{"title":"优化浪沙市 Mustika 薯片业务的供应链管理","authors":"Asella Fitria, Riny Chandra, Safrizal Safrizal","doi":"10.47709/jebma.v4i1.3574","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan untuk mengetahui rantai pasokan serta efektivitas rantai pasokan pada usaha keripik Mustika Kota Langsa. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif menggunakan House of Risk (HOR) dengan nilai akhir berdasarkan perhitungan Aggregate Risk Potential (ARP). Berdasarkan Supply Chain Operations Referens (SCOR) didapatkan 14 kejadian risiko pada proses aktivitas aliran supply chain antara lain : Plan sebanyak 5 kejadian risiko, source sebanyak 4 kejadian risiko, delivery sebanyak 3 kejadian risiko, dan return sebanyak 2 kejadian risiko serta untuk penyebab dari kejadian risiko. Dari hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa penyebab risiko dalam rantai pasokan pada usaha keripik Mustika Kota Langsa paling tinggi kelangkaan bahan baku pisang dan ubi dengan nilai ARP 126 dan kategori rank 1. Strategi penanganan untuk optimalisasi rantai pasokan yaitu dengan membuka lahan perkebunan pisang atau ubi untuk menjamin kelancaran ketersediaan bahan baku. Langkah selanjutnya dengan melihat ARP. Nilai ARP yang diperoleh pada faktor penyebab risiko kelangkaan bahan baku pisang dan ubi yaitu sebesar 126 dengan nilai occurance sebesar 7, nilai severity sebesar 6, dan korelasi risiko sebesar 3. Dari analisis nilai ARP dijelaskan bahwa kurangnya pengalaman pekerja dalam bekerja lebih penting untuk diperbaiki dengan nilai ARPj 36 dibandingkan kurangnya kepedulian pekerja terhadap kemajuan usaha dengan nilai ARPj yang lebih rendah yaitu 12.","PeriodicalId":509722,"journal":{"name":"Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (JEBMA)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Optimalisasi Manajemen Rantai Pasokan pada Usaha Keripik Mustika di Kota Langsa\",\"authors\":\"Asella Fitria, Riny Chandra, Safrizal Safrizal\",\"doi\":\"10.47709/jebma.v4i1.3574\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian bertujuan untuk mengetahui rantai pasokan serta efektivitas rantai pasokan pada usaha keripik Mustika Kota Langsa. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif menggunakan House of Risk (HOR) dengan nilai akhir berdasarkan perhitungan Aggregate Risk Potential (ARP). Berdasarkan Supply Chain Operations Referens (SCOR) didapatkan 14 kejadian risiko pada proses aktivitas aliran supply chain antara lain : Plan sebanyak 5 kejadian risiko, source sebanyak 4 kejadian risiko, delivery sebanyak 3 kejadian risiko, dan return sebanyak 2 kejadian risiko serta untuk penyebab dari kejadian risiko. Dari hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa penyebab risiko dalam rantai pasokan pada usaha keripik Mustika Kota Langsa paling tinggi kelangkaan bahan baku pisang dan ubi dengan nilai ARP 126 dan kategori rank 1. Strategi penanganan untuk optimalisasi rantai pasokan yaitu dengan membuka lahan perkebunan pisang atau ubi untuk menjamin kelancaran ketersediaan bahan baku. Langkah selanjutnya dengan melihat ARP. Nilai ARP yang diperoleh pada faktor penyebab risiko kelangkaan bahan baku pisang dan ubi yaitu sebesar 126 dengan nilai occurance sebesar 7, nilai severity sebesar 6, dan korelasi risiko sebesar 3. Dari analisis nilai ARP dijelaskan bahwa kurangnya pengalaman pekerja dalam bekerja lebih penting untuk diperbaiki dengan nilai ARPj 36 dibandingkan kurangnya kepedulian pekerja terhadap kemajuan usaha dengan nilai ARPj yang lebih rendah yaitu 12.\",\"PeriodicalId\":509722,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (JEBMA)\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-03-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (JEBMA)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47709/jebma.v4i1.3574\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (JEBMA)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47709/jebma.v4i1.3574","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Optimalisasi Manajemen Rantai Pasokan pada Usaha Keripik Mustika di Kota Langsa
Penelitian bertujuan untuk mengetahui rantai pasokan serta efektivitas rantai pasokan pada usaha keripik Mustika Kota Langsa. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif menggunakan House of Risk (HOR) dengan nilai akhir berdasarkan perhitungan Aggregate Risk Potential (ARP). Berdasarkan Supply Chain Operations Referens (SCOR) didapatkan 14 kejadian risiko pada proses aktivitas aliran supply chain antara lain : Plan sebanyak 5 kejadian risiko, source sebanyak 4 kejadian risiko, delivery sebanyak 3 kejadian risiko, dan return sebanyak 2 kejadian risiko serta untuk penyebab dari kejadian risiko. Dari hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa penyebab risiko dalam rantai pasokan pada usaha keripik Mustika Kota Langsa paling tinggi kelangkaan bahan baku pisang dan ubi dengan nilai ARP 126 dan kategori rank 1. Strategi penanganan untuk optimalisasi rantai pasokan yaitu dengan membuka lahan perkebunan pisang atau ubi untuk menjamin kelancaran ketersediaan bahan baku. Langkah selanjutnya dengan melihat ARP. Nilai ARP yang diperoleh pada faktor penyebab risiko kelangkaan bahan baku pisang dan ubi yaitu sebesar 126 dengan nilai occurance sebesar 7, nilai severity sebesar 6, dan korelasi risiko sebesar 3. Dari analisis nilai ARP dijelaskan bahwa kurangnya pengalaman pekerja dalam bekerja lebih penting untuk diperbaiki dengan nilai ARPj 36 dibandingkan kurangnya kepedulian pekerja terhadap kemajuan usaha dengan nilai ARPj yang lebih rendah yaitu 12.