Sri Devie Melavanic, Evi Satispi, M. Kadarisman, R. Salam
{"title":"乡村现金管理(CMS)非现金交易政策的实施(Kubu Raya 地区案例研究)","authors":"Sri Devie Melavanic, Evi Satispi, M. Kadarisman, R. Salam","doi":"10.52137/apjpp.v10i1.164","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemerintah Desa mengelola anggaran desa rata-rata 1,5 hingga 3,5 miliar per tahun yang bersumber dari Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa (ADD), Dana Bagi Hasil Pajak (BHP) dan Dana Bagi Hasil Retribusi Daerah (BRD). Selama ini pengelolaannya dengan mekanisme pembayaran tunai menimbulkan banyak resiko, mulai dari penggunaan yang tidak terencana, pencatatan yang tidak tertib, kerugian hingga penyimpangan yang dilakukan aparat pemerintah desa, yang mengakibatkan penggunaan anggaran desa tidak maksimal dan menimbulkan potensi korupsi yang cukup besar. . Sebagai upaya tertib pengelolaan keuangan desa dan dalam rangka pencegahan korupsi di tingkat desa, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memunculkan inovasi Transaksi Non Tunai Desa melalui aplikasi CMS Desa (Sistem Pengelolaan Kas Desa) bekerjasama dengan Badan Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Cabang Kubu Raya. Penelitian ini menggunakan implementasi kebijakan dari pandangan Van Meter dan Van Horn bahwa implementasi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh individu, pejabat, kelompok badan pemerintah atau swasta yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang dituangkan dalam suatu keputusan tertentu. Inovasi Village Cash Management System (CMS) Transaksi Non Tunai di Kabupaten Kubu raya. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Implementasi Inovasi Transaksi Non Tunai Sistem Cash Management System (CMS) Desa di Kabupaten Kuburaya selama ini sudah berjalan dengan baik, namun belum optimal dalam implementasinya. Hal ini dikarenakan di beberapa daerah infrastruktur seperti listrik yang tidak merata, akses internet yang minim, SDM yang kurang, sehingga sulit bagi desa untuk mengimplementasikan aplikasi ini.","PeriodicalId":302076,"journal":{"name":"ASIA-PACIFIC JOURNAL OF PUBLIC POLICY","volume":" 99","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Implementasi Kebijakan Transaksi Non Tunai Cash Manajemen (CMS) Desa (Studi Kasus di Kabupaten Kubu Raya)\",\"authors\":\"Sri Devie Melavanic, Evi Satispi, M. Kadarisman, R. Salam\",\"doi\":\"10.52137/apjpp.v10i1.164\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pemerintah Desa mengelola anggaran desa rata-rata 1,5 hingga 3,5 miliar per tahun yang bersumber dari Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa (ADD), Dana Bagi Hasil Pajak (BHP) dan Dana Bagi Hasil Retribusi Daerah (BRD). Selama ini pengelolaannya dengan mekanisme pembayaran tunai menimbulkan banyak resiko, mulai dari penggunaan yang tidak terencana, pencatatan yang tidak tertib, kerugian hingga penyimpangan yang dilakukan aparat pemerintah desa, yang mengakibatkan penggunaan anggaran desa tidak maksimal dan menimbulkan potensi korupsi yang cukup besar. . Sebagai upaya tertib pengelolaan keuangan desa dan dalam rangka pencegahan korupsi di tingkat desa, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memunculkan inovasi Transaksi Non Tunai Desa melalui aplikasi CMS Desa (Sistem Pengelolaan Kas Desa) bekerjasama dengan Badan Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Cabang Kubu Raya. Penelitian ini menggunakan implementasi kebijakan dari pandangan Van Meter dan Van Horn bahwa implementasi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh individu, pejabat, kelompok badan pemerintah atau swasta yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang dituangkan dalam suatu keputusan tertentu. Inovasi Village Cash Management System (CMS) Transaksi Non Tunai di Kabupaten Kubu raya. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Implementasi Inovasi Transaksi Non Tunai Sistem Cash Management System (CMS) Desa di Kabupaten Kuburaya selama ini sudah berjalan dengan baik, namun belum optimal dalam implementasinya. Hal ini dikarenakan di beberapa daerah infrastruktur seperti listrik yang tidak merata, akses internet yang minim, SDM yang kurang, sehingga sulit bagi desa untuk mengimplementasikan aplikasi ini.\",\"PeriodicalId\":302076,\"journal\":{\"name\":\"ASIA-PACIFIC JOURNAL OF PUBLIC POLICY\",\"volume\":\" 99\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-07-14\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"ASIA-PACIFIC JOURNAL OF PUBLIC POLICY\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52137/apjpp.v10i1.164\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ASIA-PACIFIC JOURNAL OF PUBLIC POLICY","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52137/apjpp.v10i1.164","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
村级政府平均每年管理 15 亿至 35 亿的村级预算,其来源包括村级基金(DD)、村级基 金拨款(ADD)、税收收入共享基金(BHP)和地区返还收入共享基金(BRD)。迄今为止,以现金支付机制进行的管理造成了许多风险,从计划外使用、记录混乱、损失到村级政府官员的违规行为,导致村级预算的使用不尽如人意,并具有相当大的腐败潜力。.为了实现有序的村级财务管理,防止村级腐败,库布拉亚县政府与西加里曼丹地区发展银行库布拉亚分行合作,通过村级现金管理系统(Village CMS)应用,提出了村级非现金交易创新方案。Van Meter 和 Van Horn 认为,政策实施是个人、官员、政府团体或私人机构为实现特定决策中列出的目标而采取的行动。库布拉亚地区非现金交易的乡村现金管理系统(CMS)创新。本研究采用描述性定性方法。本研究采用访谈、观察和文献技术收集数据。研究结果表明,乡村现金管理系统(CMS)非现金交易创新在库布拉亚行政区的实施情况良好,但实施效果并不理想。这是因为某些地区的基础设施,如电力不均衡、互联网接入极少、人力资源匮乏等,使得乡村难以实施这一应用。
Implementasi Kebijakan Transaksi Non Tunai Cash Manajemen (CMS) Desa (Studi Kasus di Kabupaten Kubu Raya)
Pemerintah Desa mengelola anggaran desa rata-rata 1,5 hingga 3,5 miliar per tahun yang bersumber dari Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa (ADD), Dana Bagi Hasil Pajak (BHP) dan Dana Bagi Hasil Retribusi Daerah (BRD). Selama ini pengelolaannya dengan mekanisme pembayaran tunai menimbulkan banyak resiko, mulai dari penggunaan yang tidak terencana, pencatatan yang tidak tertib, kerugian hingga penyimpangan yang dilakukan aparat pemerintah desa, yang mengakibatkan penggunaan anggaran desa tidak maksimal dan menimbulkan potensi korupsi yang cukup besar. . Sebagai upaya tertib pengelolaan keuangan desa dan dalam rangka pencegahan korupsi di tingkat desa, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memunculkan inovasi Transaksi Non Tunai Desa melalui aplikasi CMS Desa (Sistem Pengelolaan Kas Desa) bekerjasama dengan Badan Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat Cabang Kubu Raya. Penelitian ini menggunakan implementasi kebijakan dari pandangan Van Meter dan Van Horn bahwa implementasi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh individu, pejabat, kelompok badan pemerintah atau swasta yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang dituangkan dalam suatu keputusan tertentu. Inovasi Village Cash Management System (CMS) Transaksi Non Tunai di Kabupaten Kubu raya. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Implementasi Inovasi Transaksi Non Tunai Sistem Cash Management System (CMS) Desa di Kabupaten Kuburaya selama ini sudah berjalan dengan baik, namun belum optimal dalam implementasinya. Hal ini dikarenakan di beberapa daerah infrastruktur seperti listrik yang tidak merata, akses internet yang minim, SDM yang kurang, sehingga sulit bagi desa untuk mengimplementasikan aplikasi ini.