{"title":"贝坎比特地下通道复合钢桥的动载试验和运行模态分析","authors":"Heri Khoeri, S. Alisjahbana, P. Nugroho","doi":"10.20884/1.dinarek.2024.20.1.20","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Uji beban dinamik bertujuan untuk mengetahui tingkat keselamatan, keamanan dan kondisi awal kelaikan operasi jembatan. Penentuan kelaikan didasarkan dari penilaian parameter dinamik seperti frekuensi, rasio redaman, kekakuan dan pola getar diperoleh dari analisis modal operasional data percepatan yang diperoleh dari rekaman 6 (enam) buah accelerometer yang dipasang di atas jembatan dalam kondisi kondisi operasionalnya. Frekuensi alami mode pertama dari tiap sensor diperoleh dengan melakukan transformasi data dari domain waktu ke domain frekuensi menggunakan transformasi fourier. Selanjutnya frekuensi jembatan, rasio redaman dan mode shape diperoleh dengan Stochastic Subspace Identification, SSI. Kriteria kelaikan adalah jika performa hasil uji tidak kurang disbanding teoritisnya. Nilai teoritis diambil dari data teknis perencanaan. Dari hasil uji diperoleh frekuensi alami 3,227 Hz sementara nilai teoritiknya 3,162 Hz, ini menunjukkan kekakuan aktual lebih tinggi dibanding teoritisnya. Begitupun rasio redaman 3,646% dalam range 2-5% mengindikasikan beton dalam keadaan utuh. Selain itu mode shape 1, 2 dan 3 mendekati mode shape teoritiknya dengan nilai frekuensi lebih tinggi dari teoritiknya untuk ketiga mode tersebut. Secara berturutturut, frekuensi mode 1, 2, dan 3 yaitu 3,227 Hz, 22,073 Hz dan 44,022 Hz, sementara teoritiknya 3,162 Hz, 12,168 Hz dan 25,525 Hz. Dengan acuan tersebut, maka jembatan laik untuk difungsikan.","PeriodicalId":31510,"journal":{"name":"Dinamika Rekayasa","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"UJI BEBAN DINAMIK DAN ANALISIS MODAL OPERASIONAL JEMBATAN BAJA KOMPOSIT UNDERPASS BEKAMBIT\",\"authors\":\"Heri Khoeri, S. Alisjahbana, P. Nugroho\",\"doi\":\"10.20884/1.dinarek.2024.20.1.20\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Uji beban dinamik bertujuan untuk mengetahui tingkat keselamatan, keamanan dan kondisi awal kelaikan operasi jembatan. Penentuan kelaikan didasarkan dari penilaian parameter dinamik seperti frekuensi, rasio redaman, kekakuan dan pola getar diperoleh dari analisis modal operasional data percepatan yang diperoleh dari rekaman 6 (enam) buah accelerometer yang dipasang di atas jembatan dalam kondisi kondisi operasionalnya. Frekuensi alami mode pertama dari tiap sensor diperoleh dengan melakukan transformasi data dari domain waktu ke domain frekuensi menggunakan transformasi fourier. Selanjutnya frekuensi jembatan, rasio redaman dan mode shape diperoleh dengan Stochastic Subspace Identification, SSI. Kriteria kelaikan adalah jika performa hasil uji tidak kurang disbanding teoritisnya. Nilai teoritis diambil dari data teknis perencanaan. Dari hasil uji diperoleh frekuensi alami 3,227 Hz sementara nilai teoritiknya 3,162 Hz, ini menunjukkan kekakuan aktual lebih tinggi dibanding teoritisnya. Begitupun rasio redaman 3,646% dalam range 2-5% mengindikasikan beton dalam keadaan utuh. Selain itu mode shape 1, 2 dan 3 mendekati mode shape teoritiknya dengan nilai frekuensi lebih tinggi dari teoritiknya untuk ketiga mode tersebut. Secara berturutturut, frekuensi mode 1, 2, dan 3 yaitu 3,227 Hz, 22,073 Hz dan 44,022 Hz, sementara teoritiknya 3,162 Hz, 12,168 Hz dan 25,525 Hz. Dengan acuan tersebut, maka jembatan laik untuk difungsikan.\",\"PeriodicalId\":31510,\"journal\":{\"name\":\"Dinamika Rekayasa\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Dinamika Rekayasa\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20884/1.dinarek.2024.20.1.20\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Dinamika Rekayasa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20884/1.dinarek.2024.20.1.20","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
UJI BEBAN DINAMIK DAN ANALISIS MODAL OPERASIONAL JEMBATAN BAJA KOMPOSIT UNDERPASS BEKAMBIT
Uji beban dinamik bertujuan untuk mengetahui tingkat keselamatan, keamanan dan kondisi awal kelaikan operasi jembatan. Penentuan kelaikan didasarkan dari penilaian parameter dinamik seperti frekuensi, rasio redaman, kekakuan dan pola getar diperoleh dari analisis modal operasional data percepatan yang diperoleh dari rekaman 6 (enam) buah accelerometer yang dipasang di atas jembatan dalam kondisi kondisi operasionalnya. Frekuensi alami mode pertama dari tiap sensor diperoleh dengan melakukan transformasi data dari domain waktu ke domain frekuensi menggunakan transformasi fourier. Selanjutnya frekuensi jembatan, rasio redaman dan mode shape diperoleh dengan Stochastic Subspace Identification, SSI. Kriteria kelaikan adalah jika performa hasil uji tidak kurang disbanding teoritisnya. Nilai teoritis diambil dari data teknis perencanaan. Dari hasil uji diperoleh frekuensi alami 3,227 Hz sementara nilai teoritiknya 3,162 Hz, ini menunjukkan kekakuan aktual lebih tinggi dibanding teoritisnya. Begitupun rasio redaman 3,646% dalam range 2-5% mengindikasikan beton dalam keadaan utuh. Selain itu mode shape 1, 2 dan 3 mendekati mode shape teoritiknya dengan nilai frekuensi lebih tinggi dari teoritiknya untuk ketiga mode tersebut. Secara berturutturut, frekuensi mode 1, 2, dan 3 yaitu 3,227 Hz, 22,073 Hz dan 44,022 Hz, sementara teoritiknya 3,162 Hz, 12,168 Hz dan 25,525 Hz. Dengan acuan tersebut, maka jembatan laik untuk difungsikan.