Tambun Selatan 第六区少女营养摄入量和铁抑制剂食品消费量与贫血症发病率之间的关系

Amalia Khoirunnisa Putriwati, Desiani Rizki Purwaningtyas, I. Iswahyudi
{"title":"Tambun Selatan 第六区少女营养摄入量和铁抑制剂食品消费量与贫血症发病率之间的关系","authors":"Amalia Khoirunnisa Putriwati, Desiani Rizki Purwaningtyas, I. Iswahyudi","doi":"10.35842/ilgi.v7i2.455","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Remaja putri sangat rentan terhadap anemia karena kekurangan mineral yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin. Kajian terkait konsumsi pangan inhibitor penting dilakukan sebagai gambaran risiko kejadian anemia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi anemia pada remaja putri di SMAN 6 Tambun Selatan sehubungan dengan asupan protein, vitamin C, dan zat besi (Fe), serta konsumsi makanan inhibitor Fe. Metode: Quota sampling digunakan dalam penelitian kuantitatif ini dengan menggunakan desain cross-sectional. Selama penelitian ini, 155 siswi SMA dijadikan sebagai subjek. Easy Touch GCHb digunakan untuk menguji kadar hemoglobin oleh staf medis. Konsumsi makanan inhibitor zat besi diperiksa menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), sementara asupan protein, vitamin C, dan Fe diukur menggunakan recall 3x24 jam. Analisis data menggunakan uji Chi-Square (x²). Hasil: Uji statistik menunjukkan bahwa asupan protein (p=0,042), asupan vitamin C (p=0,043), asupan Fe (p=0,037), frekuensi konsumsi pangan inhibitor Fe yang tidak berdekatan waktu makan (p=0,016), asupan kafein (p=0,040), dan asupan tanin (p=0,046) secara signifikan berhubungan dengan kejadian anemia. Kesimpulan: Anemia dapat terjadi akibat kekurangan Fe, protein, dan vitamin C; seringnya konsumsi faktor inhibitor besi walaupun tidak mendekati waktu makan; serta tingginya asupan kafein dan tanin.","PeriodicalId":13397,"journal":{"name":"Ilmu Gizi Indonesia","volume":"119 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan asupan gizi dan konsumsi pangan inhibitor zat besi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 6 Tambun Selatan\",\"authors\":\"Amalia Khoirunnisa Putriwati, Desiani Rizki Purwaningtyas, I. Iswahyudi\",\"doi\":\"10.35842/ilgi.v7i2.455\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar Belakang: Remaja putri sangat rentan terhadap anemia karena kekurangan mineral yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin. Kajian terkait konsumsi pangan inhibitor penting dilakukan sebagai gambaran risiko kejadian anemia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi anemia pada remaja putri di SMAN 6 Tambun Selatan sehubungan dengan asupan protein, vitamin C, dan zat besi (Fe), serta konsumsi makanan inhibitor Fe. Metode: Quota sampling digunakan dalam penelitian kuantitatif ini dengan menggunakan desain cross-sectional. Selama penelitian ini, 155 siswi SMA dijadikan sebagai subjek. Easy Touch GCHb digunakan untuk menguji kadar hemoglobin oleh staf medis. Konsumsi makanan inhibitor zat besi diperiksa menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), sementara asupan protein, vitamin C, dan Fe diukur menggunakan recall 3x24 jam. Analisis data menggunakan uji Chi-Square (x²). Hasil: Uji statistik menunjukkan bahwa asupan protein (p=0,042), asupan vitamin C (p=0,043), asupan Fe (p=0,037), frekuensi konsumsi pangan inhibitor Fe yang tidak berdekatan waktu makan (p=0,016), asupan kafein (p=0,040), dan asupan tanin (p=0,046) secara signifikan berhubungan dengan kejadian anemia. Kesimpulan: Anemia dapat terjadi akibat kekurangan Fe, protein, dan vitamin C; seringnya konsumsi faktor inhibitor besi walaupun tidak mendekati waktu makan; serta tingginya asupan kafein dan tanin.\",\"PeriodicalId\":13397,\"journal\":{\"name\":\"Ilmu Gizi Indonesia\",\"volume\":\"119 7\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-02-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Ilmu Gizi Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35842/ilgi.v7i2.455\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ilmu Gizi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35842/ilgi.v7i2.455","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

背景:少女极易因缺乏形成血红蛋白所需的矿物质而患贫血症。研究抑制剂食物的摄入量以评估贫血风险非常重要。研究目的本研究旨在确定 SMAN 6 Tambun Selatan 的少女贫血症发病率与蛋白质、维生素 C 和铁(Fe)摄入量以及铁抑制剂食物摄入量的关系。研究方法在这项定量研究中,采用了配额抽样的横断面设计。在这项研究中,共有 155 名高中生作为研究对象。医务人员使用 Easy Touch GCHb 测试血红蛋白水平。使用半定量食物频率问卷(SQ-FFQ)调查铁抑制剂食物的摄入量,同时使用 3x24 小时回忆法测量蛋白质、维生素 C 和铁的摄入量。数据采用 Chi-Square (x²) 检验进行分析。结果统计检验表明,蛋白质摄入量(p=0.042)、维生素 C 摄入量(p=0.043)、铁摄入量(p=0.037)、非进餐时间铁抑制剂食物摄入频率(p=0.016)、咖啡因摄入量(p=0.040)和鞣酸摄入量(p=0.046)与贫血发生率显著相关。结论缺乏铁、蛋白质和维生素 C,经常食用铁抑制剂食物(不靠近进餐时间),以及摄入大量咖啡因和鞣酸,都可能导致贫血。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Hubungan asupan gizi dan konsumsi pangan inhibitor zat besi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 6 Tambun Selatan
Latar Belakang: Remaja putri sangat rentan terhadap anemia karena kekurangan mineral yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin. Kajian terkait konsumsi pangan inhibitor penting dilakukan sebagai gambaran risiko kejadian anemia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi anemia pada remaja putri di SMAN 6 Tambun Selatan sehubungan dengan asupan protein, vitamin C, dan zat besi (Fe), serta konsumsi makanan inhibitor Fe. Metode: Quota sampling digunakan dalam penelitian kuantitatif ini dengan menggunakan desain cross-sectional. Selama penelitian ini, 155 siswi SMA dijadikan sebagai subjek. Easy Touch GCHb digunakan untuk menguji kadar hemoglobin oleh staf medis. Konsumsi makanan inhibitor zat besi diperiksa menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), sementara asupan protein, vitamin C, dan Fe diukur menggunakan recall 3x24 jam. Analisis data menggunakan uji Chi-Square (x²). Hasil: Uji statistik menunjukkan bahwa asupan protein (p=0,042), asupan vitamin C (p=0,043), asupan Fe (p=0,037), frekuensi konsumsi pangan inhibitor Fe yang tidak berdekatan waktu makan (p=0,016), asupan kafein (p=0,040), dan asupan tanin (p=0,046) secara signifikan berhubungan dengan kejadian anemia. Kesimpulan: Anemia dapat terjadi akibat kekurangan Fe, protein, dan vitamin C; seringnya konsumsi faktor inhibitor besi walaupun tidak mendekati waktu makan; serta tingginya asupan kafein dan tanin.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信