被遗忘的权利,以努力降低盗窃罪的累犯率

Justisi Pub Date : 2024-03-12 DOI:10.33506/js.v10i2.2932
Andhiya Moza Faris, Dian Rachmat Gumelar
{"title":"被遗忘的权利,以努力降低盗窃罪的累犯率","authors":"Andhiya Moza Faris, Dian Rachmat Gumelar","doi":"10.33506/js.v10i2.2932","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kasus residivis tindak pidana pencurian yang tidak kunjung usai, pada dasarnya tentu hal ini disadari oleh seluruh kalangan bahwa residivis memiliki banyak faktor, dan salah satu faktor yang sering sekali muncul adalah faktor ekonomi. Berbeda halnya dengan korupsi yang dilakukan oleh pejabat Negara yang tidak ada sangkut pautnya dengan faktor ekonomi. Tujuan daripada penelitian ini adalah guna membuktikan bahwa sejatinya Right to Be Forgotten bisa menjadi solusi dalam menekan angka residivis tindak pidana pencurian, sebab era digital saat ini saat erat kaitannya dengan jejak digital, sehingga peluang mencari kerja bagi mantan narapidana pencurian menjadi sedikit, hal itulah yang kemudian menjadi salah satu fokus utama. Artikel ini menggunakan metode yuridis normatif, dengan memanfaatkan literatur yang relevan baik itu artikel jurnal, buku, dan dokumen terkait. Hasil daripada penelitian ini adalah bahwa  untuk mendukung sistem pemidanaan baru dimana yang ditonjolkan adalah sifat rehabilitatif dan pengembalian derajat manusia, maka “pembersihan nama” bagi mantan narapidana pencurian dinilai perlu sebab implikasinya adalah selepas keluar dari penjara mereka dimungkikan untuk memiliki opsi lain yaitu bekerja dengan orang lain maupun di sebuah perusahaan selain daripada memiliki usaha UMKM dengan bermodalkan skill yang didapatkan semasa di dalam penjara. Sebab melihat perkembangan teknologi saat ini bahwa salah satu indikator seseorang dapat diterima kerja adalah track record seseorang dalam internet maupun sosial media. \nKata kunci: Mantan Narapidana, Residivis, Right to Be Forgotten","PeriodicalId":477047,"journal":{"name":"Justisi","volume":"86 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"RIGHT TO BE FORGOTTEN SEBAGAI UPAYA PENEKANAN ANGKA RESIDIVIS TINDAK PIDANA PENCURIAN\",\"authors\":\"Andhiya Moza Faris, Dian Rachmat Gumelar\",\"doi\":\"10.33506/js.v10i2.2932\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kasus residivis tindak pidana pencurian yang tidak kunjung usai, pada dasarnya tentu hal ini disadari oleh seluruh kalangan bahwa residivis memiliki banyak faktor, dan salah satu faktor yang sering sekali muncul adalah faktor ekonomi. Berbeda halnya dengan korupsi yang dilakukan oleh pejabat Negara yang tidak ada sangkut pautnya dengan faktor ekonomi. Tujuan daripada penelitian ini adalah guna membuktikan bahwa sejatinya Right to Be Forgotten bisa menjadi solusi dalam menekan angka residivis tindak pidana pencurian, sebab era digital saat ini saat erat kaitannya dengan jejak digital, sehingga peluang mencari kerja bagi mantan narapidana pencurian menjadi sedikit, hal itulah yang kemudian menjadi salah satu fokus utama. Artikel ini menggunakan metode yuridis normatif, dengan memanfaatkan literatur yang relevan baik itu artikel jurnal, buku, dan dokumen terkait. Hasil daripada penelitian ini adalah bahwa  untuk mendukung sistem pemidanaan baru dimana yang ditonjolkan adalah sifat rehabilitatif dan pengembalian derajat manusia, maka “pembersihan nama” bagi mantan narapidana pencurian dinilai perlu sebab implikasinya adalah selepas keluar dari penjara mereka dimungkikan untuk memiliki opsi lain yaitu bekerja dengan orang lain maupun di sebuah perusahaan selain daripada memiliki usaha UMKM dengan bermodalkan skill yang didapatkan semasa di dalam penjara. Sebab melihat perkembangan teknologi saat ini bahwa salah satu indikator seseorang dapat diterima kerja adalah track record seseorang dalam internet maupun sosial media. \\nKata kunci: Mantan Narapidana, Residivis, Right to Be Forgotten\",\"PeriodicalId\":477047,\"journal\":{\"name\":\"Justisi\",\"volume\":\"86 5\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-03-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Justisi\",\"FirstCategoryId\":\"0\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33506/js.v10i2.2932\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Justisi","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33506/js.v10i2.2932","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

这项研究的动机来自于屡教不改的盗窃案,当然,这基本上是各界人士都意识到的,累犯的产生有很多因素,其中经常出现的一个因素就是经济因素。相比之下,国家官员的腐败与经济因素毫无关系。本研究的目的在于证明 "被遗忘权 "实际上可以成为减少盗窃惯犯数量的一种解决方案,因为当前的数字时代与数字痕迹密切相关,因此前盗窃犯找到工作的机会很少,这也是研究的重点之一。本文采用规范法学方法,利用相关文献,包括期刊论文、书籍和相关文件。研究结果表明,新刑罚制度强调的是改造性质和恢复人的尊严,为支持新刑罚制度,有必要为盗窃前科人员 "正名",因为这意味着允许他们在离开监狱后有其他选择,即与其他人一起工作或在一家公司工作,而不是利用在监狱期间获得的技能资本拥有一家中小微企业。因为从目前的技术发展来看,一个人能否被接受工作的指标之一就是他在互联网和社交媒体上的记录。关键词刑满释放人员、累犯、被遗忘权
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
RIGHT TO BE FORGOTTEN SEBAGAI UPAYA PENEKANAN ANGKA RESIDIVIS TINDAK PIDANA PENCURIAN
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kasus residivis tindak pidana pencurian yang tidak kunjung usai, pada dasarnya tentu hal ini disadari oleh seluruh kalangan bahwa residivis memiliki banyak faktor, dan salah satu faktor yang sering sekali muncul adalah faktor ekonomi. Berbeda halnya dengan korupsi yang dilakukan oleh pejabat Negara yang tidak ada sangkut pautnya dengan faktor ekonomi. Tujuan daripada penelitian ini adalah guna membuktikan bahwa sejatinya Right to Be Forgotten bisa menjadi solusi dalam menekan angka residivis tindak pidana pencurian, sebab era digital saat ini saat erat kaitannya dengan jejak digital, sehingga peluang mencari kerja bagi mantan narapidana pencurian menjadi sedikit, hal itulah yang kemudian menjadi salah satu fokus utama. Artikel ini menggunakan metode yuridis normatif, dengan memanfaatkan literatur yang relevan baik itu artikel jurnal, buku, dan dokumen terkait. Hasil daripada penelitian ini adalah bahwa  untuk mendukung sistem pemidanaan baru dimana yang ditonjolkan adalah sifat rehabilitatif dan pengembalian derajat manusia, maka “pembersihan nama” bagi mantan narapidana pencurian dinilai perlu sebab implikasinya adalah selepas keluar dari penjara mereka dimungkikan untuk memiliki opsi lain yaitu bekerja dengan orang lain maupun di sebuah perusahaan selain daripada memiliki usaha UMKM dengan bermodalkan skill yang didapatkan semasa di dalam penjara. Sebab melihat perkembangan teknologi saat ini bahwa salah satu indikator seseorang dapat diterima kerja adalah track record seseorang dalam internet maupun sosial media. Kata kunci: Mantan Narapidana, Residivis, Right to Be Forgotten
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信