{"title":"四名拉旺人对濮阳塞伦丁萨克提墓 \"贝尼亚塔和贝纳扎尔 \"传统的看法","authors":"Fitri Permata Sari, Eni Murdiati, M. R. Hamandia","doi":"10.47134/pssh.v1i4.209","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul “Persepsi Masyarakat Empat Lawang Terhadap Tradisi Beniat dan Benazar Pada Makam Puyang Serunting Sakti”. Tradisi Beniat yang dilakukan oleh masyarakat Empat Lawang sebagai wujud tanda Terima kasih dan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rezeki dan nikmat yang berlimpah. Tujuan penelitian ini yaitu Untuk mengetahui prosesi tradisi Beniat di Empat Lawang. Untuk mengetahui persepsi masyarakat muslim terhadap tradisi Beniat dan Nazar di Empat Lawang. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen kantor Desa di beberapa Desa di Kabupaten Empat Lawang kecamatan muara Pinang ( Desa Tanjung Kurung, Desa Talang Baru, Desa Niur) informan Pada tokoh adat, tokoh agama, Sarjana, dan Pelajar dan masyarakat Umum, Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumen, foto, rekaman, gambar. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: reduksi data, model data, dan penarikan atau kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa prosesi tradisi Beniat melalui beberapa tahap pertama Tahap persiapan, kedua Tahap pelaksanaan, dan ketiga tahap setelah Selesai. Adapun persepsi masyarakat Empat Lawang terhadap tradisi Beniat terdapat perbedaan dua kelompok masyarakat. Kelompok pertama berjumlah 6 orang yang menyatakan bahwa tradisi Beniat dilaksanakan karena kebiasaan turun-temurun dari leluhur serta menyatakan bahwa Benazar adalah pilihan bagi sebagian masyarakat selain tradisi Beniat. Kelompok kedua berjumlah 4 orang menyatakan bahwa tradisi Beniat adalah musyrik karena mempercayai selain Allah SWT dan mereka beranggapan bahwa lebih baik melaksanakan nazar karena sudah jelaskan di dalam Al-qur’an.","PeriodicalId":500077,"journal":{"name":"Pubmedia Social Sciences and Humanities","volume":"272 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Persepsi Masyarakat Empat Lawang Terhadap Tradisi “Beniat dan Benazar” pada Makam Puyang Serunting Sakti\",\"authors\":\"Fitri Permata Sari, Eni Murdiati, M. R. Hamandia\",\"doi\":\"10.47134/pssh.v1i4.209\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini berjudul “Persepsi Masyarakat Empat Lawang Terhadap Tradisi Beniat dan Benazar Pada Makam Puyang Serunting Sakti”. Tradisi Beniat yang dilakukan oleh masyarakat Empat Lawang sebagai wujud tanda Terima kasih dan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rezeki dan nikmat yang berlimpah. Tujuan penelitian ini yaitu Untuk mengetahui prosesi tradisi Beniat di Empat Lawang. Untuk mengetahui persepsi masyarakat muslim terhadap tradisi Beniat dan Nazar di Empat Lawang. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen kantor Desa di beberapa Desa di Kabupaten Empat Lawang kecamatan muara Pinang ( Desa Tanjung Kurung, Desa Talang Baru, Desa Niur) informan Pada tokoh adat, tokoh agama, Sarjana, dan Pelajar dan masyarakat Umum, Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumen, foto, rekaman, gambar. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: reduksi data, model data, dan penarikan atau kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa prosesi tradisi Beniat melalui beberapa tahap pertama Tahap persiapan, kedua Tahap pelaksanaan, dan ketiga tahap setelah Selesai. Adapun persepsi masyarakat Empat Lawang terhadap tradisi Beniat terdapat perbedaan dua kelompok masyarakat. Kelompok pertama berjumlah 6 orang yang menyatakan bahwa tradisi Beniat dilaksanakan karena kebiasaan turun-temurun dari leluhur serta menyatakan bahwa Benazar adalah pilihan bagi sebagian masyarakat selain tradisi Beniat. Kelompok kedua berjumlah 4 orang menyatakan bahwa tradisi Beniat adalah musyrik karena mempercayai selain Allah SWT dan mereka beranggapan bahwa lebih baik melaksanakan nazar karena sudah jelaskan di dalam Al-qur’an.\",\"PeriodicalId\":500077,\"journal\":{\"name\":\"Pubmedia Social Sciences and Humanities\",\"volume\":\"272 \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Pubmedia Social Sciences and Humanities\",\"FirstCategoryId\":\"0\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47134/pssh.v1i4.209\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Pubmedia Social Sciences and Humanities","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47134/pssh.v1i4.209","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究的题目是 "Empat Lawang 人对 Puyang Serunting Sakti 陵墓的 Beniat 和 Benazar 传统的看法"。Empat Lawang 人举行的 Beniat 传统是对真主的一种感激和感谢,因为真主赐予了他们丰盛的食物和恩惠。本研究的目的是了解 Empat Lawang 的 Beniat 传统游行。了解穆斯林社区对 Empat Lawang 的 Beniat 和 Nazar 传统的看法。本研究是一项采用描述性方法的定性研究(实地研究)。本研究的数据来源是 Empat Lawang 摄政区 Muara Pinang 分区几个村庄(Tanjung Kurung 村、Talang Baru 村、Niur 村)的村办公室文件、传统领袖、宗教领袖、学者、学生和一般公众中的信息提供者,数据收集方法通过观察、访谈、文件、照片、录音、图像进行。数据分析通过三个阶段进行,即数据还原、数据模型、撤回或结论。研究结果表明,贝尼亚特传统游行要经历几个阶段,第一阶段是准备阶段,第二阶段是实施阶段,第三阶段是结束后阶段。至于 Empat Lawang 居民对 Beniat 传统的看法,两组人之间存在差异。第一组有 6 人,他们表示,Beniat 传统是由于祖先的世袭习俗而进行的,并表示 Benazar 是一些人除 Beniat 传统之外的另一种选择。第二组 4 人表示,贝尼亚特传统是多神教的,因为他们信仰真主之外的其他神,他们认为履行誓言更好,因为《古兰经》中有解释。
Persepsi Masyarakat Empat Lawang Terhadap Tradisi “Beniat dan Benazar” pada Makam Puyang Serunting Sakti
Penelitian ini berjudul “Persepsi Masyarakat Empat Lawang Terhadap Tradisi Beniat dan Benazar Pada Makam Puyang Serunting Sakti”. Tradisi Beniat yang dilakukan oleh masyarakat Empat Lawang sebagai wujud tanda Terima kasih dan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rezeki dan nikmat yang berlimpah. Tujuan penelitian ini yaitu Untuk mengetahui prosesi tradisi Beniat di Empat Lawang. Untuk mengetahui persepsi masyarakat muslim terhadap tradisi Beniat dan Nazar di Empat Lawang. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen kantor Desa di beberapa Desa di Kabupaten Empat Lawang kecamatan muara Pinang ( Desa Tanjung Kurung, Desa Talang Baru, Desa Niur) informan Pada tokoh adat, tokoh agama, Sarjana, dan Pelajar dan masyarakat Umum, Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumen, foto, rekaman, gambar. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: reduksi data, model data, dan penarikan atau kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa prosesi tradisi Beniat melalui beberapa tahap pertama Tahap persiapan, kedua Tahap pelaksanaan, dan ketiga tahap setelah Selesai. Adapun persepsi masyarakat Empat Lawang terhadap tradisi Beniat terdapat perbedaan dua kelompok masyarakat. Kelompok pertama berjumlah 6 orang yang menyatakan bahwa tradisi Beniat dilaksanakan karena kebiasaan turun-temurun dari leluhur serta menyatakan bahwa Benazar adalah pilihan bagi sebagian masyarakat selain tradisi Beniat. Kelompok kedua berjumlah 4 orang menyatakan bahwa tradisi Beniat adalah musyrik karena mempercayai selain Allah SWT dan mereka beranggapan bahwa lebih baik melaksanakan nazar karena sudah jelaskan di dalam Al-qur’an.