{"title":"将示威污蔑为叛国行为","authors":"Renita Renita","doi":"10.57235/jahe.v1i1.2196","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masyarakat di sekeliling kita tentunya ada yang memiliki stigma terhadap demonstrasi sebagai aksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang melatarbelakangi terjadinya stigma di masyarakat dan untuk mencari solusi agar stigma tersebut bisa hilang. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode survei dengan menyebarkan form kuesioner kemedia sosial lalu diambil 7 sampel dimuali dari tanggal 15-16 Juni 2020. Semua responden berjenis kelamin perempuan dan sebagian besar seorang mahasiswa. Rata-rata responden memiliki stigma karena faktor kebanyakan bersumber dari presepsi responden mengenai proses demonstrasi berlangsung, seperti tidak sepemikiran lalu menekan pihak terkait untuk kepentingan pribadi, dan keraguan pada pasal yang mengatur demonstrasi. Responden juga memberi solusi berupa dalam segi demonstran untuk melakukan demonstrasi secara tertib sesuai aturan yang telah disahkan, penyuluhan tata cara demonstrai agar masyarakat mengetahui kode etiknya, penegakkan aturan secara tegas bagi pelanggar, dan menanamkan sifat positif dalam berpikir dan menyikapi.","PeriodicalId":517846,"journal":{"name":"JAHE: Jurnal Akuntansi Hukum dan Edukasi","volume":" 33","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Stigma Demonstrasi Sebagai Aksi Makar\",\"authors\":\"Renita Renita\",\"doi\":\"10.57235/jahe.v1i1.2196\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Masyarakat di sekeliling kita tentunya ada yang memiliki stigma terhadap demonstrasi sebagai aksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang melatarbelakangi terjadinya stigma di masyarakat dan untuk mencari solusi agar stigma tersebut bisa hilang. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode survei dengan menyebarkan form kuesioner kemedia sosial lalu diambil 7 sampel dimuali dari tanggal 15-16 Juni 2020. Semua responden berjenis kelamin perempuan dan sebagian besar seorang mahasiswa. Rata-rata responden memiliki stigma karena faktor kebanyakan bersumber dari presepsi responden mengenai proses demonstrasi berlangsung, seperti tidak sepemikiran lalu menekan pihak terkait untuk kepentingan pribadi, dan keraguan pada pasal yang mengatur demonstrasi. Responden juga memberi solusi berupa dalam segi demonstran untuk melakukan demonstrasi secara tertib sesuai aturan yang telah disahkan, penyuluhan tata cara demonstrai agar masyarakat mengetahui kode etiknya, penegakkan aturan secara tegas bagi pelanggar, dan menanamkan sifat positif dalam berpikir dan menyikapi.\",\"PeriodicalId\":517846,\"journal\":{\"name\":\"JAHE: Jurnal Akuntansi Hukum dan Edukasi\",\"volume\":\" 33\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-03-17\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JAHE: Jurnal Akuntansi Hukum dan Edukasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.57235/jahe.v1i1.2196\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JAHE: Jurnal Akuntansi Hukum dan Edukasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.57235/jahe.v1i1.2196","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Masyarakat di sekeliling kita tentunya ada yang memiliki stigma terhadap demonstrasi sebagai aksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang melatarbelakangi terjadinya stigma di masyarakat dan untuk mencari solusi agar stigma tersebut bisa hilang. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode survei dengan menyebarkan form kuesioner kemedia sosial lalu diambil 7 sampel dimuali dari tanggal 15-16 Juni 2020. Semua responden berjenis kelamin perempuan dan sebagian besar seorang mahasiswa. Rata-rata responden memiliki stigma karena faktor kebanyakan bersumber dari presepsi responden mengenai proses demonstrasi berlangsung, seperti tidak sepemikiran lalu menekan pihak terkait untuk kepentingan pribadi, dan keraguan pada pasal yang mengatur demonstrasi. Responden juga memberi solusi berupa dalam segi demonstran untuk melakukan demonstrasi secara tertib sesuai aturan yang telah disahkan, penyuluhan tata cara demonstrai agar masyarakat mengetahui kode etiknya, penegakkan aturan secara tegas bagi pelanggar, dan menanamkan sifat positif dalam berpikir dan menyikapi.