把握数字时代的法律改革:印度尼西亚和爱沙尼亚的视角

Sholahuddin Al-Fatih, Sara Sinha
{"title":"把握数字时代的法律改革:印度尼西亚和爱沙尼亚的视角","authors":"Sholahuddin Al-Fatih, Sara Sinha","doi":"10.22219/ilrej.v3i3.31970","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article examines how law reform in the digital age happens in Indonesia and Estonia. Indonesia and Estonia are located in different cultures and also areas. While law reform in the digital age happens, the two countries above will also demonstrate differences. This article uses normative legal studies to capture which legal instrument is better in both countries. This article found that Estonia is leading in providing legal instruments to face the digital age, while Indonesia needs to catch up. Some legal instruments in Indonesia such as AI law, Digital ID law, and e-government law should be drafted and implemented.\nAbstrak\nArtikel ini mengkaji bagaimana reformasi hukum di era digital terjadi di Indonesia dan Estonia. Indonesia dan Estonia terletak dalam budaya dan wilayah yang berbeda. Meskipun reformasi hukum di era digital terjadi, kedua negara di atas pasti akan menunjukkan perbedaan dalam menghadapinya. Artikel ini menggunakan metode penelitian hukum normatif untuk menemukan instrumen hukum mana yang lebih baik di kedua negara. Hasilnya, artikel ini menemukan bahwa Estonia lebih unggul dalam menyediakan instrumen hukum untuk menghadapi era digital, sementara Indonesia tertinggal dalam hal tersebut. Beberapa instrumen hukum di Indonesia harus dirancang dan diterapkan, seperti Rancangan Undang-Undang AI, Rancangan Undang-Undang Identitas Kependudukan Digital, dan Rancangan Undang-Undang Pemerintahan Digital.","PeriodicalId":404317,"journal":{"name":"Indonesia Law Reform Journal","volume":"135 16","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Capturing Law Reform in The Digital Age: Indonesian and Estonian Perspectives\",\"authors\":\"Sholahuddin Al-Fatih, Sara Sinha\",\"doi\":\"10.22219/ilrej.v3i3.31970\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This article examines how law reform in the digital age happens in Indonesia and Estonia. Indonesia and Estonia are located in different cultures and also areas. While law reform in the digital age happens, the two countries above will also demonstrate differences. This article uses normative legal studies to capture which legal instrument is better in both countries. This article found that Estonia is leading in providing legal instruments to face the digital age, while Indonesia needs to catch up. Some legal instruments in Indonesia such as AI law, Digital ID law, and e-government law should be drafted and implemented.\\nAbstrak\\nArtikel ini mengkaji bagaimana reformasi hukum di era digital terjadi di Indonesia dan Estonia. Indonesia dan Estonia terletak dalam budaya dan wilayah yang berbeda. Meskipun reformasi hukum di era digital terjadi, kedua negara di atas pasti akan menunjukkan perbedaan dalam menghadapinya. Artikel ini menggunakan metode penelitian hukum normatif untuk menemukan instrumen hukum mana yang lebih baik di kedua negara. Hasilnya, artikel ini menemukan bahwa Estonia lebih unggul dalam menyediakan instrumen hukum untuk menghadapi era digital, sementara Indonesia tertinggal dalam hal tersebut. Beberapa instrumen hukum di Indonesia harus dirancang dan diterapkan, seperti Rancangan Undang-Undang AI, Rancangan Undang-Undang Identitas Kependudukan Digital, dan Rancangan Undang-Undang Pemerintahan Digital.\",\"PeriodicalId\":404317,\"journal\":{\"name\":\"Indonesia Law Reform Journal\",\"volume\":\"135 16\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-03-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesia Law Reform Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22219/ilrej.v3i3.31970\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesia Law Reform Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22219/ilrej.v3i3.31970","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

本文探讨了印度尼西亚和爱沙尼亚如何在数字时代进行法律改革。印度尼西亚和爱沙尼亚所处的文化和地区不同。在数字时代进行法律改革的同时,上述两个国家也会表现出差异。本文通过规范性法律研究来了解这两个国家哪种法律工具更好。本文发现,爱沙尼亚在提供面对数字时代的法律工具方面处于领先地位,而印尼则需要迎头赶上。印度尼西亚应起草和实施一些法律文书,如人工智能法、数字身份证法和电子政务法。印度尼西亚和爱沙尼亚位于不同的文化和地区。虽然数字时代的法律改革正在发生,但上述两个国家在应对数字时代的法律改革时难免会出现差异。本文采用规范性法律研究方法来探寻两国哪种法律文书更好。结果,本文发现爱沙尼亚在提供应对数字时代的法律文书方面更胜一筹,而印尼在这方面则相对落后。印尼应起草并实施一些法律文书,如《人工智能法草案》、《数字身份法草案》和《数字政府法草案》。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Capturing Law Reform in The Digital Age: Indonesian and Estonian Perspectives
This article examines how law reform in the digital age happens in Indonesia and Estonia. Indonesia and Estonia are located in different cultures and also areas. While law reform in the digital age happens, the two countries above will also demonstrate differences. This article uses normative legal studies to capture which legal instrument is better in both countries. This article found that Estonia is leading in providing legal instruments to face the digital age, while Indonesia needs to catch up. Some legal instruments in Indonesia such as AI law, Digital ID law, and e-government law should be drafted and implemented. Abstrak Artikel ini mengkaji bagaimana reformasi hukum di era digital terjadi di Indonesia dan Estonia. Indonesia dan Estonia terletak dalam budaya dan wilayah yang berbeda. Meskipun reformasi hukum di era digital terjadi, kedua negara di atas pasti akan menunjukkan perbedaan dalam menghadapinya. Artikel ini menggunakan metode penelitian hukum normatif untuk menemukan instrumen hukum mana yang lebih baik di kedua negara. Hasilnya, artikel ini menemukan bahwa Estonia lebih unggul dalam menyediakan instrumen hukum untuk menghadapi era digital, sementara Indonesia tertinggal dalam hal tersebut. Beberapa instrumen hukum di Indonesia harus dirancang dan diterapkan, seperti Rancangan Undang-Undang AI, Rancangan Undang-Undang Identitas Kependudukan Digital, dan Rancangan Undang-Undang Pemerintahan Digital.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信