{"title":"Elok Teja Suminar 的短篇小说集《Paraban tuah》中的精神分裂症:异常心理学视角","authors":"A. Burhanuddin, Setya Yuwana, Ririe Rengganis","doi":"10.31943/bi.v9i1.550","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sastra dan psikologi memiliki kaitan yang erat. Dunia lain yang diciptakan oleh pengarang dalam karya sastra, di dalamnya mengandung berbagai permasalahan, salah satunya psikologi. Salah satu kumpulan cerpen yang mengangkat tentang kejiwaan adalah kumpulan cerpen Paraban Tuah karya Elok Teja Suminar. Kumpulan cerpen ini dipilih karena ditemukan simtom skizofrenia yang dialami tokoh. Penelitian berjenis kualitatif ini menggunakan pendekatan psikologi sastra yang berfokus pada karya sastra yaitu kumpulan cerpen. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan dan teknik analisis data menggunakan analisi isi. Setelah dianalisis didapatkan hasil bahwa simtom skizofrenia ditemukan pada dua cerpen dalam kumpulan cerpen Paraban Tuah, yakni cerpen Orok dan Kambing. Pada cerpen Orok, ditemukan beberapa simtom skizofrenia yang dialami oleh tokoh Aku yakni simtom positif berupa waham, simtom disorganisasi berupa emosi yang tidak sesuai dan perilaku aneh. Pada cerpen Kambing ditemukan beberapa simtom skizofrenia yang dialami oleh tokoh Mursidi yakni simtom positif berupa halusinasi, simtom disorganisasi berupa emosi yang tidak sesuai dan perilaku aneh. Tokoh Aku dalam cerpen Orok kecewa terhadap ayahnya yang telah bersetubuh dengannya. Setelah ia hamil anak ayahnya, ayahnya diam saja dan tidak menunjukkan respon apapun. Tokoh Mursidi dalam cerpen Kambing disebabkan oleh peristiwa traumatik yang dialami Mursidi. Ia tanpa sengaja telah membegal anaknya sendiri.","PeriodicalId":517820,"journal":{"name":"Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":"19 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"SKIZOFRENIA DALAM KUMPULAN CERPEN PARABAN TUAH KARYA ELOK TEJA SUMINAR: PERSPEKTIF PSIKOLOGI ABNORMAL\",\"authors\":\"A. Burhanuddin, Setya Yuwana, Ririe Rengganis\",\"doi\":\"10.31943/bi.v9i1.550\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sastra dan psikologi memiliki kaitan yang erat. Dunia lain yang diciptakan oleh pengarang dalam karya sastra, di dalamnya mengandung berbagai permasalahan, salah satunya psikologi. Salah satu kumpulan cerpen yang mengangkat tentang kejiwaan adalah kumpulan cerpen Paraban Tuah karya Elok Teja Suminar. Kumpulan cerpen ini dipilih karena ditemukan simtom skizofrenia yang dialami tokoh. Penelitian berjenis kualitatif ini menggunakan pendekatan psikologi sastra yang berfokus pada karya sastra yaitu kumpulan cerpen. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan dan teknik analisis data menggunakan analisi isi. Setelah dianalisis didapatkan hasil bahwa simtom skizofrenia ditemukan pada dua cerpen dalam kumpulan cerpen Paraban Tuah, yakni cerpen Orok dan Kambing. Pada cerpen Orok, ditemukan beberapa simtom skizofrenia yang dialami oleh tokoh Aku yakni simtom positif berupa waham, simtom disorganisasi berupa emosi yang tidak sesuai dan perilaku aneh. Pada cerpen Kambing ditemukan beberapa simtom skizofrenia yang dialami oleh tokoh Mursidi yakni simtom positif berupa halusinasi, simtom disorganisasi berupa emosi yang tidak sesuai dan perilaku aneh. Tokoh Aku dalam cerpen Orok kecewa terhadap ayahnya yang telah bersetubuh dengannya. Setelah ia hamil anak ayahnya, ayahnya diam saja dan tidak menunjukkan respon apapun. Tokoh Mursidi dalam cerpen Kambing disebabkan oleh peristiwa traumatik yang dialami Mursidi. Ia tanpa sengaja telah membegal anaknya sendiri.\",\"PeriodicalId\":517820,\"journal\":{\"name\":\"Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia\",\"volume\":\"19 6\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-03-03\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31943/bi.v9i1.550\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31943/bi.v9i1.550","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
SKIZOFRENIA DALAM KUMPULAN CERPEN PARABAN TUAH KARYA ELOK TEJA SUMINAR: PERSPEKTIF PSIKOLOGI ABNORMAL
Sastra dan psikologi memiliki kaitan yang erat. Dunia lain yang diciptakan oleh pengarang dalam karya sastra, di dalamnya mengandung berbagai permasalahan, salah satunya psikologi. Salah satu kumpulan cerpen yang mengangkat tentang kejiwaan adalah kumpulan cerpen Paraban Tuah karya Elok Teja Suminar. Kumpulan cerpen ini dipilih karena ditemukan simtom skizofrenia yang dialami tokoh. Penelitian berjenis kualitatif ini menggunakan pendekatan psikologi sastra yang berfokus pada karya sastra yaitu kumpulan cerpen. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan dan teknik analisis data menggunakan analisi isi. Setelah dianalisis didapatkan hasil bahwa simtom skizofrenia ditemukan pada dua cerpen dalam kumpulan cerpen Paraban Tuah, yakni cerpen Orok dan Kambing. Pada cerpen Orok, ditemukan beberapa simtom skizofrenia yang dialami oleh tokoh Aku yakni simtom positif berupa waham, simtom disorganisasi berupa emosi yang tidak sesuai dan perilaku aneh. Pada cerpen Kambing ditemukan beberapa simtom skizofrenia yang dialami oleh tokoh Mursidi yakni simtom positif berupa halusinasi, simtom disorganisasi berupa emosi yang tidak sesuai dan perilaku aneh. Tokoh Aku dalam cerpen Orok kecewa terhadap ayahnya yang telah bersetubuh dengannya. Setelah ia hamil anak ayahnya, ayahnya diam saja dan tidak menunjukkan respon apapun. Tokoh Mursidi dalam cerpen Kambing disebabkan oleh peristiwa traumatik yang dialami Mursidi. Ia tanpa sengaja telah membegal anaknya sendiri.