{"title":"在本卡利斯地区推广林农小组计划的创新成果","authors":"Resinta Resinta","doi":"10.35450/jip.v12i01.425","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kelompok Tani Hutan (KTH) hadir sebagai inovasi dengan tujuan memberdayakan masyarakat melalui konservasi sumber daya alam hayati. Kehadiran KTH dan peran aktif agen perubahan dalam mengimplementasikan program kepada masyarakat sebagai upaya pembangunan dapat mengubah tatanan kehidupan masyarakat melalui perubahan sosial. Penelitian ini menggunakan teori difusi inovasi oleh Everret M. Roger. Penelitian ini bertujuan menganalisis inovasi, saluran komunikasi, jangka waktu, serta sistem sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, melalui teknik purposive dengan informan sebanyak 11 orang. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi KTH memperbaiki tatanan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dengan karakteristik inovasi yaitu administrasi yang terkoordinir dipemerintahan, terdapat penyuluhan pelatihan dan pendampingan, bantuan pemasaran, dan terdapat monitoring dan evaluasi. Inovasi KTH difusikan melalui saluran komunikasi interpersonal dan media sosial instagram dan whatsApp. Jangka waktu difusi KTH dimulai sejak tahun 2013 sampai saat ini. Sistem sosial yang beperan dan terlibat yaitu Kesatuan Pengelolaan Hutan, penggagas, Lembaga Swadaya Masyarakat, Pemerintah Desa, Kabupaten, Provinsi dan khususnya para petani yang terdiri dari early adopter, early majority, dan late majority.","PeriodicalId":504636,"journal":{"name":"Inovasi Pembangunan : Jurnal Kelitbangan","volume":"324 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"DIFUSI INOVASI PROGRAM KELOMPOK TANI HUTAN DI KABUPATEN BENGKALIS\",\"authors\":\"Resinta Resinta\",\"doi\":\"10.35450/jip.v12i01.425\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kelompok Tani Hutan (KTH) hadir sebagai inovasi dengan tujuan memberdayakan masyarakat melalui konservasi sumber daya alam hayati. Kehadiran KTH dan peran aktif agen perubahan dalam mengimplementasikan program kepada masyarakat sebagai upaya pembangunan dapat mengubah tatanan kehidupan masyarakat melalui perubahan sosial. Penelitian ini menggunakan teori difusi inovasi oleh Everret M. Roger. Penelitian ini bertujuan menganalisis inovasi, saluran komunikasi, jangka waktu, serta sistem sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, melalui teknik purposive dengan informan sebanyak 11 orang. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi KTH memperbaiki tatanan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dengan karakteristik inovasi yaitu administrasi yang terkoordinir dipemerintahan, terdapat penyuluhan pelatihan dan pendampingan, bantuan pemasaran, dan terdapat monitoring dan evaluasi. Inovasi KTH difusikan melalui saluran komunikasi interpersonal dan media sosial instagram dan whatsApp. Jangka waktu difusi KTH dimulai sejak tahun 2013 sampai saat ini. Sistem sosial yang beperan dan terlibat yaitu Kesatuan Pengelolaan Hutan, penggagas, Lembaga Swadaya Masyarakat, Pemerintah Desa, Kabupaten, Provinsi dan khususnya para petani yang terdiri dari early adopter, early majority, dan late majority.\",\"PeriodicalId\":504636,\"journal\":{\"name\":\"Inovasi Pembangunan : Jurnal Kelitbangan\",\"volume\":\"324 10\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-04-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Inovasi Pembangunan : Jurnal Kelitbangan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35450/jip.v12i01.425\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Inovasi Pembangunan : Jurnal Kelitbangan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35450/jip.v12i01.425","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
森林农民小组(KTH)是一项创新,旨在通过保护生物自然资源增强社区的能力。作为一种发展努力,林农小组的存在以及变革推动者在向社区实施该计划时所发挥的积极作用,可以通过社会变革改变人们的生活秩序。本研究采用了 Everret M. Roger 的创新扩散理论。本研究旨在分析创新、传播渠道、时间框架和社会制度。本研究采用描述性定性方法,通过有目的的技术与 11 位信息提供者进行交流。数据收集技术包括观察、访谈和记录。结果表明,KTH 创新改善了人们的生活秩序,具有创新特征,即政府协调管理、培训和指导咨询、营销援助以及监测和评估。KTH 创新通过人际传播渠道以及社交媒体 instagram 和 whatsApp 进行传播。KTH 的推广期从 2013 年开始至今。所涉及的社会系统包括森林管理单位、发起者、非政府组织、村、县和省政府,特别是作为早期采用者、早期多数和后期多数的农民。
DIFUSI INOVASI PROGRAM KELOMPOK TANI HUTAN DI KABUPATEN BENGKALIS
Kelompok Tani Hutan (KTH) hadir sebagai inovasi dengan tujuan memberdayakan masyarakat melalui konservasi sumber daya alam hayati. Kehadiran KTH dan peran aktif agen perubahan dalam mengimplementasikan program kepada masyarakat sebagai upaya pembangunan dapat mengubah tatanan kehidupan masyarakat melalui perubahan sosial. Penelitian ini menggunakan teori difusi inovasi oleh Everret M. Roger. Penelitian ini bertujuan menganalisis inovasi, saluran komunikasi, jangka waktu, serta sistem sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, melalui teknik purposive dengan informan sebanyak 11 orang. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi KTH memperbaiki tatanan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dengan karakteristik inovasi yaitu administrasi yang terkoordinir dipemerintahan, terdapat penyuluhan pelatihan dan pendampingan, bantuan pemasaran, dan terdapat monitoring dan evaluasi. Inovasi KTH difusikan melalui saluran komunikasi interpersonal dan media sosial instagram dan whatsApp. Jangka waktu difusi KTH dimulai sejak tahun 2013 sampai saat ini. Sistem sosial yang beperan dan terlibat yaitu Kesatuan Pengelolaan Hutan, penggagas, Lembaga Swadaya Masyarakat, Pemerintah Desa, Kabupaten, Provinsi dan khususnya para petani yang terdiri dari early adopter, early majority, dan late majority.