{"title":"通过传播增强女户主家庭的健康能力","authors":"Saleha Rodiah","doi":"10.15575/jt.v7i1.33745","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini mengkaji kegiatan pemberdayaan perempuan kepala keluarga dalam menyikapi masalah yang dihadapi setelah kehilangan suami dan terpaksa menjalankan peran sebagai kepala keluarga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yaitu di Kota Cianjur Jawa Barat, Indonesia, khususnya yang dibantu oleh Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA). Subyek penelitian adalah beberapa anggota Serikat perempuan kepala keluarga yang mengikuti kegiatan kelompok perempuan, mengikuti pelatihan dan menjadi penerima manfaat program pemberdayaan perempuan dari Yayasan PEKKA dan Pemerintah. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan kepala keluarga telah melakukan kegiatan komunikasi spiritual, intrapersonal, interpersonal dan kelompok untuk tetap sehat jiwa, meskipun beban dan peran yang mereka jalani sangat banyak. Membangun komunikasi, khususnya komunikasi interpersonal yang baik dengan keluarga dan orang-orang di sekitar, terutama mereka yang mendukungnya, terbukti membantu perempuan kepala keluarga mengalihkan beban ke kegiatan produktif dan mengembangkan rasa percaya diri. Mereka juga membuktikan diri sebagai kepala keluarga yang berdaya dengan berpartisipasi dalam kegiatan membangun kekuatan kolektif di masyarakat. Hasilnya dapat memberikan kontribusi bagi berbagai pihak yang memperhatikan kekuatan rumah tangga sebagai kekuatan masyarakat dan negara.","PeriodicalId":371609,"journal":{"name":"TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial","volume":"93 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pemberdayaan Perempuan Kepala keluarga dengan Komunikasi untuk Sehat\",\"authors\":\"Saleha Rodiah\",\"doi\":\"10.15575/jt.v7i1.33745\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini mengkaji kegiatan pemberdayaan perempuan kepala keluarga dalam menyikapi masalah yang dihadapi setelah kehilangan suami dan terpaksa menjalankan peran sebagai kepala keluarga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yaitu di Kota Cianjur Jawa Barat, Indonesia, khususnya yang dibantu oleh Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA). Subyek penelitian adalah beberapa anggota Serikat perempuan kepala keluarga yang mengikuti kegiatan kelompok perempuan, mengikuti pelatihan dan menjadi penerima manfaat program pemberdayaan perempuan dari Yayasan PEKKA dan Pemerintah. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan kepala keluarga telah melakukan kegiatan komunikasi spiritual, intrapersonal, interpersonal dan kelompok untuk tetap sehat jiwa, meskipun beban dan peran yang mereka jalani sangat banyak. Membangun komunikasi, khususnya komunikasi interpersonal yang baik dengan keluarga dan orang-orang di sekitar, terutama mereka yang mendukungnya, terbukti membantu perempuan kepala keluarga mengalihkan beban ke kegiatan produktif dan mengembangkan rasa percaya diri. Mereka juga membuktikan diri sebagai kepala keluarga yang berdaya dengan berpartisipasi dalam kegiatan membangun kekuatan kolektif di masyarakat. Hasilnya dapat memberikan kontribusi bagi berbagai pihak yang memperhatikan kekuatan rumah tangga sebagai kekuatan masyarakat dan negara.\",\"PeriodicalId\":371609,\"journal\":{\"name\":\"TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial\",\"volume\":\"93 \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-02-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15575/jt.v7i1.33745\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15575/jt.v7i1.33745","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究探讨了女户主在失去丈夫并被迫承担户主角色后为解决所面临的问题而开展的赋权活动。本研究采用定性研究方法,在印度尼西亚西爪哇省仙朱尔市(Cianjur City)开展案例研究,并得到了妇女户主家庭赋权基金会(PEKKA)的特别协助。研究对象是女户主家庭联盟的几名成员,她们参加了妇女小组活动,参加了培训,并成为 PEKKA 基金会和政府妇女赋权计划的受益者。数据是通过观察、访谈和文献研究收集的。结果表明,女户主尽管生活负担和角色繁多,但仍开展了精神、人际、人际和小组交流活动,以保持心理健康。事实证明,建立沟通,特别是与家人和周围的人,尤其是支持她们的人建立良好的人际沟通,有助于女户主将负担转移到生产活动上,并培养自信心。她们还通过参与社区的集体权力建设活动,证明自己是有权力的户主。这些成果有助于各方将家庭的力量视为社区和国家的力量。
Pemberdayaan Perempuan Kepala keluarga dengan Komunikasi untuk Sehat
Penelitian ini mengkaji kegiatan pemberdayaan perempuan kepala keluarga dalam menyikapi masalah yang dihadapi setelah kehilangan suami dan terpaksa menjalankan peran sebagai kepala keluarga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yaitu di Kota Cianjur Jawa Barat, Indonesia, khususnya yang dibantu oleh Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA). Subyek penelitian adalah beberapa anggota Serikat perempuan kepala keluarga yang mengikuti kegiatan kelompok perempuan, mengikuti pelatihan dan menjadi penerima manfaat program pemberdayaan perempuan dari Yayasan PEKKA dan Pemerintah. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan kepala keluarga telah melakukan kegiatan komunikasi spiritual, intrapersonal, interpersonal dan kelompok untuk tetap sehat jiwa, meskipun beban dan peran yang mereka jalani sangat banyak. Membangun komunikasi, khususnya komunikasi interpersonal yang baik dengan keluarga dan orang-orang di sekitar, terutama mereka yang mendukungnya, terbukti membantu perempuan kepala keluarga mengalihkan beban ke kegiatan produktif dan mengembangkan rasa percaya diri. Mereka juga membuktikan diri sebagai kepala keluarga yang berdaya dengan berpartisipasi dalam kegiatan membangun kekuatan kolektif di masyarakat. Hasilnya dapat memberikan kontribusi bagi berbagai pihak yang memperhatikan kekuatan rumah tangga sebagai kekuatan masyarakat dan negara.