{"title":"新生儿窒息","authors":"Dhina Lydia Lestari","doi":"10.56260/sciena.v3i1.124","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Asfiksia neonatorum adalah suatu kegagalan bayi bernafas secara spontan dan teratur sesaat setelah dilahirkan. Asfiksia neonatorum dapat ditandai dengan gejala berupa rendahnya kadar oksigen dalam darah (hipoksemia), tingginya kadar karbon dioksida dalam darah (hiperkarbia), dan menumpuknya asam dalam darah (asidosis). asfiksia merupakan salah satu penyebab dari kematian tertinggi ketiga untuk neonatus di Indonesia. Asfiksia neonatorum yang tidak ditangani dengan baik akan diikuti dengan kegagalan banyak organ. Asfiksia dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko dari ibu dan bayi selama masa kehamilan dan persalinan.","PeriodicalId":514702,"journal":{"name":"Scientific Journal","volume":"9 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Asfiksia Neonatorum\",\"authors\":\"Dhina Lydia Lestari\",\"doi\":\"10.56260/sciena.v3i1.124\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Asfiksia neonatorum adalah suatu kegagalan bayi bernafas secara spontan dan teratur sesaat setelah dilahirkan. Asfiksia neonatorum dapat ditandai dengan gejala berupa rendahnya kadar oksigen dalam darah (hipoksemia), tingginya kadar karbon dioksida dalam darah (hiperkarbia), dan menumpuknya asam dalam darah (asidosis). asfiksia merupakan salah satu penyebab dari kematian tertinggi ketiga untuk neonatus di Indonesia. Asfiksia neonatorum yang tidak ditangani dengan baik akan diikuti dengan kegagalan banyak organ. Asfiksia dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko dari ibu dan bayi selama masa kehamilan dan persalinan.\",\"PeriodicalId\":514702,\"journal\":{\"name\":\"Scientific Journal\",\"volume\":\"9 2\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Scientific Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.56260/sciena.v3i1.124\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Scientific Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56260/sciena.v3i1.124","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Asfiksia neonatorum adalah suatu kegagalan bayi bernafas secara spontan dan teratur sesaat setelah dilahirkan. Asfiksia neonatorum dapat ditandai dengan gejala berupa rendahnya kadar oksigen dalam darah (hipoksemia), tingginya kadar karbon dioksida dalam darah (hiperkarbia), dan menumpuknya asam dalam darah (asidosis). asfiksia merupakan salah satu penyebab dari kematian tertinggi ketiga untuk neonatus di Indonesia. Asfiksia neonatorum yang tidak ditangani dengan baik akan diikuti dengan kegagalan banyak organ. Asfiksia dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko dari ibu dan bayi selama masa kehamilan dan persalinan.