{"title":"分析 Kedai Suwe Ora Jamu 的视觉认同问题,努力通过文化表现更新视觉认同","authors":"Angelyn Aurelia, Chandra Djoko Zuki","doi":"10.37312/imatype.v3i1.8078","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jamu sebagai warisan budaya Indonesia masih mengalami kesulitan dalam mempertahankan eksistensinya di pasaran terutama di kalangan milenial. Timbulnya pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin sadar akan kesehatan yang kemudian membuka peluang bagi pelaku usaha jamu untuk kembali bangkit. Kesempatan ini turut dimanfaatkan oleh kedai Suwe Ora Jamu untuk menghidupkan kembali ramuan tradisional Indonesia ditengah generasi milenial melalui konsep yang fresh dan modern. Menemukan tampilan yang menarik bagi millennial membutuhkan sejumlah penyesuaian sehingga menjadi tantangan bagi brand Suwe Ora Jamu. Untuk itu, tulisan ini akan membahas mengenai permasalahan visual yang dihadapi oleh Suwe Ora Jamu melalui proses identifikasi yang berfokus pada 2 fase awal dari 5 fase proses desain menurut Robin Landa yaitu orientation dan analysis. Menggunakan pendekatan kualitatif, penjabaran orientation didukung dengan metode observasi, wawancara, serta pengumpulan informasi melalui sejumlah artikel dan podcast, dilanjutkan dengan fase analysis yang didasari kondisi ideal identitas visual menurut Robin Landa. Hasil akhir penelitian didapati bahwa masih terdapat sejumlah permasalahan identitas terkait konsistensi dan representasi dari kedai Suwe Ora Jamu sehingga perlu dilakukannya perancangan ulang identitas visual.","PeriodicalId":256550,"journal":{"name":"IMATYPE: Journal of Graphic Design Studies","volume":"16 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Masalah Identitas Visual Kedai Suwe Ora Jamu sebagai Upaya Pembaharuan Identitas Visual melalui Representasi Kultural\",\"authors\":\"Angelyn Aurelia, Chandra Djoko Zuki\",\"doi\":\"10.37312/imatype.v3i1.8078\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Jamu sebagai warisan budaya Indonesia masih mengalami kesulitan dalam mempertahankan eksistensinya di pasaran terutama di kalangan milenial. Timbulnya pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin sadar akan kesehatan yang kemudian membuka peluang bagi pelaku usaha jamu untuk kembali bangkit. Kesempatan ini turut dimanfaatkan oleh kedai Suwe Ora Jamu untuk menghidupkan kembali ramuan tradisional Indonesia ditengah generasi milenial melalui konsep yang fresh dan modern. Menemukan tampilan yang menarik bagi millennial membutuhkan sejumlah penyesuaian sehingga menjadi tantangan bagi brand Suwe Ora Jamu. Untuk itu, tulisan ini akan membahas mengenai permasalahan visual yang dihadapi oleh Suwe Ora Jamu melalui proses identifikasi yang berfokus pada 2 fase awal dari 5 fase proses desain menurut Robin Landa yaitu orientation dan analysis. Menggunakan pendekatan kualitatif, penjabaran orientation didukung dengan metode observasi, wawancara, serta pengumpulan informasi melalui sejumlah artikel dan podcast, dilanjutkan dengan fase analysis yang didasari kondisi ideal identitas visual menurut Robin Landa. Hasil akhir penelitian didapati bahwa masih terdapat sejumlah permasalahan identitas terkait konsistensi dan representasi dari kedai Suwe Ora Jamu sehingga perlu dilakukannya perancangan ulang identitas visual.\",\"PeriodicalId\":256550,\"journal\":{\"name\":\"IMATYPE: Journal of Graphic Design Studies\",\"volume\":\"16 11\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-03-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"IMATYPE: Journal of Graphic Design Studies\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37312/imatype.v3i1.8078\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"IMATYPE: Journal of Graphic Design Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37312/imatype.v3i1.8078","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
作为印尼文化遗产的佳木(Jamu)在市场上仍难以维持其存在,尤其是在千禧一代中。Covid-19 大流行病的出现提高了人们的健康意识,从而为草药企业的复兴带来了机遇。Suwe Ora Jamu 商店也利用了这一机会,通过新颖、现代的理念,在千禧一代中复兴印尼传统草药。寻找吸引千禧一代的外观需要进行一系列调整,这对 Suwe Ora Jamu 品牌来说是一个挑战。因此,本文将通过罗宾-兰达(Robin Landa)设计过程 5 个阶段中的前 2 个阶段,即定位和分析,来讨论 Suwe Ora Jamu 面临的视觉问题。采用定性方法,通过观察、访谈以及通过一些文章和播客收集信息的方法来支持定位的描述,随后是分析阶段,该阶段基于罗宾-兰达提出的视觉识别的理想状态。研究的最终结果发现,在 Suwe Ora Jamu 商店的一致性和代表性方面仍然存在一些识别问题,因此有必要重新设计视觉识别。
Analisis Masalah Identitas Visual Kedai Suwe Ora Jamu sebagai Upaya Pembaharuan Identitas Visual melalui Representasi Kultural
Jamu sebagai warisan budaya Indonesia masih mengalami kesulitan dalam mempertahankan eksistensinya di pasaran terutama di kalangan milenial. Timbulnya pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin sadar akan kesehatan yang kemudian membuka peluang bagi pelaku usaha jamu untuk kembali bangkit. Kesempatan ini turut dimanfaatkan oleh kedai Suwe Ora Jamu untuk menghidupkan kembali ramuan tradisional Indonesia ditengah generasi milenial melalui konsep yang fresh dan modern. Menemukan tampilan yang menarik bagi millennial membutuhkan sejumlah penyesuaian sehingga menjadi tantangan bagi brand Suwe Ora Jamu. Untuk itu, tulisan ini akan membahas mengenai permasalahan visual yang dihadapi oleh Suwe Ora Jamu melalui proses identifikasi yang berfokus pada 2 fase awal dari 5 fase proses desain menurut Robin Landa yaitu orientation dan analysis. Menggunakan pendekatan kualitatif, penjabaran orientation didukung dengan metode observasi, wawancara, serta pengumpulan informasi melalui sejumlah artikel dan podcast, dilanjutkan dengan fase analysis yang didasari kondisi ideal identitas visual menurut Robin Landa. Hasil akhir penelitian didapati bahwa masih terdapat sejumlah permasalahan identitas terkait konsistensi dan representasi dari kedai Suwe Ora Jamu sehingga perlu dilakukannya perancangan ulang identitas visual.