Vita Pramatasari Harti, Yulidar Hafidh, Evi Rokhayati
{"title":"Peran Kadar Bilirubin Umbilikal sebagai Prediktor Hiperbilirubinemia pada Neonatus","authors":"Vita Pramatasari Harti, Yulidar Hafidh, Evi Rokhayati","doi":"10.14238/sp24.2.2022.119-26","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang. Kadar puncak bilirubin terjadi pada 72 hingga 96 jam setelah bayi baru lahir. Hiperbilirubinemia pada neonatus dapat berdampak serius jika tidak ditangani dengan tepat. Untuk menghindari dampak serius dari hiperbilirubinemia, dibutuhkan pemeriksaan yang dapat memprediksi hiperbilirubinemia pada neonatus.Tujuan. Mengetahui nilai prediksi kadar bilirubin umbilikal terhadap kejadian hiperbilirubinemia pada neonatus. Metode. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan kohort prospektif. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling pada bayi baru lahir di RSUD Dr. Moewardi pada bulan Januari 2021 – Juni 2021. Data dianalisis menggunakan uji chi square dan uji Mann Whitney, tingkat kemaknaan hasil uji ditentukan berdasarkan nilai p<0,05.Hasil. Dari 30 subyek neonatus, didapatkan 10 neonatus dengan hiperbilirubinemia dan 20 neonatus tanpa hiperbilirubinemia. Kadar bilirubin umbilikal pada neonatus dengan hiperbilirubinemia (7,22+7,06 mg/dL) lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan neonatus tanpa hiperbilirubinemia (3,33+1,82 mg/dL) (p=0,003). Nilai cut off bilirubin umbilikal untuk hiperbilirubinemia adalah >3,78 mg/dL dengan sensitivitas 90%, spesifisitas 80%, dan risiko relatif (RR) 11,769; (IK 95% 1,699- 81,545).Kesimpulan. Kadar bilirubin umbilikal dapat digunakan sebagai prediktor hiperbilirubinemia dengan nilai cut off untuk hiperbilirubinemia adalah >3,78 mg/dL.","PeriodicalId":31777,"journal":{"name":"Sari Pediatri","volume":"145 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sari Pediatri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14238/sp24.2.2022.119-26","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Peran Kadar Bilirubin Umbilikal sebagai Prediktor Hiperbilirubinemia pada Neonatus
Latar belakang. Kadar puncak bilirubin terjadi pada 72 hingga 96 jam setelah bayi baru lahir. Hiperbilirubinemia pada neonatus dapat berdampak serius jika tidak ditangani dengan tepat. Untuk menghindari dampak serius dari hiperbilirubinemia, dibutuhkan pemeriksaan yang dapat memprediksi hiperbilirubinemia pada neonatus.Tujuan. Mengetahui nilai prediksi kadar bilirubin umbilikal terhadap kejadian hiperbilirubinemia pada neonatus. Metode. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan kohort prospektif. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling pada bayi baru lahir di RSUD Dr. Moewardi pada bulan Januari 2021 – Juni 2021. Data dianalisis menggunakan uji chi square dan uji Mann Whitney, tingkat kemaknaan hasil uji ditentukan berdasarkan nilai p<0,05.Hasil. Dari 30 subyek neonatus, didapatkan 10 neonatus dengan hiperbilirubinemia dan 20 neonatus tanpa hiperbilirubinemia. Kadar bilirubin umbilikal pada neonatus dengan hiperbilirubinemia (7,22+7,06 mg/dL) lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan neonatus tanpa hiperbilirubinemia (3,33+1,82 mg/dL) (p=0,003). Nilai cut off bilirubin umbilikal untuk hiperbilirubinemia adalah >3,78 mg/dL dengan sensitivitas 90%, spesifisitas 80%, dan risiko relatif (RR) 11,769; (IK 95% 1,699- 81,545).Kesimpulan. Kadar bilirubin umbilikal dapat digunakan sebagai prediktor hiperbilirubinemia dengan nilai cut off untuk hiperbilirubinemia adalah >3,78 mg/dL.