{"title":"芬太尼与羟考酮用于肾管理综合切除术的镇痛效果比较","authors":"Thomas Thomas, Iwan Fuadi, I. Rachman","doi":"10.15851/jap.v9n1.2386","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Nyeri pascabedah harus diatasi dengan baik menggunakan analgetik yang memiliki efek analgesia adekuat dengan efek samping minimal. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan nyeri pascabedah laparotomi kolesistekomi yang dinilai dengan numeric rating score (NRS) antara pasien yang menggunakan continuous intravenous patient controlled analgesia (IV-PCA) fentanil dan oksikodon. Penelitian dilakukan pada periode Agustus–November 2020 di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian randomized control trial (RCT) dilakukan terhadap 32 subjek status fisik ASA I–II yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang mendapat continuous IV-PCA fentanil 0,5 µg/kgBB/jam dan kelompok dengan continuous IV-PCA oksikodon 30 µg/kgBB/jam. Nyeri pascabedah dinilai dengan NRS pada jam pertama, ke-6, ke-12, dan ke-24. Analisis statistik data numerik dengan Uji Mann-Whitney, data kategorik dengan uji chi-square dan alternatif Uji Fisher’s Exact. Nilai NRS pada kelompok oksikodon lebih rendah dibanding dengan fentanil pada jam pertama hingga jam ke-24 (p=0,001). Kebutuhan rescue analgetik pada jam pertama dan ke-6 juga lebih rendah pada kelompok oksikodon (p=0,012; p=0,022, berurutan). Penelitian dengan rasio fentanil:oksikodon 1:60 ini tidak menunjukkan perbedaan efek samping kejadian mual, muntah, pusing, sakit kepala, dan pruritus antara kedua kelompok. Pemberian analgesia oksikodon intravena pada pasien pascabedah laparotomi kolesistektomi lebih baik dibanding dengan fentanil intravena.","PeriodicalId":30635,"journal":{"name":"Jurnal Anestesi Perioperatif","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Perbandingan Efek Analgesia antara Fentanil dan Oksikodon Intravena untuk Pengelolaan Nyeri Pascabedah Laparotomi Kolesistektomi\",\"authors\":\"Thomas Thomas, Iwan Fuadi, I. Rachman\",\"doi\":\"10.15851/jap.v9n1.2386\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Nyeri pascabedah harus diatasi dengan baik menggunakan analgetik yang memiliki efek analgesia adekuat dengan efek samping minimal. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan nyeri pascabedah laparotomi kolesistekomi yang dinilai dengan numeric rating score (NRS) antara pasien yang menggunakan continuous intravenous patient controlled analgesia (IV-PCA) fentanil dan oksikodon. Penelitian dilakukan pada periode Agustus–November 2020 di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian randomized control trial (RCT) dilakukan terhadap 32 subjek status fisik ASA I–II yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang mendapat continuous IV-PCA fentanil 0,5 µg/kgBB/jam dan kelompok dengan continuous IV-PCA oksikodon 30 µg/kgBB/jam. Nyeri pascabedah dinilai dengan NRS pada jam pertama, ke-6, ke-12, dan ke-24. Analisis statistik data numerik dengan Uji Mann-Whitney, data kategorik dengan uji chi-square dan alternatif Uji Fisher’s Exact. Nilai NRS pada kelompok oksikodon lebih rendah dibanding dengan fentanil pada jam pertama hingga jam ke-24 (p=0,001). Kebutuhan rescue analgetik pada jam pertama dan ke-6 juga lebih rendah pada kelompok oksikodon (p=0,012; p=0,022, berurutan). Penelitian dengan rasio fentanil:oksikodon 1:60 ini tidak menunjukkan perbedaan efek samping kejadian mual, muntah, pusing, sakit kepala, dan pruritus antara kedua kelompok. Pemberian analgesia oksikodon intravena pada pasien pascabedah laparotomi kolesistektomi lebih baik dibanding dengan fentanil intravena.\",\"PeriodicalId\":30635,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Anestesi Perioperatif\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-04-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Anestesi Perioperatif\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15851/jap.v9n1.2386\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Anestesi Perioperatif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15851/jap.v9n1.2386","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
Pascaid肾脏应使用具有足够镇痛作用且副作用最小的止痛药进行良好治疗。本研究旨在确定使用连续静脉患者控制镇痛(IV-PCA)芬太尼和羟考酮的患者之间通过数字评分(NRS)评估的创伤后胆固醇剖腹手术疼痛的差异。研究于2020年8月至11月在RSUP Hasan Sadikin Bandung博士处进行。一项随机对照试验(RCT)在32名ASA I-II身体状况分裂的受试者中进行,分为两组,即连续接受IV-PCA芬太尼0.5µg/kgBB/h的组和连续接受IV-PCA羟考酮30µg/kgBB/h的组。在第1、第6、第12和第24天用NRS评估爆炸后肾脏。用Mann-Whitney检验对数值数据进行分析,用卡方和Fisher精确检验对分类数据进行分析。羟考酮组的NRS值在第1至24小时低于芬太尼(p=0.001)。羟考酮组在第一小时和第六小时的镇痛抢救需求也较低(分别为p=0.012和p=0.022)。芬太尼与羟考酮的比例为1:60的研究表明,恶心、呕吐、头晕、头痛和瘙痒的副作用没有差异。加速胆固醇剖腹术后患者静脉注射羟考酮镇痛效果优于静脉注射芬太尼。
Perbandingan Efek Analgesia antara Fentanil dan Oksikodon Intravena untuk Pengelolaan Nyeri Pascabedah Laparotomi Kolesistektomi
Nyeri pascabedah harus diatasi dengan baik menggunakan analgetik yang memiliki efek analgesia adekuat dengan efek samping minimal. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan nyeri pascabedah laparotomi kolesistekomi yang dinilai dengan numeric rating score (NRS) antara pasien yang menggunakan continuous intravenous patient controlled analgesia (IV-PCA) fentanil dan oksikodon. Penelitian dilakukan pada periode Agustus–November 2020 di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian randomized control trial (RCT) dilakukan terhadap 32 subjek status fisik ASA I–II yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang mendapat continuous IV-PCA fentanil 0,5 µg/kgBB/jam dan kelompok dengan continuous IV-PCA oksikodon 30 µg/kgBB/jam. Nyeri pascabedah dinilai dengan NRS pada jam pertama, ke-6, ke-12, dan ke-24. Analisis statistik data numerik dengan Uji Mann-Whitney, data kategorik dengan uji chi-square dan alternatif Uji Fisher’s Exact. Nilai NRS pada kelompok oksikodon lebih rendah dibanding dengan fentanil pada jam pertama hingga jam ke-24 (p=0,001). Kebutuhan rescue analgetik pada jam pertama dan ke-6 juga lebih rendah pada kelompok oksikodon (p=0,012; p=0,022, berurutan). Penelitian dengan rasio fentanil:oksikodon 1:60 ini tidak menunjukkan perbedaan efek samping kejadian mual, muntah, pusing, sakit kepala, dan pruritus antara kedua kelompok. Pemberian analgesia oksikodon intravena pada pasien pascabedah laparotomi kolesistektomi lebih baik dibanding dengan fentanil intravena.