{"title":"Gangguan Penyulang Akibat Kegagalan Proteksi di Circuit Breaker Output Pelanggan Pada Gardu Distribusi MP 244","authors":"Muhammad Rifqi Setyanto, Yuliarman Saragih","doi":"10.24843/mite.2023.v22i01.p14","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jaringan distribusi memerlukan sistem proteksi agar tenaga listrik didistribusikan secara optimal menggunakan kubikel CBO (Circuit Breaker Outgoing). Perbedaan dengan kubikel 20 kV pada umumnya yaitu, terdapat perangkat tambahan di pintu keluar berupa Pemutus Arus atau PMT, Trafo Arus (CT), Trafo Potensial (PT), dan relay. Pemasangan CBO ini dilakukan di gardu distribusi untuk meminimalkan gangguan pada feeder. Jaringan Tegangan Menengah (TM) memiliki tiga konfigurasi dasar yaitu spindle, mesh, dan radial. Gardu MP 244 juga dilengkapi oleh Ground Fault Detection (GFD) yang difungsikan sebagai detector gangguan hubung singkat ke tanah tujuannya untuk mempercepat melokalisasi interferensi pada saluran kabel tegangan menengah 20 kV. Pemeliharaan jaringan distribusi tegangan menengah terbagi menjadi predictive maintenance, Preventive maintenance, corrective maintenance, dan replacement. Sedangkan pada pemeliharaan kubikel 20kV petugas PLN juga harus mengikuti berbagai macam tahapan yang diatur dalam SOP tertentu. Tujuan penelitian ialah melakukan pemeliharaan kubikel 20 kV pada jaringan distribusi tegangan menengah berdasarkan SOP yang berlaku agar kegagalan proteksi pada gardu distribusi MP 244 tidak terulang kembali. \nKata Kunci— Circuit Breaker Output (CBO); Ground Fault Detector (GFD); Jaringan; Korona; Kubikel 20kV; Tegangan Menengah.","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/mite.2023.v22i01.p14","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Gangguan Penyulang Akibat Kegagalan Proteksi di Circuit Breaker Output Pelanggan Pada Gardu Distribusi MP 244
Jaringan distribusi memerlukan sistem proteksi agar tenaga listrik didistribusikan secara optimal menggunakan kubikel CBO (Circuit Breaker Outgoing). Perbedaan dengan kubikel 20 kV pada umumnya yaitu, terdapat perangkat tambahan di pintu keluar berupa Pemutus Arus atau PMT, Trafo Arus (CT), Trafo Potensial (PT), dan relay. Pemasangan CBO ini dilakukan di gardu distribusi untuk meminimalkan gangguan pada feeder. Jaringan Tegangan Menengah (TM) memiliki tiga konfigurasi dasar yaitu spindle, mesh, dan radial. Gardu MP 244 juga dilengkapi oleh Ground Fault Detection (GFD) yang difungsikan sebagai detector gangguan hubung singkat ke tanah tujuannya untuk mempercepat melokalisasi interferensi pada saluran kabel tegangan menengah 20 kV. Pemeliharaan jaringan distribusi tegangan menengah terbagi menjadi predictive maintenance, Preventive maintenance, corrective maintenance, dan replacement. Sedangkan pada pemeliharaan kubikel 20kV petugas PLN juga harus mengikuti berbagai macam tahapan yang diatur dalam SOP tertentu. Tujuan penelitian ialah melakukan pemeliharaan kubikel 20 kV pada jaringan distribusi tegangan menengah berdasarkan SOP yang berlaku agar kegagalan proteksi pada gardu distribusi MP 244 tidak terulang kembali.
Kata Kunci— Circuit Breaker Output (CBO); Ground Fault Detector (GFD); Jaringan; Korona; Kubikel 20kV; Tegangan Menengah.