilitasi dalam sebuah wadah kolaboratif yakni FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) dan FKPELA (Forum Komunikasi Pemuda Lintas Agama). Khusus FKPELA, lembaga ini diklaim sebagai satu-satunya forum komunikasi pemuda lintas agama yang ada di Indonesia. Di antara faktor pendukung toleransi dimaksud adalah ikatan emosional dan kondisi lingkungan. Dalam hal ini, masyarakatnya tumbuh dan berkembang di lingkungan yang dikelilingi oleh orang-orang yang berbeda agama. Di sisi lain, faktor sosial politik dan beban ingatan traumatis terkait konflik dalam sejarah masyarakat di kota ini menjadi faktor penghambat.","PeriodicalId":33033,"journal":{"name":"Khazanah Jurnal Studi Islam dan Humaniora","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PERSPEKTIF SOSIOLOGIS TERHADAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI KOTA SINGKAWANG\",\"authors\":\"Sri Sudono Saliro\",\"doi\":\"10.18592/khazanah.v17i2.3214\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The purpose of this study is to analyze the religious tolerance among different communities in the city of Singkawang. It focuses on the forms of the tolerance as well as the supporting and challenging factors toward tolerance among religious people in the city. This is an empirical research in which it employs descriptive qualitative methods that were used to obtain data through observation and interviews. Among the results of the field research is a finding that in Singkawang City, inter-religious relationships have been facilitated by collaborated forums namely FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) and FKPELA (Forum Komunikasi Pemuda Lintas Agama). Special for FKPELA, this forum has been claimed as the only interfaith youth communication forums found in Indonesia. Among the supporting factors for the interfaith cooperations are the emotional ties and environmental condition. In this context, the community grows and develops in an environment surrounded by people of different religions. Regarding the challenging factors, it was found that the socio-political situation and traumatic memory of conflict in the city’s history could constitute as inhibiting factors.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa toleransi beragama di antara komunitas yang berbeda di kota Singkawang. Penelitian ini berfokus pada bentuk-bentuk toleransi, serta faktor pendukung dan penghambat toleransi antar umat beragama di kota ini. Penelitian ini bersifat empiris dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang digunakan untuk memperoleh data melalui observasi dan wawancara. Di antar hasil dari penelitian lapangan tersebut adalah temuan bahwa hubungan keagaman di kota Singkawang diafasilitasi dalam sebuah wadah kolaboratif yakni FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) dan FKPELA (Forum Komunikasi Pemuda Lintas Agama). Khusus FKPELA, lembaga ini diklaim sebagai satu-satunya forum komunikasi pemuda lintas agama yang ada di Indonesia. Di antara faktor pendukung toleransi dimaksud adalah ikatan emosional dan kondisi lingkungan. Dalam hal ini, masyarakatnya tumbuh dan berkembang di lingkungan yang dikelilingi oleh orang-orang yang berbeda agama. Di sisi lain, faktor sosial politik dan beban ingatan traumatis terkait konflik dalam sejarah masyarakat di kota ini menjadi faktor penghambat.\",\"PeriodicalId\":33033,\"journal\":{\"name\":\"Khazanah Jurnal Studi Islam dan Humaniora\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-12-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Khazanah Jurnal Studi Islam dan Humaniora\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18592/khazanah.v17i2.3214\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Khazanah Jurnal Studi Islam dan Humaniora","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18592/khazanah.v17i2.3214","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
本研究的目的是分析Singkawang市不同社区之间的宗教宽容。它关注的是宽容的形式,以及支持和挑战因素,在城市的宗教人士宽容。这是一项实证研究,采用描述性定性方法,通过观察和访谈获得数据。实地研究的结果之一是,在Singkawang市,合作论坛FKUB(Komunikasi Umat Beragama论坛)和FKPELA(Komunakasi Pemuda Lintas Agama论坛)促进了宗教间的关系。该论坛是FKPELA的特别论坛,被称为印度尼西亚唯一的宗教间青年交流论坛。宗教间合作的支持因素包括情感纽带和环境条件。在这种背景下,社区在不同宗教的人包围的环境中成长和发展。关于挑战性因素,研究发现,该市历史上的社会政治局势和冲突创伤记忆可能构成抑制因素。本研究的目的是分析Singkawang不同社区之间容忍度的多样性。本研究的重点是宽容的形式,以及支持和阻碍这座城市种族间宽容的因素。本研究采用描述性定性方法进行实证研究,通过观察和访谈获得数据。实地研究的结果之一是,Singkawang市的宗教关系在一个合作领域得到了促进,即FKUB(人类宗教交流论坛)和FKPELA(青年宗教交流论坛。特别是FKPELA,该机构据称是印度尼西亚唯一的青年交流论坛。宽容的支持因素包括情感纽带和环境条件。在这方面,它的社会在不同宗教包围的环境中发展壮大。另一方面,这座城市社会历史上与冲突有关的政治社会因素和创伤记忆负担成为奴隶制的一个因素。
PERSPEKTIF SOSIOLOGIS TERHADAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI KOTA SINGKAWANG
The purpose of this study is to analyze the religious tolerance among different communities in the city of Singkawang. It focuses on the forms of the tolerance as well as the supporting and challenging factors toward tolerance among religious people in the city. This is an empirical research in which it employs descriptive qualitative methods that were used to obtain data through observation and interviews. Among the results of the field research is a finding that in Singkawang City, inter-religious relationships have been facilitated by collaborated forums namely FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) and FKPELA (Forum Komunikasi Pemuda Lintas Agama). Special for FKPELA, this forum has been claimed as the only interfaith youth communication forums found in Indonesia. Among the supporting factors for the interfaith cooperations are the emotional ties and environmental condition. In this context, the community grows and develops in an environment surrounded by people of different religions. Regarding the challenging factors, it was found that the socio-political situation and traumatic memory of conflict in the city’s history could constitute as inhibiting factors.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa toleransi beragama di antara komunitas yang berbeda di kota Singkawang. Penelitian ini berfokus pada bentuk-bentuk toleransi, serta faktor pendukung dan penghambat toleransi antar umat beragama di kota ini. Penelitian ini bersifat empiris dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang digunakan untuk memperoleh data melalui observasi dan wawancara. Di antar hasil dari penelitian lapangan tersebut adalah temuan bahwa hubungan keagaman di kota Singkawang diafasilitasi dalam sebuah wadah kolaboratif yakni FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) dan FKPELA (Forum Komunikasi Pemuda Lintas Agama). Khusus FKPELA, lembaga ini diklaim sebagai satu-satunya forum komunikasi pemuda lintas agama yang ada di Indonesia. Di antara faktor pendukung toleransi dimaksud adalah ikatan emosional dan kondisi lingkungan. Dalam hal ini, masyarakatnya tumbuh dan berkembang di lingkungan yang dikelilingi oleh orang-orang yang berbeda agama. Di sisi lain, faktor sosial politik dan beban ingatan traumatis terkait konflik dalam sejarah masyarakat di kota ini menjadi faktor penghambat.