{"title":"利用统计过程控制 (SPC) 和失效模式及影响分析 (FMEA) 方法分析产品质量控制","authors":"Khairunniza Putri Alifka, Fany Apriliani","doi":"10.56211/factory.v2i3.486","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kualitas produk merupakan aspek penting dalam perusahaan untuk memenuhi keinginan konsumen. PT ABC merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri garmen khususnya pakaian dalam wanita. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji faktor yang menyebabkan kegagalan produk dan mencari tahu tindakan perbaikan yang harus dilakukan untuk mengurangi tingkat cacat pada proses produksi. Analisis pengendalian kualitas menggunakan metode Statistical Process Control (SPC) yaitu lembar periksa, diagram pareto, diagram regresi, diagram tulang ikan, dan peta kendali. Analisis perbaikan kualitas menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) proses. Hasil penelitian ditemukan bahwa pengendalian kualitas di PT ABC belum terkendali dengan maksimal, dapat dilihat berdasarkan perhitungan menggunakan peta kendali p untuk kelima jenis cacat tertinggi di perusahaan dan peta kendali untuk masing-masing jenis cacat, terdapat beberapa data diluar batas kendali. Berdasarkan analisis menggunakan diagram pareto, cacat paling dominan yaitu soil (kotor) sebesar 25,69% dan nilai Risk Priority Number (RPN) yang tinggi sehingga dimana pengaruh kegagalan menyebabkan pemborosan waktu pekerja untuk permak produk tersebut supaya menghasilkan produk dengan kualitas sesuai standar yang ditetapkan.","PeriodicalId":147820,"journal":{"name":"Factory Jurnal Industri, Manajemen dan Rekayasa Sistem Industri","volume":"26 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-05-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Pengendalian Kualitas Produk Menggunakan Metode Statistical Process Control (SPC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)\",\"authors\":\"Khairunniza Putri Alifka, Fany Apriliani\",\"doi\":\"10.56211/factory.v2i3.486\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kualitas produk merupakan aspek penting dalam perusahaan untuk memenuhi keinginan konsumen. PT ABC merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri garmen khususnya pakaian dalam wanita. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji faktor yang menyebabkan kegagalan produk dan mencari tahu tindakan perbaikan yang harus dilakukan untuk mengurangi tingkat cacat pada proses produksi. Analisis pengendalian kualitas menggunakan metode Statistical Process Control (SPC) yaitu lembar periksa, diagram pareto, diagram regresi, diagram tulang ikan, dan peta kendali. Analisis perbaikan kualitas menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) proses. Hasil penelitian ditemukan bahwa pengendalian kualitas di PT ABC belum terkendali dengan maksimal, dapat dilihat berdasarkan perhitungan menggunakan peta kendali p untuk kelima jenis cacat tertinggi di perusahaan dan peta kendali untuk masing-masing jenis cacat, terdapat beberapa data diluar batas kendali. Berdasarkan analisis menggunakan diagram pareto, cacat paling dominan yaitu soil (kotor) sebesar 25,69% dan nilai Risk Priority Number (RPN) yang tinggi sehingga dimana pengaruh kegagalan menyebabkan pemborosan waktu pekerja untuk permak produk tersebut supaya menghasilkan produk dengan kualitas sesuai standar yang ditetapkan.\",\"PeriodicalId\":147820,\"journal\":{\"name\":\"Factory Jurnal Industri, Manajemen dan Rekayasa Sistem Industri\",\"volume\":\"26 6\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-05-16\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Factory Jurnal Industri, Manajemen dan Rekayasa Sistem Industri\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.56211/factory.v2i3.486\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Factory Jurnal Industri, Manajemen dan Rekayasa Sistem Industri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56211/factory.v2i3.486","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
产品质量是公司满足消费者需求的一个重要方面。PT ABC 是一家从事服装行业(尤其是女性内衣)的制造公司。本研究的目的是检查导致产品不合格的因素,并找出必须采取的纠正措施,以降低生产过程中的缺陷率。利用统计过程控制(SPC)方法,即检查表、帕累托图、回归图、鱼骨图和控制图,进行质量控制分析。使用过程失效模式和影响分析法(FMEA)分析质量改进情况。研究结果发现,PT ABC 公司的质量控制没有得到最大程度的控制,根据公司五种最高缺陷类型的 p 控制图和每种缺陷类型的控制图计算可知,有一些数据超出了控制范围。根据帕累托图分析,最主要的缺陷是土壤(脏污),占 25.69%,风险优先数(RPN)值较高,因此,在这种情况下,为了按照既定标准生产高质量的产品,不合格的影响会导致工人浪费时间烫平产品。
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Menggunakan Metode Statistical Process Control (SPC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
Kualitas produk merupakan aspek penting dalam perusahaan untuk memenuhi keinginan konsumen. PT ABC merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri garmen khususnya pakaian dalam wanita. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji faktor yang menyebabkan kegagalan produk dan mencari tahu tindakan perbaikan yang harus dilakukan untuk mengurangi tingkat cacat pada proses produksi. Analisis pengendalian kualitas menggunakan metode Statistical Process Control (SPC) yaitu lembar periksa, diagram pareto, diagram regresi, diagram tulang ikan, dan peta kendali. Analisis perbaikan kualitas menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) proses. Hasil penelitian ditemukan bahwa pengendalian kualitas di PT ABC belum terkendali dengan maksimal, dapat dilihat berdasarkan perhitungan menggunakan peta kendali p untuk kelima jenis cacat tertinggi di perusahaan dan peta kendali untuk masing-masing jenis cacat, terdapat beberapa data diluar batas kendali. Berdasarkan analisis menggunakan diagram pareto, cacat paling dominan yaitu soil (kotor) sebesar 25,69% dan nilai Risk Priority Number (RPN) yang tinggi sehingga dimana pengaruh kegagalan menyebabkan pemborosan waktu pekerja untuk permak produk tersebut supaya menghasilkan produk dengan kualitas sesuai standar yang ditetapkan.