{"title":"使用层次分析法和成本路径分析法规划 PDAM 二次配电管道线路(案例研究:Gunung Anyar 分区至 PDAM Surya Sembada 第 3 区)","authors":"Sendi Khoirul Irham Luberta, Hepi Hapsari Handayani, Nurwatik Nurwatik","doi":"10.12962/geoid.v19i2.1201","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Zona 3 Pelayanan PDAM Surya Sembada memiliki tekanan air dan debit air terrendah jika dibandingkan dengan zona lain. Hal ini menyebabkan zona 3 belum dapat teraliri air secara keseluruhan dan terus-menerus. PDAM merencanakan pemasangan jaringan pipa baru menuju 3 dengan titik awal berada di Kecamatan Gunung Anyar agar dapat menambah kapasitas air zona 3 tersebut. Dalam penelitian ini digunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Cost Path Analysis dengan mempertimbangkan beberapa kriteria yaitu kelerengan, arah hadap lereng, penggunaan lahan, jaringan jalan, jaringan sungai, daerah rawan bencana, banjir, dan jenis tanah. Metode AHP digunakan untuk menentukan bobot setiap kriteria dan sub-kriteria. Sedangkan cost path analysis diproses dengan berdasarkan bobot setiap kriteria dan skor sub-kriteria yang didapat dari pembobotan AHP. Didapatkan kriteria dengan bobot tertinggi ialah jaringan jalan sebesar 44%, diikuti kriteria penggunaan lahan sebesar 22%, untuk kriteria lain memiliki bobot antara 4%-10%. Pada penelitian ini direncanakan terdapat beberapa pilihan jalur pipa yaitu sebanyak 3, sehingga proses cost path analysis perlu dilakukan dengan input 3 titik akhir dan didapatkan 3 jalur pipa pilihan. Setelah didapatkan jalur pipa hasil pemodelan cost path analysis, dilakukan analisis kesesuaian mengacu pada SNI pemasangan pipa tahun 2004 serta RDTR Kota Surabaya Tahun 2018-2038. Diperlukan adanya modifikasi jalur pipa dikarenakan untuk masing-masing jalur 1, jalur 2, dan jalur 3 sebesar 12,6 %; 14,0 %; dan 7,4 % dari total panjang jalurnya intersect dengan area pemukiman. Modifikasi dilakukan dengan menggeser bagian jalur pipa yang intersect dengan pemukiman menuju jaringan jalan terdekat dikarenakan jaringan jalan memiliki pengaruh tersesar dalam penelitian ini dan menyesuaikan dengan peraturan. Kemudian, melakukan simulasi tekanan air dan debit air menggunakan software waterGems untuk megetahui tekanan air dan debit air yang mampu dihasilkan setiap jalur pipa dan didapatkan jalur 1 dapat menghasilkan tekanan air rata-rata dan debit air tertinggi masing-masing sebesar 6,096 m dan 77 l/s.","PeriodicalId":30776,"journal":{"name":"Geoid","volume":"24 21","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Perencanaan Jalur Pipa Distribusi Sekunder PDAM Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process dan Cost Path Analysis (Studi Kasus : Kecamatan Gunung Anyar ke Zona 3 PDAM Surya Sembada)\",\"authors\":\"Sendi Khoirul Irham Luberta, Hepi Hapsari Handayani, Nurwatik Nurwatik\",\"doi\":\"10.12962/geoid.v19i2.1201\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Zona 3 Pelayanan PDAM Surya Sembada memiliki tekanan air dan debit air terrendah jika dibandingkan dengan zona lain. Hal ini menyebabkan zona 3 belum dapat teraliri air secara keseluruhan dan terus-menerus. PDAM merencanakan pemasangan jaringan pipa baru menuju 3 dengan titik awal berada di Kecamatan Gunung Anyar agar dapat menambah kapasitas air zona 3 tersebut. Dalam penelitian ini digunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Cost Path Analysis dengan mempertimbangkan beberapa kriteria yaitu kelerengan, arah hadap lereng, penggunaan lahan, jaringan jalan, jaringan sungai, daerah rawan bencana, banjir, dan jenis tanah. Metode AHP digunakan untuk menentukan bobot setiap kriteria dan sub-kriteria. Sedangkan cost path analysis diproses dengan berdasarkan bobot setiap kriteria dan skor sub-kriteria yang didapat dari pembobotan AHP. Didapatkan kriteria dengan bobot tertinggi ialah jaringan jalan sebesar 44%, diikuti kriteria penggunaan lahan sebesar 22%, untuk kriteria lain memiliki bobot antara 4%-10%. Pada penelitian ini direncanakan terdapat beberapa pilihan jalur pipa yaitu sebanyak 3, sehingga proses cost path analysis perlu dilakukan dengan input 3 titik akhir dan didapatkan 3 jalur pipa pilihan. Setelah didapatkan jalur pipa hasil pemodelan cost path analysis, dilakukan analisis kesesuaian mengacu pada SNI pemasangan pipa tahun 2004 serta RDTR Kota Surabaya Tahun 2018-2038. Diperlukan adanya modifikasi jalur pipa dikarenakan untuk masing-masing jalur 1, jalur 2, dan jalur 3 sebesar 12,6 %; 14,0 %; dan 7,4 % dari total panjang jalurnya intersect dengan area pemukiman. Modifikasi dilakukan dengan menggeser bagian jalur pipa yang intersect dengan pemukiman menuju jaringan jalan terdekat dikarenakan jaringan jalan memiliki pengaruh tersesar dalam penelitian ini dan menyesuaikan dengan peraturan. Kemudian, melakukan simulasi tekanan air dan debit air menggunakan software waterGems untuk megetahui tekanan air dan debit air yang mampu dihasilkan setiap jalur pipa dan didapatkan jalur 1 dapat menghasilkan tekanan air rata-rata dan debit air tertinggi masing-masing sebesar 6,096 m dan 77 l/s.\",\"PeriodicalId\":30776,\"journal\":{\"name\":\"Geoid\",\"volume\":\"24 21\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-07-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Geoid\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.12962/geoid.v19i2.1201\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Geoid","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.12962/geoid.v19i2.1201","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perencanaan Jalur Pipa Distribusi Sekunder PDAM Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process dan Cost Path Analysis (Studi Kasus : Kecamatan Gunung Anyar ke Zona 3 PDAM Surya Sembada)
Zona 3 Pelayanan PDAM Surya Sembada memiliki tekanan air dan debit air terrendah jika dibandingkan dengan zona lain. Hal ini menyebabkan zona 3 belum dapat teraliri air secara keseluruhan dan terus-menerus. PDAM merencanakan pemasangan jaringan pipa baru menuju 3 dengan titik awal berada di Kecamatan Gunung Anyar agar dapat menambah kapasitas air zona 3 tersebut. Dalam penelitian ini digunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Cost Path Analysis dengan mempertimbangkan beberapa kriteria yaitu kelerengan, arah hadap lereng, penggunaan lahan, jaringan jalan, jaringan sungai, daerah rawan bencana, banjir, dan jenis tanah. Metode AHP digunakan untuk menentukan bobot setiap kriteria dan sub-kriteria. Sedangkan cost path analysis diproses dengan berdasarkan bobot setiap kriteria dan skor sub-kriteria yang didapat dari pembobotan AHP. Didapatkan kriteria dengan bobot tertinggi ialah jaringan jalan sebesar 44%, diikuti kriteria penggunaan lahan sebesar 22%, untuk kriteria lain memiliki bobot antara 4%-10%. Pada penelitian ini direncanakan terdapat beberapa pilihan jalur pipa yaitu sebanyak 3, sehingga proses cost path analysis perlu dilakukan dengan input 3 titik akhir dan didapatkan 3 jalur pipa pilihan. Setelah didapatkan jalur pipa hasil pemodelan cost path analysis, dilakukan analisis kesesuaian mengacu pada SNI pemasangan pipa tahun 2004 serta RDTR Kota Surabaya Tahun 2018-2038. Diperlukan adanya modifikasi jalur pipa dikarenakan untuk masing-masing jalur 1, jalur 2, dan jalur 3 sebesar 12,6 %; 14,0 %; dan 7,4 % dari total panjang jalurnya intersect dengan area pemukiman. Modifikasi dilakukan dengan menggeser bagian jalur pipa yang intersect dengan pemukiman menuju jaringan jalan terdekat dikarenakan jaringan jalan memiliki pengaruh tersesar dalam penelitian ini dan menyesuaikan dengan peraturan. Kemudian, melakukan simulasi tekanan air dan debit air menggunakan software waterGems untuk megetahui tekanan air dan debit air yang mampu dihasilkan setiap jalur pipa dan didapatkan jalur 1 dapat menghasilkan tekanan air rata-rata dan debit air tertinggi masing-masing sebesar 6,096 m dan 77 l/s.