Profile认为学生批评者从学习风格上审视PISA

Wadhon Eka Shabrina, Pradnyo Wijayanti
{"title":"Profile认为学生批评者从学习风格上审视PISA","authors":"Wadhon Eka Shabrina, Pradnyo Wijayanti","doi":"10.26740/mathedunesa.v12n1.p221-239","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan. Dalam penerapannya di sekolah, kemampuan berpikir kritis siswa belum sepenuhnya terealisasi dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian kemampuan berpikir kritis siswa adalah gaya belajar. Gaya belajar dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik. Sehingga dimungkinkan terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal PISA ditinjau dari gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. \nPenelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan profil berpikir kritis siswa SMA dalam menyelesaikan soal PISA ditinjau dari gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, sedangkan instrumen pendukung yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket gaya belajar, tes berpikir kritis, dan pedoman wawancara. Penelitian ini dimulai dengan memberikan angket gaya belajar untuk mengategorikan siswa ke dalam ketiga kelompok gaya belajar. Berdasarkan hasil angket tersebut, dipilih satu siswa dari setiap kelompok gaya belajar untuk dijadikan subjek penelitian. Subjek yang terpilih diberikan tes berpikir kritis yang diadaptasi dari soal PISA dan diwawancarai. Data dianalisis berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis yaitu klarifikasi, asesmen, penyimpulan, dan strategi. \nHasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan profil berpikir kritis antara siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa, 1) Siswa dengan gaya belajar visual mampu memenuhi semua aktivitas siswa pada indikator berpikir kritis, yaitu klarifikasi, asesmen, strategi, dan penyimpulan. 2) Siswa dengan gaya belajar auditorial mampu memenuhi semua aktivitas siswa pada dua indikator berpikir kritis, yaitu klarifikasi, asesmen, sebagian aktivitas siswa pada indikator strategi, dan tidak memenuhi indikator penyimpulan. 3) Siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu memenuhi semua aktivitas siswa pada tiga indikator berpikir kritis, yaitu klarifikasi,  asesmen, penyimpulan, dan sebagian aktivitas siswa pada indikator strategi.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Profil Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Soal PISA Ditinjau dari Gaya Belajar\",\"authors\":\"Wadhon Eka Shabrina, Pradnyo Wijayanti\",\"doi\":\"10.26740/mathedunesa.v12n1.p221-239\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan. Dalam penerapannya di sekolah, kemampuan berpikir kritis siswa belum sepenuhnya terealisasi dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian kemampuan berpikir kritis siswa adalah gaya belajar. Gaya belajar dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik. Sehingga dimungkinkan terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal PISA ditinjau dari gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. \\nPenelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan profil berpikir kritis siswa SMA dalam menyelesaikan soal PISA ditinjau dari gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, sedangkan instrumen pendukung yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket gaya belajar, tes berpikir kritis, dan pedoman wawancara. Penelitian ini dimulai dengan memberikan angket gaya belajar untuk mengategorikan siswa ke dalam ketiga kelompok gaya belajar. Berdasarkan hasil angket tersebut, dipilih satu siswa dari setiap kelompok gaya belajar untuk dijadikan subjek penelitian. Subjek yang terpilih diberikan tes berpikir kritis yang diadaptasi dari soal PISA dan diwawancarai. Data dianalisis berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis yaitu klarifikasi, asesmen, penyimpulan, dan strategi. \\nHasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan profil berpikir kritis antara siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa, 1) Siswa dengan gaya belajar visual mampu memenuhi semua aktivitas siswa pada indikator berpikir kritis, yaitu klarifikasi, asesmen, strategi, dan penyimpulan. 2) Siswa dengan gaya belajar auditorial mampu memenuhi semua aktivitas siswa pada dua indikator berpikir kritis, yaitu klarifikasi, asesmen, sebagian aktivitas siswa pada indikator strategi, dan tidak memenuhi indikator penyimpulan. 3) Siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu memenuhi semua aktivitas siswa pada tiga indikator berpikir kritis, yaitu klarifikasi,  asesmen, penyimpulan, dan sebagian aktivitas siswa pada indikator strategi.\",\"PeriodicalId\":31516,\"journal\":{\"name\":\"MATHEdunesa\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"MATHEdunesa\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v12n1.p221-239\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MATHEdunesa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v12n1.p221-239","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

批判性思维是一种明智的、反射性的思维,专注于决定该相信什么或做什么。在学校的应用中,对学生进行批判性思考的能力还没有完全实现。影响学生批判性思维能力的一个因素是学习风格。学习风格可分为三大类,即视觉学习风格、听觉学习风格和动觉学习风格。因此,在解决以视觉、听觉和动态学习为基础的PISA时,对学生进行批判性思考的能力可能存在差异。本研究是一项定性描述性研究,旨在描述高中生在解决PISA时从视觉、听觉和动态学习风格得分的批判性思维特征。这项研究的主要工具是研究本身,而这项研究中使用的辅助工具是增加学习风格、批判性思维测试和面试赞助。本研究首先给学生一个更高的学习风格,将其分为三个学习风格组。根据研究结果,从每个学习风格组中选择一名学生作为研究对象。对所选的受试者进行了改编自PISA的批判性思维测试,并进行了访谈。数据分析基于批判性思维指标,即澄清、不对称、结论和策略。研究表明,视觉、听觉和动态学习的学生在批判性思维方面存在差异。本研究的结果表明:(1)视觉学习的学生能够完成学生在批判性思维指标上的所有活动,即澄清、不对称、策略和结论。2) 听觉型学生能够在两个批判性思维指标上完成所有学生活动,即澄清、不对称、一些学生在战略指标上的活动,但不符合结论指标。3) 具有动态学习风格的学生可以在三个批判性思维指标上完成所有学生活动,即澄清、不对称、结论和一些学生在战略指标上的活动。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Profil Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Soal PISA Ditinjau dari Gaya Belajar
Berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan. Dalam penerapannya di sekolah, kemampuan berpikir kritis siswa belum sepenuhnya terealisasi dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian kemampuan berpikir kritis siswa adalah gaya belajar. Gaya belajar dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik. Sehingga dimungkinkan terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal PISA ditinjau dari gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan profil berpikir kritis siswa SMA dalam menyelesaikan soal PISA ditinjau dari gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, sedangkan instrumen pendukung yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket gaya belajar, tes berpikir kritis, dan pedoman wawancara. Penelitian ini dimulai dengan memberikan angket gaya belajar untuk mengategorikan siswa ke dalam ketiga kelompok gaya belajar. Berdasarkan hasil angket tersebut, dipilih satu siswa dari setiap kelompok gaya belajar untuk dijadikan subjek penelitian. Subjek yang terpilih diberikan tes berpikir kritis yang diadaptasi dari soal PISA dan diwawancarai. Data dianalisis berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis yaitu klarifikasi, asesmen, penyimpulan, dan strategi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan profil berpikir kritis antara siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa, 1) Siswa dengan gaya belajar visual mampu memenuhi semua aktivitas siswa pada indikator berpikir kritis, yaitu klarifikasi, asesmen, strategi, dan penyimpulan. 2) Siswa dengan gaya belajar auditorial mampu memenuhi semua aktivitas siswa pada dua indikator berpikir kritis, yaitu klarifikasi, asesmen, sebagian aktivitas siswa pada indikator strategi, dan tidak memenuhi indikator penyimpulan. 3) Siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu memenuhi semua aktivitas siswa pada tiga indikator berpikir kritis, yaitu klarifikasi,  asesmen, penyimpulan, dan sebagian aktivitas siswa pada indikator strategi.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
55
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信