{"title":"制造业对查亚普拉市地区生产总值(GRDP)的影响分析","authors":"Victor F. F. D. Pasalbessy","doi":"10.55049/jeb.v16i2.316","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya PENGARUH Sektor Industri Pengolahan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto Kota Jayapura. Hasil penelitian yang diperoleh adalah adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menunjukkan hubungan yang sangat kuat dan posittf serta signifikan hal ini ditunjukkan oteh besamya nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,996 atau sebesar 99,60 persen sedangkan pengaruh variabel industri pengolahan (X) pengaruhnya ditunjukkan oleh koefisien determinan (t2) sebesar 0,992 atau 99,20 persen, hal ini disebabkan karena dalam data penelitian ini menunjukkan adanya dominasi dari penerimaan industri pengolahan yang terdiri dari 16 sub bagian terhadap penerimaan produk domestik regional bruto. Persamaan regresi sebagai berikut : Y = 10,790+30,048x persamaan garis regresi tersebut mempunyai arti bahwakonstanta dengan nilai 10.790 Jika variabel industri pengolahan adaiah sama dengan no! (0) atau tidak mengalami pern bah an, maka kenaikan produk domestik regional bruto dikisaran Rp. 40.790 variabel lain dianggap konstan. Nilai koefisien regresi industri pengolahan (X) sebesar 30.048 mengandung arti bahwa jika variabel industri pengolahan naik atau mengalami peningkatan 1 (satu) rupiah, maka akan menyebabkan kenaikan atau berpengaruh terhadap penerimaan produk domestik regional bruto Kota Jayapura sebesar Rp. 30.048. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan industri pengolahan di Kota Jayapura disebabkan olah beberapa faktor antara lain masih banyak sub-sub sektor dalam industri pangolahan yang belum berjalan sehingga bardampak pada masih minimnya kontribusi sektor industri pangolahan bagi pambentukan nilai produk domestic regional bruto Kota Jayapura, masih belum kondusifnya iklim investasi di Provinsi Papua secara umum dan Kota Jayapura secara khusus yang manyebabkan masih kurangnya minat Investor untuk mambuka induatri di Papua, Bantuan Pusat, dangan banyaknya bantuan dan subsidi ini mangurangi minat masyarakat untuk mambuka Industri baru. Kurangnya bahan baku yang tersedia di Kora Jayapura mambuat industri tidak barkembang dangan baik, Kurangnya koordinasi Internal dan dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan pengelolaan industri-industri yang ada,masih adanya tindakan premanisme, berupa pemungutan ilegal dengan barbagai alasan.","PeriodicalId":31741,"journal":{"name":"Jurnal Ekonomi dan Bisnis","volume":"30 40","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Pengaruh Sektor Industri Pengolahan Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kota Jayapura\",\"authors\":\"Victor F. F. D. Pasalbessy\",\"doi\":\"10.55049/jeb.v16i2.316\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya PENGARUH Sektor Industri Pengolahan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto Kota Jayapura. Hasil penelitian yang diperoleh adalah adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menunjukkan hubungan yang sangat kuat dan posittf serta signifikan hal ini ditunjukkan oteh besamya nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,996 atau sebesar 99,60 persen sedangkan pengaruh variabel industri pengolahan (X) pengaruhnya ditunjukkan oleh koefisien determinan (t2) sebesar 0,992 atau 99,20 persen, hal ini disebabkan karena dalam data penelitian ini menunjukkan adanya dominasi dari penerimaan industri pengolahan yang terdiri dari 16 sub bagian terhadap penerimaan produk domestik regional bruto. Persamaan regresi sebagai berikut : Y = 10,790+30,048x persamaan garis regresi tersebut mempunyai arti bahwakonstanta dengan nilai 10.790 Jika variabel industri pengolahan adaiah sama dengan no! (0) atau tidak mengalami pern bah an, maka kenaikan produk domestik regional bruto dikisaran Rp. 40.790 variabel lain dianggap konstan. Nilai koefisien regresi industri pengolahan (X) sebesar 30.048 mengandung arti bahwa jika variabel industri pengolahan naik atau mengalami peningkatan 1 (satu) rupiah, maka akan menyebabkan kenaikan atau berpengaruh terhadap penerimaan produk domestik regional bruto Kota Jayapura sebesar Rp. 30.048. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan industri pengolahan di Kota Jayapura disebabkan olah beberapa faktor antara lain masih banyak sub-sub sektor dalam industri pangolahan yang belum berjalan sehingga bardampak pada masih minimnya kontribusi sektor industri pangolahan bagi pambentukan nilai produk domestic regional bruto Kota Jayapura, masih belum kondusifnya iklim investasi di Provinsi Papua secara umum dan Kota Jayapura secara khusus yang manyebabkan masih kurangnya minat Investor untuk mambuka induatri di Papua, Bantuan Pusat, dangan banyaknya bantuan dan subsidi ini mangurangi minat masyarakat untuk mambuka Industri baru. Kurangnya bahan baku yang tersedia di Kora Jayapura mambuat industri tidak barkembang dangan baik, Kurangnya koordinasi Internal dan dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan pengelolaan industri-industri yang ada,masih adanya tindakan premanisme, berupa pemungutan ilegal dengan barbagai alasan.\",\"PeriodicalId\":31741,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ekonomi dan Bisnis\",\"volume\":\"30 40\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-07-22\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ekonomi dan Bisnis\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55049/jeb.v16i2.316\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ekonomi dan Bisnis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55049/jeb.v16i2.316","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Pengaruh Sektor Industri Pengolahan Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kota Jayapura
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya PENGARUH Sektor Industri Pengolahan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto Kota Jayapura. Hasil penelitian yang diperoleh adalah adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menunjukkan hubungan yang sangat kuat dan posittf serta signifikan hal ini ditunjukkan oteh besamya nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,996 atau sebesar 99,60 persen sedangkan pengaruh variabel industri pengolahan (X) pengaruhnya ditunjukkan oleh koefisien determinan (t2) sebesar 0,992 atau 99,20 persen, hal ini disebabkan karena dalam data penelitian ini menunjukkan adanya dominasi dari penerimaan industri pengolahan yang terdiri dari 16 sub bagian terhadap penerimaan produk domestik regional bruto. Persamaan regresi sebagai berikut : Y = 10,790+30,048x persamaan garis regresi tersebut mempunyai arti bahwakonstanta dengan nilai 10.790 Jika variabel industri pengolahan adaiah sama dengan no! (0) atau tidak mengalami pern bah an, maka kenaikan produk domestik regional bruto dikisaran Rp. 40.790 variabel lain dianggap konstan. Nilai koefisien regresi industri pengolahan (X) sebesar 30.048 mengandung arti bahwa jika variabel industri pengolahan naik atau mengalami peningkatan 1 (satu) rupiah, maka akan menyebabkan kenaikan atau berpengaruh terhadap penerimaan produk domestik regional bruto Kota Jayapura sebesar Rp. 30.048. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan industri pengolahan di Kota Jayapura disebabkan olah beberapa faktor antara lain masih banyak sub-sub sektor dalam industri pangolahan yang belum berjalan sehingga bardampak pada masih minimnya kontribusi sektor industri pangolahan bagi pambentukan nilai produk domestic regional bruto Kota Jayapura, masih belum kondusifnya iklim investasi di Provinsi Papua secara umum dan Kota Jayapura secara khusus yang manyebabkan masih kurangnya minat Investor untuk mambuka induatri di Papua, Bantuan Pusat, dangan banyaknya bantuan dan subsidi ini mangurangi minat masyarakat untuk mambuka Industri baru. Kurangnya bahan baku yang tersedia di Kora Jayapura mambuat industri tidak barkembang dangan baik, Kurangnya koordinasi Internal dan dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan pengelolaan industri-industri yang ada,masih adanya tindakan premanisme, berupa pemungutan ilegal dengan barbagai alasan.