Maya Trisiswati, Yusuf Sofie, Aya Yahya, Nikie Rizka
{"title":"通过 Cipinang Besar Utara 的青年同伴辅导员防止早婚","authors":"Maya Trisiswati, Yusuf Sofie, Aya Yahya, Nikie Rizka","doi":"10.37339/jurpikat.v5i2.1853","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia memiliki peringkat tinggi dalam perkawinan anak di dunia, dengan 1.220.900 perempuan berusia 20-24 tahun menikah sebelum 18 tahun, dan 61.300.000 perempuan menikah sebelum 15 tahun (BPS, 2020). Kekerasan seksual terhadap anak meningkat antara 2019-2021, dengan kekerasan fisik naik 18%, psikis 19%, dan seksual 45%. Data SDKI Remaja 2017 menunjukkan rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, dengan hanya 10,6% perempuan dan 5,8% laki-laki yang mengetahui informasi ini. Sebanyak 62% remaja perempuan dan 52% laki-laki berdiskusi masalah reproduksi dengan teman seusia. Program strategis untuk mencegah perkawinan anak dan kekerasan seksual mencakup layanan informasi, konseling remaja, dan keluarga, dengan fokus pada komunikasi efektif antara orang tua dan remaja. Dibutuhkan konselor sebaya untuk membantu remaja. Sebanyak 47 keluarga remaja dan kader mengikuti edukasi, serta 26 remaja mengikuti pelatihan konselor sebaya, yang menunjukkan peningkatan pengetahuan dan efektivitas program.","PeriodicalId":423897,"journal":{"name":"JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)","volume":" 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pencegahan Pernikahan Dini Melalui Peer Konselor Remaja di Cipinang Besar Utara\",\"authors\":\"Maya Trisiswati, Yusuf Sofie, Aya Yahya, Nikie Rizka\",\"doi\":\"10.37339/jurpikat.v5i2.1853\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Indonesia memiliki peringkat tinggi dalam perkawinan anak di dunia, dengan 1.220.900 perempuan berusia 20-24 tahun menikah sebelum 18 tahun, dan 61.300.000 perempuan menikah sebelum 15 tahun (BPS, 2020). Kekerasan seksual terhadap anak meningkat antara 2019-2021, dengan kekerasan fisik naik 18%, psikis 19%, dan seksual 45%. Data SDKI Remaja 2017 menunjukkan rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, dengan hanya 10,6% perempuan dan 5,8% laki-laki yang mengetahui informasi ini. Sebanyak 62% remaja perempuan dan 52% laki-laki berdiskusi masalah reproduksi dengan teman seusia. Program strategis untuk mencegah perkawinan anak dan kekerasan seksual mencakup layanan informasi, konseling remaja, dan keluarga, dengan fokus pada komunikasi efektif antara orang tua dan remaja. Dibutuhkan konselor sebaya untuk membantu remaja. Sebanyak 47 keluarga remaja dan kader mengikuti edukasi, serta 26 remaja mengikuti pelatihan konselor sebaya, yang menunjukkan peningkatan pengetahuan dan efektivitas program.\",\"PeriodicalId\":423897,\"journal\":{\"name\":\"JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)\",\"volume\":\" 11\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-07-06\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37339/jurpikat.v5i2.1853\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37339/jurpikat.v5i2.1853","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pencegahan Pernikahan Dini Melalui Peer Konselor Remaja di Cipinang Besar Utara
Indonesia memiliki peringkat tinggi dalam perkawinan anak di dunia, dengan 1.220.900 perempuan berusia 20-24 tahun menikah sebelum 18 tahun, dan 61.300.000 perempuan menikah sebelum 15 tahun (BPS, 2020). Kekerasan seksual terhadap anak meningkat antara 2019-2021, dengan kekerasan fisik naik 18%, psikis 19%, dan seksual 45%. Data SDKI Remaja 2017 menunjukkan rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, dengan hanya 10,6% perempuan dan 5,8% laki-laki yang mengetahui informasi ini. Sebanyak 62% remaja perempuan dan 52% laki-laki berdiskusi masalah reproduksi dengan teman seusia. Program strategis untuk mencegah perkawinan anak dan kekerasan seksual mencakup layanan informasi, konseling remaja, dan keluarga, dengan fokus pada komunikasi efektif antara orang tua dan remaja. Dibutuhkan konselor sebaya untuk membantu remaja. Sebanyak 47 keluarga remaja dan kader mengikuti edukasi, serta 26 remaja mengikuti pelatihan konselor sebaya, yang menunjukkan peningkatan pengetahuan dan efektivitas program.