{"title":"从形而上学的角度对个人与弱小邻居结盟的哲学思考","authors":"Stefanus Rohid, F. Eko, Armada Riyanto","doi":"10.34128/jht.v10i1.146","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hubungan pribadi dengan sesama merupakan aspek esensial yang menunjukkan jati diri manusia sebagai makhluk sosial. Dalam konteks ini pribadi dan sesama memiliki kedudukan yang setara. Namun dalam realita yang terjadi, pribadi kerap kali menjadi sosok yang mendominasi sesama. Penelitian ini berfokus pada keberpihakan pribadi pada sesama yang lemah dalam terang metafisika. Metafisika adalah filsafat yang berusaha melihat segala sesuatu, termasuk manusia dalam keseluruhannya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menampilkan aspek–aspek metafisis yang menunjukkan pentingnya keberpihakan pribadi pada sesama. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan alasan–alasan metafisis yang merujuk pada kesetaraan sesama dan pribadi. Metode penulisan yang digunakan dalam artikel ini adalah studi pustaka yang menjelaskan filsafat mengada, filsafat fenomenologi, dan aspek–aspek yang memicu perbedaan antara pribadi dan sesama. Pribadi dan sesama adalah manusia yang mengalami proses mengada melalui kehidupan sehari–hari. Dari semula pribadi dan sesama pada dasarnya tidak bisa memilih bentuk kehidupan sebagaimana yang diinginkannya. Sebagai konsekuwensi dari hal ini sesama cenderung memanfaatkan oleh pribadi sebagai sarana untuk memenuhi kepentingannya. Hal ini tentu bertolakbelakang dari pemikiran filsafat yang menyatakan bahwa pribadi dan sesama sama–sama memiliki tanggung jawab satu sama lain. Hasil dari penelitian ini adalah refleksi filosofis tentang persahabatan sebagai bentuk keberpihakan pribadi pada sesama yang lemah. Persahabatan ini mendorong pribadi menjadi sosok yang memberi solusi, harapan dan arahan kepada sesama.","PeriodicalId":345659,"journal":{"name":"Jurnal Humaniora Teknologi","volume":"51 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"REFLEKSI FILOSOFIS TERHADAP KEBERPIHAKAN PRIBADI PADA SESAMA YANG LEMAH DALAM TERANG METAFISIKA\",\"authors\":\"Stefanus Rohid, F. Eko, Armada Riyanto\",\"doi\":\"10.34128/jht.v10i1.146\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Hubungan pribadi dengan sesama merupakan aspek esensial yang menunjukkan jati diri manusia sebagai makhluk sosial. Dalam konteks ini pribadi dan sesama memiliki kedudukan yang setara. Namun dalam realita yang terjadi, pribadi kerap kali menjadi sosok yang mendominasi sesama. Penelitian ini berfokus pada keberpihakan pribadi pada sesama yang lemah dalam terang metafisika. Metafisika adalah filsafat yang berusaha melihat segala sesuatu, termasuk manusia dalam keseluruhannya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menampilkan aspek–aspek metafisis yang menunjukkan pentingnya keberpihakan pribadi pada sesama. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan alasan–alasan metafisis yang merujuk pada kesetaraan sesama dan pribadi. Metode penulisan yang digunakan dalam artikel ini adalah studi pustaka yang menjelaskan filsafat mengada, filsafat fenomenologi, dan aspek–aspek yang memicu perbedaan antara pribadi dan sesama. Pribadi dan sesama adalah manusia yang mengalami proses mengada melalui kehidupan sehari–hari. Dari semula pribadi dan sesama pada dasarnya tidak bisa memilih bentuk kehidupan sebagaimana yang diinginkannya. Sebagai konsekuwensi dari hal ini sesama cenderung memanfaatkan oleh pribadi sebagai sarana untuk memenuhi kepentingannya. Hal ini tentu bertolakbelakang dari pemikiran filsafat yang menyatakan bahwa pribadi dan sesama sama–sama memiliki tanggung jawab satu sama lain. Hasil dari penelitian ini adalah refleksi filosofis tentang persahabatan sebagai bentuk keberpihakan pribadi pada sesama yang lemah. Persahabatan ini mendorong pribadi menjadi sosok yang memberi solusi, harapan dan arahan kepada sesama.\",\"PeriodicalId\":345659,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Humaniora Teknologi\",\"volume\":\"51 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-05-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Humaniora Teknologi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.34128/jht.v10i1.146\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Humaniora Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34128/jht.v10i1.146","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
REFLEKSI FILOSOFIS TERHADAP KEBERPIHAKAN PRIBADI PADA SESAMA YANG LEMAH DALAM TERANG METAFISIKA
Hubungan pribadi dengan sesama merupakan aspek esensial yang menunjukkan jati diri manusia sebagai makhluk sosial. Dalam konteks ini pribadi dan sesama memiliki kedudukan yang setara. Namun dalam realita yang terjadi, pribadi kerap kali menjadi sosok yang mendominasi sesama. Penelitian ini berfokus pada keberpihakan pribadi pada sesama yang lemah dalam terang metafisika. Metafisika adalah filsafat yang berusaha melihat segala sesuatu, termasuk manusia dalam keseluruhannya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menampilkan aspek–aspek metafisis yang menunjukkan pentingnya keberpihakan pribadi pada sesama. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan alasan–alasan metafisis yang merujuk pada kesetaraan sesama dan pribadi. Metode penulisan yang digunakan dalam artikel ini adalah studi pustaka yang menjelaskan filsafat mengada, filsafat fenomenologi, dan aspek–aspek yang memicu perbedaan antara pribadi dan sesama. Pribadi dan sesama adalah manusia yang mengalami proses mengada melalui kehidupan sehari–hari. Dari semula pribadi dan sesama pada dasarnya tidak bisa memilih bentuk kehidupan sebagaimana yang diinginkannya. Sebagai konsekuwensi dari hal ini sesama cenderung memanfaatkan oleh pribadi sebagai sarana untuk memenuhi kepentingannya. Hal ini tentu bertolakbelakang dari pemikiran filsafat yang menyatakan bahwa pribadi dan sesama sama–sama memiliki tanggung jawab satu sama lain. Hasil dari penelitian ini adalah refleksi filosofis tentang persahabatan sebagai bentuk keberpihakan pribadi pada sesama yang lemah. Persahabatan ini mendorong pribadi menjadi sosok yang memberi solusi, harapan dan arahan kepada sesama.