{"title":"德波市土地利用变化预测分析及与 RTRW 空间模式的吻合度","authors":"Isty Restusari, Umar Mansyur, A. Wicaksono","doi":"10.36418/syntax-literate.v9i7.15723","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"\n \n \nPenetapan Wilayah Perkotaan Jabodetabek sebagai Kotamadya Depok sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) memacu pembangunan kota, dan berbagai inisiatif strategis nasional sedang berlangsung di sana. Jumlah penduduk Kota Depok bertambah 161.189 jiwa dari tahun 2013-2022. Berdasarkan hal tersebut di atas, Kotamadya Depok akan tumbuh dan berkembang dengan cepat. Tujuan penelitian adalah (1) menghitung perubahan penggunaan lahan dari 2013 ke 2018 ke 2023 dan (2) menganalisis ketidaksesuaian penggunaan lahan dengan pola tata ruang rencana tata ruang wilayah. Analisis menggunakan metode spasial, khususnya ArcGIS 10 dan IDRISI Selva Edition 17. Berdasarkan analisis yang dilakukan menggunakan peta penggunaan lahan 2013, 2018, dan 2023, luas kawasan tidak terbangun mengalami penurunan sekitar -28,29 persen, dan lahan pertanian mengalami penurunan sekitar -5,32 persen. Prediksi penggunaan lahan pada tahun 2023 yang dihasilkan dari metode CA-Markov telah divalidasi dengan penggunaan lahan yang ada pada tahun 2023 menggunakan Metode Kappa Hat. Nilai K-Standard adalah 0,8986 dan oleh karena itu dapat diterima untuk menggunakan metode CA-Markov dalam memprediksi peta penggunaan lahan 2028, 2033, dan 2038. Hasil inkonsistensi antara prediksi peta penggunaan lahan dan masterplan tata ruang tahun 2028, 2033, dan 2038 di Kota Depok sebesar 6,86 persen, 6,49 persen, dan 6,10 persen. Nilai inkonsistensi tidak terlalu besar, namun tetap harus memantau pengendalian pemanfaatan ruang untuk mencapai kepatuhan penataan ruang. \n \n \n","PeriodicalId":510711,"journal":{"name":"Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":" 414","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Prediksi Perubahan Penggunaan Lahan dan Keselarasannya Dengan Pola Ruang RTRW di Kota Depok\",\"authors\":\"Isty Restusari, Umar Mansyur, A. Wicaksono\",\"doi\":\"10.36418/syntax-literate.v9i7.15723\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"\\n \\n \\nPenetapan Wilayah Perkotaan Jabodetabek sebagai Kotamadya Depok sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) memacu pembangunan kota, dan berbagai inisiatif strategis nasional sedang berlangsung di sana. Jumlah penduduk Kota Depok bertambah 161.189 jiwa dari tahun 2013-2022. Berdasarkan hal tersebut di atas, Kotamadya Depok akan tumbuh dan berkembang dengan cepat. Tujuan penelitian adalah (1) menghitung perubahan penggunaan lahan dari 2013 ke 2018 ke 2023 dan (2) menganalisis ketidaksesuaian penggunaan lahan dengan pola tata ruang rencana tata ruang wilayah. Analisis menggunakan metode spasial, khususnya ArcGIS 10 dan IDRISI Selva Edition 17. Berdasarkan analisis yang dilakukan menggunakan peta penggunaan lahan 2013, 2018, dan 2023, luas kawasan tidak terbangun mengalami penurunan sekitar -28,29 persen, dan lahan pertanian mengalami penurunan sekitar -5,32 persen. Prediksi penggunaan lahan pada tahun 2023 yang dihasilkan dari metode CA-Markov telah divalidasi dengan penggunaan lahan yang ada pada tahun 2023 menggunakan Metode Kappa Hat. Nilai K-Standard adalah 0,8986 dan oleh karena itu dapat diterima untuk menggunakan metode CA-Markov dalam memprediksi peta penggunaan lahan 2028, 2033, dan 2038. Hasil inkonsistensi antara prediksi peta penggunaan lahan dan masterplan tata ruang tahun 2028, 2033, dan 2038 di Kota Depok sebesar 6,86 persen, 6,49 persen, dan 6,10 persen. Nilai inkonsistensi tidak terlalu besar, namun tetap harus memantau pengendalian pemanfaatan ruang untuk mencapai kepatuhan penataan ruang. \\n \\n \\n\",\"PeriodicalId\":510711,\"journal\":{\"name\":\"Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia\",\"volume\":\" 414\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-07-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v9i7.15723\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v9i7.15723","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Prediksi Perubahan Penggunaan Lahan dan Keselarasannya Dengan Pola Ruang RTRW di Kota Depok
Penetapan Wilayah Perkotaan Jabodetabek sebagai Kotamadya Depok sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) memacu pembangunan kota, dan berbagai inisiatif strategis nasional sedang berlangsung di sana. Jumlah penduduk Kota Depok bertambah 161.189 jiwa dari tahun 2013-2022. Berdasarkan hal tersebut di atas, Kotamadya Depok akan tumbuh dan berkembang dengan cepat. Tujuan penelitian adalah (1) menghitung perubahan penggunaan lahan dari 2013 ke 2018 ke 2023 dan (2) menganalisis ketidaksesuaian penggunaan lahan dengan pola tata ruang rencana tata ruang wilayah. Analisis menggunakan metode spasial, khususnya ArcGIS 10 dan IDRISI Selva Edition 17. Berdasarkan analisis yang dilakukan menggunakan peta penggunaan lahan 2013, 2018, dan 2023, luas kawasan tidak terbangun mengalami penurunan sekitar -28,29 persen, dan lahan pertanian mengalami penurunan sekitar -5,32 persen. Prediksi penggunaan lahan pada tahun 2023 yang dihasilkan dari metode CA-Markov telah divalidasi dengan penggunaan lahan yang ada pada tahun 2023 menggunakan Metode Kappa Hat. Nilai K-Standard adalah 0,8986 dan oleh karena itu dapat diterima untuk menggunakan metode CA-Markov dalam memprediksi peta penggunaan lahan 2028, 2033, dan 2038. Hasil inkonsistensi antara prediksi peta penggunaan lahan dan masterplan tata ruang tahun 2028, 2033, dan 2038 di Kota Depok sebesar 6,86 persen, 6,49 persen, dan 6,10 persen. Nilai inkonsistensi tidak terlalu besar, namun tetap harus memantau pengendalian pemanfaatan ruang untuk mencapai kepatuhan penataan ruang.